NMAA News – Harus diakui, dari dulu mobil-mobil Honda punya determinasi dalam modifikasi. Desain tak berlebihan, teknologi mesin canggih, harga mobil yang reasonable, gampang dioprek, serta banyaknya aftermarket parts jadi alasan mengapa Honda selalu punya tempat dalam dunia tuning.
Beberapa varian lawasnya pun dinilai ikonik. Surprisingly, pemodifikatornya kebanyakan diisi orang-orang ber-passion tinggi. Maka tak heran kalau ubahan yang dijalankan biasanya tak tanggung, dan pasti menganut falsalah form follow function sebagaimana napas Honda yang berbau sporty/racing.
So, kemunculan Integra Type-R seperti milik Ryan “Rywire” Basseri, atau Prelude kepunyaan Big Mike yang sempat jadi perbincangan karena kualitas modifikasinya beberapa waktu lalu, sebenarnya tinggal menunggu waktu saja.
Uniknya, fenomena ini tak bisa ditemui di brand mobil lain. Dan ketika kekhususan ini dilihat beberapa publisher media, mereka pun berlomba membuat majalah soal modifikasi Honda. Viralitas determinasi Honda di ranah modifikasi pun jadi makin mendunia.
Gayung pun bersambut. Kualitas modifikasi yang dijalani dengan passion seperti halnya Ryan Rywire dan Big Mike, nyatanya juga muncul di Tanah Air. Ricky Dianto dengan Honda Civic Nouva (EF) pun tampil menggebrak. “Idenya adalah gabungin Civic EF dan FD2,” kata Ricky.
Yup, caranya adalah dengan membenamkan sisi teknis Civic FD2 Type-R ke dalam hatchback kecil berumur 29 tahun itu. Mulai dari mesin K20, ECU, instrumen panel interior, sampai perkabelan. Semuanya disatukan (sistem analog dan digital), dan sukses berjalan dengan sempurna. Gila!
Soal penempatan mesin, Ricky mengaku tidak menemui banyak kendala. Sebab ia memilih untuk pakai engine mounting konversi K20. “Pakai keluaran Hasport, speknya khusus buat yang mau swap mesin K20,” urai pria yang bermukim di kawasan Jelambar ini.
Sementara beberapa bagian mesin di-upgrade, seperti puli ringan, piston spek kompresi tinggi, per klep, klep, kruk as, serta kem. Oh ya, ECU turut di-remapping pakai program Hondata agar kerjanya sinkron. “Radiator di-custom jadi 4-ply biar tak gampang overheat,” tambah Ricky yang memegang distribusi suspensi Aragosta di Indonesia.
Urusan drivetrain, Ricky masih mengandalkan bawaan mesin K20 Type-R. Namun mekanisme tuas persnelingnya diganti model short shifter dari K-Tuned. Pergerakan roda depan kanan-kiri juga disendakan via LSD Cusco 1,5 way. “Cuma agak capek pakai LSD ini. Enaknya kalau nikung sambil terus kita gas, moncong mobil bisa lebih tajam beloknya,” bilang penggemar Civic Type-R ini.
Yang menantang, “Civic FD2 Type-R wiring system-nya pakai CAN Bus yang bikin semua komponennya terintegrasi,” ungkap Ricky. Maka hampir semua parts elektrikal yang berhubungan harus dipakai, tak bisa setengah-setengah (spidometer, tekometer, tuas wiper, tuas lampu sign, cigarette lighter). Apalagi Ricky tak ingin pakai stand alone mangement mengganti ECU FD2 Type R-nya.
Maka sektor interior kena sentuhan ubahan paling drastis untuk menyesuaikan. Selain membuat jalur kabel baru, juga menempatkan perangkat-perangkat pendukung lainnya. Dasbor harus di-custom pakai pelat dan mundur sekitar 25cm dari firewall untuk menempatkan sistem A/C FD2 Type-R ke kabin.
Pemakaian A/C ini untuk membuat ECU tetap taman membaca data yang masuk. Penyesuaian bentuk dasbor karena evaporator dan ekspansi FD2 Type-R lebih besar dibanding bawaan Civic Nouva. Akibat ubahan masif ini, maka pedal set standar tak proper lagi dipakai. Gantinya adalah pedal box adjustable dari Tilton.
Selain itu, steering column ikutan melar karena pakai milik FD2 Type R. Pengerjaannya jadi makin sulit, karena Ricky harus mengawinkannya dengan steering rack Civic Nouva. “Solusinya, kepala steering column harus di-custom, dan derajat kemiringan batang setir dibuat lebih rebah biar beloknya bebas masalah,” terang Ricky lagi.
Soal kabin belum berhenti sampai sana, karena floor mat dibuat ulang pakai serat karbon. Roll cage dipasang permanen dan speknya disesuaikan regulasi balap. Tak lupa, audio bersistem Sound Quality Loud (SQL) dikonsep fungsional nan ringan. Yang menarik, efek sistem CAN Bus, bagasi Civic Nouva ini bisa dibuka pakai remote persis seperti FD2 Type-R!
Sebelum mengulas eksterior, untuk diketahui generasi Civic disebut-sebut yang membentuk karakter tuning Honda. Civic sendiri adalah tipikal mobil komuter yang tangguh, nyaman, tapi juga didesain untuk “mejeng”. Tak heran kalau selama 45 tahun dengan 10 generasinya, Civic disukai dilebih dari 160 negara.
Khusus ubahan di sektor luar, Ricky punya ide tak biasa. “Sempat bingung pilih warna. Tapi karena ini mobil klasik, harus cari warna yang klasik juga,” tuturnya. Lantas diputuskan pakai warna British Racing Green, yang banyak dipakai mobil Eropa tua.
Ricky sekaligus merestorasi parts eksterior. Misalnya lampu, lis kaca, garnis, lis atap, wing spoiler, dan sebagainya. Sementara untuk panel atap dijabani custom dengan menggantinya dengan karbon untuk mengurangi bobot. Hal yang sama dilakukan pada kap mesin. Cuma karena dimensi mesin K20A yang tinggi dan throttle body yang menjulur, desain kap mesin ini disesuaikan.
Velg Barramundi Starmalin berukuran 16×8 inci yang dibungkus ban Toyo DRB 205/50R16 dipilih untuk menghiasi sumbu roda. Di belakang roda depan disematkan big brake kit AP Racing 4-pot. Yang unik, beberapa komponen lengan ayun pakai punya Estilo/Civic EG6 karena aftermarket-nya masih banyak tersedia.
Dan dengan ubahan kompehensif serta memukau ini, tak heran kalau Civic Nouva Ricky ini diganjar gelar “Ultimate Builder” di event NMAA Top 30 Modified Cars pada Autopro Indonesia 2017 silam. Ini menjadi bukti bahwa passion modifikasi tak mati di Indonesia.
Salute…!