Tanggal 25 Oktober 2017 silam menjadi sejarah yang membanggakan buat Indonesia di ajang Miss Grand International 2017. Pasalnya pada acara yang diselenggarakan di pulau Phu Quoc, Vietnam tersebut, perwakilan asal Indonesia, Dea Goesti Rizkita, diganjar penghargaan khusus kategori Best National Costume atau busana nasional terbaik mengalahkan 77 kontestan lainnya.
Dea memakai kostum bertema “Ibu Pertiwi” buatan Mayaratih Couture yang berkerjasama dengan Morpachio Body Art. Busana tersebut memang dirancang untuk menunjukkan filosofi tentang Indonesia yang beragam serta indah.
Ucapan selamat mengalir dari berbagai pihak, tak terkecuali dari Dynand Fariz selaku Presiden Jember Fashion Carnaval, dan juga Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Keduanya menilai kostum “Ibu Pertiwi” yang dirancang Mayaratih Couture dan Morpachio Body Art tersebut berkelas dunia.
Nah, sebuah kebanggan buat National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) ketika Mayaratih Couture turut mendukung movement Great Indonesia, yang membawa potensi modifikasi dan aftermarket Tanah Air berpameran di Osaka Automesse 2018 (10-12/2) mendatang.
“Berkarya adalah suatu hal yang patut diapresiasi. Merupakan kebanggan dan kesenangan bagi kami ketika kita bisa saling mendukung dengan berkarya di bidang yang berbeda-beda untuk membanggakan Indonesia,” sebut Mayaratih.
Untuk itu, Mayaratih Couture akan membawa busana terbarunya yang bertema “The Shadow of Wayang Inspired by Indonesian Puppet Show”. “Wayang adalah salah satu pertunjukan populer di Indonesia, dan merupakan warisan mahakarya asli Tanah Air,” jelas Mayaratih soal alasan pemilihan tema busananya.
Secara lebih detail, dalam busana tersebut warna hitam pekat untuk melambangkan keanggunan dan ketangguhan. Detail embroidery handmade akan menunjukkan keterampilan, dengan benang emas yang melambangkan kemewahan. Selain itu, pemakaian kain Batik adalah menunjukkan ke-Indonesia-annya. Sehingga tercipta perpaduan indah antara kesan tradisional dengan modern.
Busana ini akan dikenakan seorang model di Osaka Automesse 2018 nanti, untuk mendampingi Mercedes-Benz E250 modifikasi milik Chandra Kenzo. “Dengan ikut serta di ajang internasional yang positif, kita bisa saling melengkapi dan membawa harum nama Indonesia. Kami tidak sama, tapi kami kerjasama,” tutup Mayaratih.