Cuaca di Indonesia saat ini masih memasuki musim penghujan. Bagi sejumlah masyarakat, mengendarai mobil saat cuaca sedang hujan terkadang menyulitkan. Jarak pandang terbatas menjadi salah satu faktor utama saat berkendara, mobil harus ekstra berhati-hati melewati akses jalan besar maupun kecil. Tapi untuk meningkatkan sektor pencahayaan mobil dapat dilakukan modifikasi di sektor lampu utama.
Apalagi prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi prakiraan cuaca di seluruh wilayah Indonesia termasuk 33 kota besar Indonesia. Hingga pertengahan Mei masih termasuk dalam fase musim penghujan.
Otomatis sejumlah pengemudi mobil yang masih berjibaku selama fase pencegahan Covid-19 harus tetap fokus berkendara saat hujan turun.
Sektor penerangan berpengaruh terhadap visibilitas pengemudi, titik fokus yang harus dijangkau diantaranya sekitar 5 sampai 10 meter dari dalam mobil, agar dapat melakukan akselerasi atau handling dengan baik. Meski mobil bawaan standar pabrik sudah memiliki sektor penerangan yang mumpuni, akan tetapi sektor krusial ini juga bisa ditambahi sentuhan modifikasi. Seperti penambahan leveling dan DRL.
“Prinsipnya penambahan leveling dapat mengatur arah jatuhnya pencahayaan lampu depan, memudahkan pengendara untuk menentukan arah fokus sinar lampu untuk visibilitas bagian depan,”ujar Yomin Sugianto, Owner Yoong Motor Indonesia.
Karena dalam kondisi hujan lebat kondisi jalanan terkadang tertutup kabut hingga tidak mengurangi jarak pandang, menyulitkan pengendara lain saat harus mengemudikan kecepatannya. “Ini penting, kita perlu notice ke pengendara lain, panel penerangan justru sangat penting, bisa terlihat. Jadi memberikan simbol dengan jelas di jalan raya.”
Selain itu penambahan DRL yang berfungsi juga sebagai lampu sein yang menyala berjalan bukan berkedip dapat menjadi notice untuk pengendara lain agar dapat memudahkan mengatur jarak kendaraan. Mengenai modifikasi lampu, Yomin menjelaskan, konsep saat ini mengacu pada aspek fungsional dan multiguna dengan penggantian bohlam LED dan HID untuk lampu-lampu eksterior maupun interior dengan sistem plug and play.
Menurutnya, modifikasi bukan sekedar pengaplikasian gaya modifikasi dari tampilan saja. Lebih jauh, aspek fungsional lebih diutamakan. Seperti kebutuhan komponen pencahayaan yang dapat menunjang performa berkendara saat malam hari atau cuaca hujan. Bila menerapkan komposisi yang keliru sangat berpengaruh pada perangkat relay hingga conversion kit.
“Permasalahan yang sering terjadi pada memodifikasi lampu adalah hasil setting akhir. Karenanya, kami melengkapi setiap kebutuhan untuk setting dengan beberapa alat setting mumpuni. Tentunya juga di pastikan lagi dengan setting secara manual agar mendapatkan hasil yang maksimal,” ujar Yomin.
Di sela-sela kesibukannya tersebut pria yang akrab disapa Koh Yoong ini masih menyempatkan bereksperimen dengan perangkat lampu. Tak heran berbagai karya inovatif muncul dari aksi ujicoba tersebut. Seperti baru-baru ini, bersama tim Yoong Motor Indonesia, memodifikasi lampu Toyota Kijang Innova Reborn.
Uniknya, lampu yang diimplan delapan buah Light Emitting Diodes (LED) itu dapat menyorot dengan jarak 600 meter. Tentu dapat mempermudah pengendara melihat ruas jalan yang akan dilaluinya dengan mudah. Apalagi dalam kondisi hujan lebat, Tapi tunggu dulu, produk ini belum masuk produksi.
“Kita lagi ujicoba pake perangkat LED khusus highbeam, hasilnya luar biasa. Terutama dalam titik pencahayaan yang sangat fokus. Jadi penggunaannya khusus di kondisi jalan sepi,” ujar Yomin.
Pemasangan terdiri dari 4 buah laser LED dalam 1 headlamp, disertai relay yang dapat diputus bila terpancar lebih dari lima detik. Adapun sudut sinar sekitar 40 derajat dari posisi headlamp
Sontak, langkah eksperimen pionir lampu kendaraan di Indonesia itu membuat penasaran para car enthusiast apalagi yang sudah lama mengenal hasil karya workshop asal Surabaya ini. Tapi Yomin mengungkapkan, karyanya tersebut belum dipastikan masuk ke lini produksi. “Kita belum pastikan bakal diproduksi atau tidak, karena proses instalasi ini biayanya cukup mahal. Seperti dari bohlam LED yang jumlahnya banyak sampai proses instalasi,” jelas Yomin.
Mengenai proyek percobaan tersebut Yomin mengaku sering dilakukan di workshopnya. Selain berupaya menghadirkan karya terbaru juga merupakan intermezzo dari rutinitas bengkel yang monoton. Selain itu untuk eksplorasi melahirkan karya-karya inovatif. Bravo Modifikasi!