Ruang Mesin Serba Minimalis nan Efisien, Tren Wire Tuck?

0
Foto: pinterest
- Advertisement -

Upgrade pada sektor dapur pacu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan performa. Tapi juga tampilan ruang dapur pacu. Hal tersebut membuat ranah modifikasi juga tidak hanya berkutat pada peningkatan torsi dan daya mesin. Penampilan pun menjadi objek plus untuk mengupgrade menjadi lebih rapi nan klimis: wire tuck.

Modifikasi sektor kabel mesin ini prinsipnya yaitu mengefesiensikan rentetan kabel ke belakang fender, nantinya jalur perkabelan dirubah melewati fender belakang, perangkat accu dan radiator di pindahkan ke belakang kabin. Kabel melintang tersebut menjadi berubah jalur distribusinya, lebih jauh tangan dingin seorang tuner menentukan jalur kabel agar terhindar dari kondisi korsleting. Sebab kabel memiliki tegangan arus listrik yang tinggi, salah satu ulirnya regas, celakalah kelistrikan.

Dengan melakukan wire tuck ruang mesin mobil terlihat lebih rapi nan klimis tanpa terlihat kabel-kabel melintang, tapi untuk melakukannya diperlukan kehati-hatian dan skill mumpuni  dari seorang tuner handal.

Wire Tuck 2JZ
Foto: IMX 2018

Pada prinsipnya, wire tuck merupakan teknik merapikan kabel yang terlihat diruang mesin, jalurnya diubah dan dibuat lebih tersembunyi. Sehingga ruang mesin tidak terlihat kusut karena banyak kabel melintang. Tren modifikasi sektor ruang  mesin ini sudah muncul sejak lama, akan tetapi kapan mulainya tidak diketahui dengan pasti. Di Indonesia sendiri tren Wire Tuck mulai booming di 2010 silam, lalu kembali “hits” lagi di IMX 2018 dengan kehadiran AE86 milik Pengepul Mobil dan Innova 2JZ milik Dimas Arki.

Poin terpenting dengan perkabelan yang punya fungsi penting agar terhindar dari kesalahan yang berdampak  pada kerusakan atau korsleting listrik. Biasanya perangkat yang dipindahkan posisinya dari ruang mesin itu aki, box sikring, bahkan sampai kompresor AC. Hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Wire Tuck adalah sambungan kabelnya, karena pasti ada beberapa kabel bawaan yang pendek sehingga harus melakukan pengubahan jalurnya, begitupun sebaliknya sejumlah kabel harus dipotong agar dapat mengefisiensikan proses instalasi wire tuck.

Adapun posisi jalur baru kabelnya  diusahakan memilih tempat yang mudah diakses, sehingga jika ada problem lebih mudah diketahui dan diperbaiki. Kabel lampu biasanya dialihkan lewat fender, kalau kabel mesin tetap lewat firewall tapi jalurnya jadi dibuat satu lubang saja, yang lebih gila-gilaan sampai selang AC juga di custom lewat bawah, jalur rem diubah bikin pipa baru lewat bawah.

Foto: IMX 2018
Foto: IMX 2018

Wire Tuck juga bukan hanya sekedar menyembunyikan kabel-kabel, ada  hal lainnya yang menjadi kelanjutan yakni menutup lubang-lubang diruang mesin yang sudah tidak terpakai lagi buat jalur kabel. Otomatis setelah menutupi lubang-lubang tersebut dengan pengelasan. ruang mesin harus juga perlu di cat ulang agar hasil maksimal secara estetika modifikasinya, karena wire tuck merupakan bagian dari modifikasi total untuk meningkatkan tampilan diruang mesin. Agar mempermudah pengerjaan wire tuck, mesin mobil sebaiknya harus diturunkan total.

Rata-rata yang bikin wire tuck dengan hasil maksimal, maka eluruh komponen mobil dibongkar dahulu, dicat ulang, ibarat merangkai dari awal. Turun mesin, bongkar total sampai tinggal body kosong, kabel-kabel tersebut diurut ulang. Sedangkan lubang  tidak dipakai buat kabel lagi di tutup pake las, didempul hingga dicat ulang.

Key Person

Dua orang tuner asal Amerika Serikat (AS) dinilai sebagai “modifikator kontemporer” yang berhasil menerobos jenjang kasta superior Muscle Car, Hot Rod, atau Truckin yang sebelumnya merajai khalayak modifikasi AS. Keduanya bahkan membawa style modifikasi khas di mobil Jepang dengan passion super tinggi. Hal inilah yang kemudian membuat mata para juri di Battle of Builder di SEMA “tak berkedip” terhadap karya dua orang tersebut.

Foto: superstreetonline
Foto: superstreetonline

Ya, mereka adalah Ryan “Rywire” Basseri dan Big Mike. Masing-masing menggarap Honda Integra dan Honda Prelude yang berhasil membuat para petrolhead Amerika takjub. Keduanya bahkan dianggap sebagai key person dalam spesialisasinya menggarap modifikasi mobil impor. Julukan yang sebelumnya tak pernah disematkan kepada siapa pun, terlebih  brand mobil impor (apalagi dari Asia) masih dipandang sebelah mata.

Integra Ryan dan Prelude Big Mike memiliki banyak kemiripan dari style dan gaya modifikasinya. Paling mencolok ada pada bagian mesin, dimana ubahannya membuat decak kagum dengan sentuhan pengerjaan persis seperti pabrikan yang super rapi. Sistem wire tuck-nya dibuat super clean dengan tingkat attention to detail yang sempurna. Semua line selang dan kabel diperhatikan penempatannya dan disembuyikan dengan tak mengurangi fungsinya. Beberapa parts besar pun dicarikan substitusinya untuk mendukung ubahan clean di engine bay.

Tak terkecuali, bahkan posisi baut-baut dibuat searah jarum sekitar 90 derajat. Sungguh sebuah atensi yang tidak dapat dibeli kecuali dengan passion. Tidak hanya sampai situ saja, seluruh sektor dibalut dengan sentuhan sempurna nan detail. Misalnya sistem elektrikal yang dibuat advanced untuk mendukung fungsi modifikasinya. Tak heran pada 2015 (Ryan) dan 2016 (Mike) keduanya menembus jajaran 10 besar SEMA Top Build.

Jika melihat mobil keduanya, maka kunci modifikasinya adalah konsep ubahan yang tepat sasaran di semua lini varibel. Selain itu, falsafah “less is more” dengan eksekusi matang membuat Ryan dan Mike menaikkan standar modifikasi Honda yang bisa ditiru oleh para car enthusiast  di seluruh dunia. Oh ya kedua figur ini merupakan salah dua dari beberapa kurator Indonesia Modification Expo, semoga saja tahun ini mereka bisa kembali hadir ya 🙂

- Advertisement -