NMAA News – Hyundai Motor Indonesia (HMID) sukses merilis unit kendaraan electric vehicle (ev) di unit Kona Electric November 2020 lalu secara virtual. Dalam peluncuran virtual tersebut, Hyundai juga memperkenalkan Ioniq Electric. Tak lama berselang, rumor tentang penyegaran Hyundai Kona EV mulai mencuat. Terlebih akan mulai dirilis dalam waktu dekat.
Tak pelak, kondisi tersebut mengundang banyak asumsi dari car enthusiast di Indonesia. Sejak peluncuran November 2020 lalu, hingga memasuki awal 2021 rumor tersebut seolah merupakan jawaban dari kasus sebelumnya di pabrik Hyundai, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Pabrikan menerima recall unit kendaraan sebanyak 25.564 Kona EV di Korea Selatan terhitung dalam rentang waktu September 2017 hingga Maret 2020. Langkah penarikan tersebut diperkirakan karena risiko korsleting yang mungkin disebabkan oleh kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi. Hal tersebut membuat Kona EV di Korea Selatan mendapatkan pembaruan perangkat lunak dan beberapa menerima penggantian baterai setelah pemeriksaan.
Dari kasus yang mengundang kontroversi berbagai pihak tersebut, tentunya mengundang keraguan bagi para calon konsumen di Indonesia. Padahal unit yang berbeda di Indonesia tentu berbeda dengan unit yang beredar di Indonesia.
Melalui PT HMID, Kona EV dihadirkan dalam versi baterai hanya berkapasitas 39,2 kwh dengan banderol Rp 674,8 juta untuk OTR Jakarta. Sedangkan, Hyundai Kona Electric di negara lain seperti Inggris, Jerman dan Belanda dijual dengan varian lain dengan kapasitas baterai yang lebih besar yaitu 64 kWh.
Makmur, Managing Director PT HMID mengatakan, ada berbagai pertimbangan soal tidak diadakannya Hyundai KONA Electric dengan baterai 64 kWh di pasar Indonesia.
“Terkait adanya baterai KONA Electric yang 64 kWh di luar negeri, sebenarnya sebelum memasarkan produk kami sudah melakukan survei dan analisa pasar terlebih dahulu untuk melihat kebutuhan konsumen kami yang paling sesuai,” buka Makmur saat konversi pers virtual, (6/11/2020) lalu.
Hasil survei yang dilakukan pihaknya belum menunjukan kebutuhan baterai KONA Electric berkapasitas ekstra besar. Selaku APM Hyundai di Indonesia, PT HMID sendiri mengkonfirmasi terkait ketersediaan baterai di unit kendaraan tersebut. Menurut PT HMID, masyarakat Indonesia biasa menempuh 50 sampai 100 kilometer perhari.
Penjualannya sendiri tergolong tinggi dengan raihan wholesales berdasarkan data Gaikindo, sebanyak 38 unit pada tahun 2020. Sedangkan mobil listrik lainnya yang juga dijual di Indonesia diantaranya BMW i3s, dan Lexus UX 300e.
Tampilan fascia depan kini terlihat agak membulat, terlihat dari lekukan detailnya. Sedangkan komponen lain seperti lampu, grill dan colokan listrik masih sama seperti Kona EV pada umumnya. Selain itu, sama seperti penyegaran yang jamak ditemui pada veri mobil versi baru, pelek. Kini pelek Hyundai Kona EV dihadirkan dengan warna two-tone dengan model terbaru.
Beralih ke bagian samping, tampilan crossover diperkirakan masih sama dengan lekukan bodi yang khas. Bahkan, hingga ke bagian belakang hanya terlihat tampilan baru dari bumpernya.
Seperti yang kita ketahui bersama, Hyundai Kona telah mendapatkan refreshment beberapa waktu lalu di pasar global. Kabarnya, Hyundai sudah mulai membuka forum diskusi dengan calon konsumen Hyundai Kona di Indonesia.
Crossover yang kerap dikomparasikan dengan BMW i3s atau Nissan Kicks tersebut dibekali motor listrik sinkron bermagnet permanen 100 kW (136PS) yang disuplai oleh baterai lithium ion 39,2 kWh. Menghasilkan torsi sebesar 395 Nm yang didistribusikan ke roda depan.
Dalam pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit dengan metode fast charging atau pengisian cepat (pengisian nol hingga 80 persen pada 100 kW). Jarak tempuh Kona Electric mencapai 345 km (berdasarkan NEDC) dan 289 km (berdasarkan WLTP) dalam sekali pengisian daya, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan harian para pengguna.