Meski Terdampak Pandemi, Penjualan Honda Brio Tetap Unggul

0
- Advertisement -

NMAA News – PT. Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil pabrikan Honda menjelaskan pencapaian penjualan kendaraan di masa Pandemi Covid-19. City car hatchback Honda Brio tercatat menjadi mobil paling laris di pasar otomotif Indonesia dengan mengalahkan Small-MPV Toyota Avanza. Bahkan, momen ini terjadi justru saat pasar mobil nasional sedang tersungkur sekitar 48,5 persen akibat pandemi.

Berdasarkan data wholesales  (total unit distribusi dari pabrik ke dealer) yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Honda Brio terjual 40.879 unit selama 2020. Sementara data penjualan PT HPM mencatat, sepanjang 2020 Honda Brio sukses mencatat total penjualan 43.021 unit di seluruh Indonesia. Data penjualan ini mencakup varian Brio RS dan Low Cost Green Car (LCGC) Brio Satya.

Data GAIKINDO tersebut setidaknya menunjukkan, hasil penjualan Brio lebih baik dari Avanza yang menjadi market leader selama bertahun-tahun. Pada 2020, Avanza hanya mampu mencatat penjualan 35.754 unit. Bahkan, efek pandemi menurunkan Avanza ke posisi tiga daftar mobil terlaris 2020 di Indonesia Posisi kedua ditempati Suzuki Carry yang mampu mencatat angka penjualan hingga 38.072 unit.

Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy mengatakan, prestasi Honda Brio membanggakan. Ia mengatakan sepanjang  perusahaan berdiri, baru kali ini terjadi mobil Honda menjadi mobil terlaris di dalam negeri.”Prestasi ini dicapai dalam kondisi pasar yang sangat menantang tahun kemarin,” ujarnya saat sesi diskusi virtual, Senin (18/1/2021).

Menurut Billy ada dua faktor terkait kondisi dalam negeri yang membuat Brio dibeli banyak konsumen saat pandemi, yakni perubahan prilaku konsumen membeli mobil baru dan booming-nya model komunikasi online. “Pada 2020 terjadi disrupsi besar yang tidak hanya berdampak pada industri, tetapi juga perilaku konsumen. Hampir sebagian besar konsumen mulai beralih memanfaatkan platform digital saat membeli kendaraan. Secara keseluruhan mobil keluarga 7-seater atau LMPV turun sekitar 16 persen dari total market,” jelas Billy.

Sedangkan segmen LSUV 7-seater dengan ground clearance tinggi mengalami peningkatan 15 persen. “Jika dibanding tahun lalu, ini fenomena menarik. Apalagi mobil LCGC tidak terlalu banyak berubah, berkontribusi 23 persen dari total penjualan mobil nasional. Kondisi ini mendorong tumbuhnya pembeli pertama di segmen LCGC,” terang Billy.

Sebanyak 50 persen konsumen Brio Satya pada 2020 dikatakan pembeli mobil pertama, sedangkan Billy mengungkap konsumen Brio RS kebanyakan dari placement, fungsional, atau kelompok konsumen yang melakukan penggantian mobil.

Dari sisi komunikasi online, Billy menyebut, perusahaan banyak melakukan promosi menggunakan jalur online yang ternyata cocok pada sasaran konsumennya yaitu anak muda dan keluarga baru. Beberapa aktivitas online ini di antaranya modifikasi online Brio dan keterlibatan games di perangkat gawai. “Tren ini membuka jalur komunikasi dan penjualan yang semakin mendekatkan Brio dengan konsumennya,” ungkap Billy.

Faktor lain penyebab Brio menjadi mobil terlaris 2020, di antaranya Brio yang diluncurkan terlebih dulu pada 2012 lalu disusul Brio Satya pada 2013, kedua unit kendaraan tersebut dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia.

“Model ini dirancang berdasarkan survei di seluruh konsumen di Indonesia. Khususnya pembeli mobil pertama, milenial, keluarga muda, prioritas utama pengembangan. Desain sporty, irit bahan bakar, biaya perawatan terjangkau, fitur terdepan, fun to drive, dan paling penting harganya sangat terjangkau,” ucap Billy.

Saat ini Brio Satya dijual paling murah Rp 149 juta hingga Rp 173,5 juta. Sedangkan Brio RS dilego Rp 188,5 juta sampai Rp 204 juta.

- Advertisement -