NMAA News – Saat muncul pertama di Indonesia Modification Expo (IMX) 2018 lalu, KARMA Body Kit mengusung produk body kit perdananya yang diterapkan pada Toyota GT86 dengan label KARMA 86. Bahkan, hingga saat ini produk body kit asli Indonesia tersebut sudah mencatat produksi ke-19 KARMA 86 dan 2 unit KARMA Aventador yang dipesan sejumlah builder nasional maupun internasional.
Baru-baru ini, produk KARMA Body Kit #06 milik seorang Mike Torino melenggang di sebuah video klip penyanyi muda, Kyla Fajardo. Dalam video klip lagu “All Night Long”, Toyota GT86 yang muncul terlihat mencolok. Dengan tema suasana hiburan malam hari, unggahan video terlihat enerjik diiringi modern dance. Kyla merupakan penyanyi berbakat asal Filiphina dengan sederet lagu hits, seperti “Stupid”, “Feeling My Self”, dan “I Can’t Stand You”.
Kemunculan mobil berjubah KARMA Body Kit ini bagi KARMA sendiri bukanlah hal baru. Selain GT86 #06, KARMA Porsche #01 milik pebalap nasional Chandra Kurniawan juga tampil sebagai bintang utama dalam film pendek “Crazy Fast Indonesian”.
View this post on Instagram
“Pastinya kaget ya, produk KARMA Body Kit bisa di re-present di US melalui video Kyla Fajardo. Apalagi ini bukan digarap oleh pemiliknya masing-masing tidak dari saya,” komentar Kiki Anugraha, founder KARMA Body Kit di sela aktivitasnya.
Kiki menyebut, Mike, yang mendandani Toyota GT86 di video lagu Kyla tersebut, memang cukup eksis di kalangan car culture Amerika Serikat. Karena itulah, builder satu ini punya kedekatan dengan beberapa pegiat industri hiburan.
“Menurut saya, dia punya ide kreatif karena selalu menghadirkan “something new” terutama produk video. Terlebih juga, Mike bisa merepresentasi produk KARMA di Amerika. Mike sosok representasi KARMA Body Kit di Amerika,” jelas Kiki.
Komunitas KARMA Body Kit
Meski produk finest body kit satu ini tergolong baru, namun hingga sekarang sudah banyak para builder yang mengaplikasikan serangkaian body kit KARMA.
Kiki menyebut ketertarikan di pasar Amerika berawal dari konten video yang diunggah pada kanal KARMA Body Kit. Apalagi gaya modifikasi tiap mobil KARMA masih layak jalan tanpa mengurangi fungsi atau ubahan berlebihan. Karenanya, banyak diburu hingga ke pasar mancanegara.
“Seperti contohnya Mike. Dari segi ‘looks’ hasil modifikasi KARMA 86 #06 punya tampilan proper. Baik dari set up kaki-kaki, interior, sampai pemasangan rollbar,” pungkas Kiki.
Debut KARMA Body Kit memang tak lepas dari industri hiburan. Sebagai bagian kultur otomotif, kehadirannya melalui produksi video penyanyi beken juga bisa sebagai langkah branding jitu dari produk body kit aftermarket karya anak bangsa.
Langkah tampil di dunia hiburan tersebut juga sudah dilakukan produk body kit aftermarket asal Jepang, seperti Rocket Bunny, Veilside, Liberty Walk, atau Rauh Welt Begriff (RWB). Produk tersebut juga banyak diliput media otomotif, bahkan sebagai property film bertema mobil.
Bukan hal mustahil kalau di kemudian hari mobil berjubah KARMA Body Kit juga akan tampil di beberapa film nasional bahkan internasional. Bisa dibayangkan betapa bangganya skema industri otomotif melihat produknya dipentaskan dan disaksikan lebih banyak audiens?
Seperti diketahui, produk Karma Bodykit tersedia untuk beberapa mobil sport ikonis seperti Toyota GT 86, Lamborghini Aventador, hingga Porsche Cayman. Bicara soal harga, produk kebanggaan Indonesia ini dibanderol mulai USD 3.000 (setara Rp 41 jutaan) sampai USD 25.000 atau setara Rp 347 jutaan.