Piranti Penting Satu Ini Kerap Dicuri di AS

0
Foto: AxelAddict
- Advertisement -

NMAA News – Piranti filtrasi Catalytic Converter memiliki fungsi mengubah Polutan dalam reaksi kimia oleh konverter sebagai katalis (untuk meningkatkan laju reaksi) menjadi polutan yang tidak beracun dalam reaksi redoks (reaksi oksidasi dan reduksi).

Dengan alat yang berbentuk seperti sarang lebah ini, membuat emisi gas buang karbon kendaraan menjadi lebih bersih. Posisi alat ini berada tepat didalam kenalpot mobil.

Ketika mobil dinyalakan,  mesin akan menghasilkan 3 zat buang (CO), (HC), dan (NOx).  Semuanya akan melewati CC yang akan mereduksi zat-zat tersebut, karena di dalam CC mengandung rhodium, paladium, dan platinum.

Karena terjadi oksidasi didalam alat tersebut, maka emisi gas buang kendaraan relatif lebih aman. Apalagi, umumnya CC hanya bisa digunakan rata-rata selama 10 tahun. Mengingat fungsinya yang tidak kalah penting karena merupakan pengatur emisi berlebih, kerap menimbulkan penumpukan kotoran.

Foto: auto.howstuffworks.com

Mungkin tidak mengherankan lagi bahwa hampir setiap mobil di jalan saat ini memiliki Catalytic Converter pada knalpotnya.

Perangkat ini menggunakan logam yang sangat berharga seperti paladium, rhodium, dan platinum. Oleh karena itu, Anda sendiri dapat menebaknya, logam-logam tersebut begitu diminati pencuri di Amerika Serikat (AS).

The New York Times memberitakan bahwa meski paladium pernah dihargai 500 dolar AS lima tahun lalu, nilainya saat ini melonjak antara 2.500 hingga 3.000 dolar AS (Rp34 juta-41 juta).

Dengan demikian, pencuri semakin berani untuk mengincar Catalytic Converter pada knalpot mobil mana pun.

Bahwa, logam lainnya yang digunakan pada Catalytic Converter ini, yaitu rhodium, saat ini memiliki harga lebih dari 20.000 dolar AS (Rp277 juta) per ons.

Setelah kehilangan logam-logam berharga dari kendaraan mereka, beberapa orang mengaku putus asa untuk mencegah pencuri tersebut memotong knalpot dengan gergaji besi.

Solusinya berkisar dari mengempiskan ban hingga menurunkan rongga di bawah kendaraan.

Juga, mengelas pelindung logam di bawah Catalytic Converter. Inilah masalah yang sedang dihadapi warga California saat ini.

Sekarang aparat setempat mengharuskan pemilik bisnis mengambil foto atau video dari siapa pun yang menjual Catalytic Converter, juga melacak ID foto dan catatan lain-lain.

Salah satu kendaraan yang mengalami pukulan terberat terkait permasalahan ini adalah Toyota Prius. Sebab, Toyota Prius ini adalah kendaraan hybrid.

Penggunaan mesin pembakaran internalnya jauh lebih sedikit, yang mengarah ke konsentrasi logam berharga yang lebih tinggi pada Catalyc Converter.

Lebih jauh, ternyata komponen knalpot yang tergolong ‘mahal’ tersebut telah dibutuhkan pada kendaraan yang melaju di jalan raya sejak tahun 1975 silam.

- Advertisement -