NMAA News – Tumbuhnya perkembangan teknologi kendaraan listrik di kalangan pelajar Tanah Air, diharapkan masih bisa terus didukung oleh penyelenggara ajang Indonesia International Motor Show (IIMS). Hal tersebut diungkapkan Yanuar Anaba dan Fandi Pasaribu, selaku Founder dan Co-Founder Formula Student Indonesia (FSI) dalam talk show IIM Virtual 2021 fase kedua, Rabu (24/3/2021).
FSI merupakan wadah para pelajar dan mahasiswa yang memiliki visi dan misi yang sama akan tumbuhnya teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Beberapa anggota FSI ini didukung sponsorship-nya masing-masing, telah mengikuti berbagai balap formula kendaraan listrik tingkat nasional dan internasional serta meraih prestasi membanggakan.
“Sekitar 2013, mengacu pada besarnya minat terhadap perkembangan kendaraan listrik di kalangan pelajar Indonesia, yang sejalan dengan mulainya pemahaman mobil listrik yang digancarkan Pemerintah, membuat kami untuk pertama kalinya mencoba merealisasikan inovasi teknologi kendaraan listrik,” ungkap Yanuar Anaba.
Yanuar menambahkan, pada tahun tersebut ketika kendaraan listrik bersamaan sedang digencarkan pemerintah, ada kompetisi nasional untuk adu performa kendaraan listrik di Bandung.
“Kami mengikuti kompetisi terebut dan hanya menempati posisi terakhir. Nah pada 2014, ikut kompetisi lagi dan langsung meraih posisi juara 1 nasional. Meskipun kita di 2013 hanya dapat posisi terakhir, tapi berkat percaya diri tinggi dengan teknologi kita punya yang berbasis android, akhirnya bisa meraih posisi terbik,” imbuh Yanuar.
Sementara Co Founder Formula Student Indonesia, Fandi Pasaribu juga menjelaskan, pada prinsipnya mereka hendak membuat brand teknologi karya anak bangsa, dan sepakat untuk membuat teknologi mobil listrik dan harus menjadi pionir. Ia bahkan bermimpi, satu saat anak Indonesia akan memiliki mobil auto pilot sendiri.
“Dengan semangat ini, kami ikuti kompetisi mobil gokart listrik. Kami gunakan desain dan tampilan berbeda dan sematkan aplikasi android agar mobil tersebut terkoneksi gadget untuk awali operasionalnya. Mulai menghidupkan mobil dengan password, pemantauan speedometer, panel, dan komponen mobil lainnya bisa tampil dalam satu sistem aplikasi android,” papar Fandi.
Di sisi lain, Yanuar yang berusaha mengikuti regulasi internasional dalam industri otomotif ini, juga berharap ada sesuatu yang baru lagi dari segi teknologi kendaraan listrik. Karena pemerintah juga sedang gencar-gencarnya mendukung terobosan ini.
Termasuk tren kekinian di mana produsen otomotif kendaraan listrik dari luar negeri mulai berdatangan ke Indonesia. Adanya environment ini, tentunya akan mendukung Pemerintah mendukung produk karya anak bangsa, khususnya di bidang inovasi teknologi kendaraan listrik.
Menurut Yanuar, tidak hanya terkonsentrasi di Jawa, di luar Jawa juga banyak pelajar antusias bergabung kompetisi mobil listrik ini. Pada 2019 sudah ada kurang lebih 11 tim. Pada 2020 sudah ada yang daftar dan banyak teman-teman mahasiswa menanyakan kapan IIMS berjalan.
“Mereka berharap Formula Electric Student IIMS akan dijalankan, namun terkendala pandemi. Karena harapan kami, melalui event ini kami bisa menjaring salah satu brand elektrifikasi nantinya untuk men-support kita. Karena bagaimanapun juga, ini merupakan awal dari sebuah penelitian. Dari situ kita bisa melihat apalagi teknologi terbaru yang ada,” pungkas Yanuar.