NMAA News – Guna mengoptimalkan cara kerja sistem pengereman mobil, pabrikan kendaraan sekarang ini menyematkan fitur Anti-Lock Braking System (ABS) dilengkapi dengan EBD atau akronim dari Electronic Brake Force Distribution. Lantas, bagaimana cara kerja dari dua fitur keselamatan tersebut? Apa Keunggulannya?
Nah, EBD dan ABS sebetulnya saling melengkapi satu sama lain meski terkadang beberapa mobil yang sudah dilengkapi ABS belum tentu dilengkapi dengan EBD. Fitur keselamatan EBD mampu memperkuat cengkraman rem di tiap roda. Cara kerjanya, EBD akan membagi tekanan pengereman secara merata ke masing-masing roda mobil. Tekanan ini disesuaikan kembali dengan daya yang bervariasi tergantung kondisi beban tiap roda.
Karenanya, beban yang dihasilkan saat melakukan deselerasi lebih proporsional sesuai kebutuhan roda depan maupun belakang meskipun pedal rem tidak diinjak dalam-dalam. Kemampuan tersebut juga disesuaikan dengan beban pengereman.

Apalagi jika sedang rem mendadak, EBD bekerja dengann membuat sebagian beban mobil akan bertumpu pada roda depan. Alhasil, beban pada roda depan akan lebih berat dibanding roda belakang. Sebab, bila tekanannya sama tapi beban tumpuan berbeda, bisa berpotensi selip pada ban belakang dan ban depan kehilangan cengkeraman.
EBD juga dapat mengatur tekanan minyak rem di tiap roda, tergantung dari daya cengkeraman roda terhadap jalan. Biasanya, kondisi seperti ini sangat berguna saat bermanuver di jalan berkelok atau pada kondisi permukaan jalan yang tak sama daya cengkeramnya.