NMAA News – Kultur penggunaan Kei Car telah mendarah daging dalam kegiatan mobilitas harian masyarakat Jepang. Dimensi kendaraan kompak dan mesin berkapasitas 1.0 liter dinilai nyaman untuk bermobilitas di jalanan sejumlah kota di Jepang yang tergolong sempit dan berbukit.
Eksklusivitas kendaraan JDM merambah hingga ke gaya hidup para car enthusiast. Identik dengan tampilan rapi, kinclong dan penambahan aksesoris untuk dongkrak tampilan dan utilitas berkendara.
Ide tersebut membawa seorang Jack Navaro mewujudkan tampilan Kei Car di unit kendaraan Honda City GA2 lansiran 1993. Kabarnya mobil tersebut merupakan versi CBU Jepang yang notabene punya garis keturunan Kei Car murni.
Awalnya, Jack mendapat unit hatchback legendaris ini pada September 2020 di Surabaya dengan kondisi jongkrok.
“Awalnya saya cari di laman internet, begitu COD langsung di nego sampai deal. Alhamdulillah sekarang jadi milik saya,” ucap Jack Navaro sembari mengenang momen manis memboyong mobil tersebut menggunakan towing.
Sesampainya di rumah, ia segera memeriksa kondisi City GA2 dari mulai sektor kaki-kaki, pelek, interior dan audio. Proses restorasi juga dilakukan di bengkel spesialis kaki-kaki, Varo Wheels Garage.
“Saya coba sesuaikan dengan kodratnya sebagai mobil Kei Car berstatus JDM. Apalagi garis keturunan mobil-mobil Honda kadung dikenal orang lewat desain asyik dan ukuran bodi yang kompak,” ulas Jack.
Merapikan kembali tampilan Kei Car dua pintu tersebut masih bisa diakali dengan cara substitusi part. Sektor mesin bisa menggunakan substitusi dari Honda Civic Wonder sedangkan kaki-kaki menggunakan milik Honda City.
Dilihat dari tampang depan model bumper, grill, lampu utama, spion masih menggunakan part asli. Guna mendongkrak kesan JDM, kaca mobil pun diganti menggunakan Chromax dengan tampilan warna agak kecoklatan serta tingkat visibilitas 20%. Seluruh bagian bodi masih orisinal berkat baluran kelir putih dilengkapi decal sticker bermotif minimalis. Selain itu, dipasang juga sebuah bike carier di bagian atap mobil.
Beralih ke bagian samping, terdapat pelek Super Volk R14 berbalut ban 165/60 yang memuat kesan estetik ala mobil 90’an. Sedangkan untuk menurunkan ketinggian mobil ditempuh melalui kaki-kaki custom terutama komponen penopangnya. Menurutnya fitment sektor kaki-kaki sudah cukup untuk dipakai jalan-jalan bersama keluarga.
“Tampilan City GA2 sebetulnya hanya menyentuh ubahan simpel supaya tampilannya proper dan enak dilihat. Kalau ditanya proper atau tidak, memang lebih personal. Asalkan masih nyaman dipakai saja sih,” ucap Jack.
Mengintip ke ruang interior, langkah restorasi modifikasi dilakukan dengan menggunakan jok berbahan fabric, serangkaian perangkat audio orisinal dan setir beraksen kayu turut melengkapi.
Seluruh proses restorasi City GA2 ditempuh dengan penuh ketelitian dan kesabaran. Karenanya, Jack menyarankan memasuki tren penggunaan Motuba yang semakin digandrungi sekarang harus lebih teliti sedari memilih mobil seken lawas yang akan dibeli.
“Untuk pemula yang mau ngoprek mobil lawas ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Seperti surat -surat harus lengkap, kondisi mobil masih proper, bukan bekas kecelakaan, dan pastikan mobilnya masih bisa dibangun kembali,” tandas Jack.