NMAA News – Ajang Modz Battle : RWD Challenge sesi pertama menjadi sajian konten menarik bertema otomotif dan modifikasi. Tak hanya itu, unsur hiburan dan edukasi dalam konten tersebut rupanya tak luput dari ‘tangan dingin’ para kreator di balik layar.
Upaya menggeliatkan industri otomotif dan modifikasi di tengah deraan pandemi Covid-19 seperti ini ini juga gencar dilakukan. Sebab, saat ini para modifikator justru banyak beraktivitas menggarap ‘project car’ mereka.
Bisa dibayangkan, campaign satu ini juga akan berlangsung di sesi kedua yang nantinya tidak kalah kompetitif dan emosional seperti pada sesi sebelumnya.
“Peluang ini membuat kami bersama tim NMAA, Pengepul Mobil dan, Garasi Drift serius membuat campaign Modz Battle. Selain menampilkan edukasi yang dapat menjadi trigger terhadap bangkitnya industri modifikasi nasional,” ujar punggawa Gorilla Flava, Aaron Handojo, Kamis (3/6/2021).
Sekedar informasi, Gorilla Flava merupakan tim videografer dibalik kesuksesan ajang Modz Battle: RWD Challenge bahkan proses persiapan mobil super giveaway Road to IMX 2021: Makassar.
Bagi para car enthusiast nama mereka terbilang akrab di tengah kegiatan launching, pameran hingga beberapa gelaran event otomotif. Bahkan, Influencer otomotif Kiki Anugraha sekaligus Founder Karma Body Kit juga mempercayakan penggarapan video modifikasi mobilnya kepada Gorilla Flava.
Tim videografer yang dihuni Aaron, Charles dan Doni bertanggungjawab menjaga setiap momen manis agar tak luput dari bidikannya.
“Sama seperti modifikasi mobil, penggarapan video apalagi menyoal otomotif tidak sekedar memoles estetika. Tapi membangun substansi tema yang kuat melalui sinematografi matang dan terkonsep,” lanjut Aaron.
Dia menjelaskan sinematografi di campaign Modz Battle mengusung konsep “Run and Gun”. Dua kata tersebut menggambarkan teknik pengambilan gambar secara spontan. Seperti konsep reality show dalam campaign Modz Battle sesi pertama.
Proses modifikasi, edukasi, dan kerja keras dari tiap kontestan terjadi apa adanya. Menunjukan jika kedekatan di tengah aura persaingan bisa tetap terjalin dengan baik tanpa mendramatisir proses yang terjadi.
Teknisnya, kamera disiapkan dalam posisi stand by. Ibarat menemukan target berburu, dalam hal ini berburu momen. Sebab teknik Run and Gun dapat memperlihatkan latar, potret dan adegan asli tanpa meracik ulang seperti konsep video untuk keperluan show.
“Jadi effort-nya lumayan buat Gorillaflava dan tim. Teknik seperti inilah yang cukup menantang juga. Soalnya pengambilan gambar dibidik dari semua sisi. Meliputi ground, aerial, dan personal shot,” tukas Aaron.
Khusus komando selama proses eksekusi, Gorilla Flava juga siapkan tim drone untuk area angle dari atas, ground, seluruh camera stand by, dan untuk personal shot. Sedangkan tangkapan kamera close up video menggunakan sebuah action cam 360.
Sederet persiapan teknis itu juga diimbangi dengan improvisasi di lapangan. Tak lain supaya dapat memunculkan kesan dan visualisasi di tiap produk video mereka.
“Misalnya kayak kemarin begitu Ridwan Hanif mengenalkan BMW E39. Karena gaya modifikasinya elegan, kita poles sedikit gaya elegan juga. Semisal Ridwan pakai jas, pemilihan lokasi Prestige Motorcars karena sesuai tema elegan dan masih dalam skena otomotif,” papar Aaron.
Ketika ditanyai inspirasi dari setiap project video yang dihasilkan, Aaron mengaku jika Gorilla Flava terinspirasi dari influencer otomotif, Garasi Drift.
Hal tersebut lantaran, duo kakak-beradik Dipo dan Ziko mampu memvisualisasi ide pengambilan gambar, pembawaan materi dan sinematik dengan baik. Selain itu, dukungan penuh National Modificator & Aftermarket Association terhadap publikasi konten video menarik turut memperkuat ‘akar’ gagasan mereka.
“Berhubung Gorillaflava punya basis di otomotif cinematic movies. Jadi kami padukan kedua gagasan dan konsep ini dalam campaign Modz Battle,” tandas Aaron.
