NMAA News – Ada saja cara Aston Martin berpartisipasi di balap Formula 1. Pabrikan kendaraan asal Inggris tersebut memberikan 2 lini produknya.
Mengingat perannya tidaklah mudah, minimal untuk mengimbangi cepatnya mobil F1, Aston Martin memberikan model Vantage yang sudah terkena ubahan performa dalam mengemban tugas khusus ini. Sedangkan model lainnya, DBX bertugas sebagai mobil medis F1.
Sebuah safety car harus bisa mengimbangi setidakya tenaga mobil F1. Tenaga mesin Aston Martin Vantage ditingkatkan menjadi 528 HP.
Untuk memudahkan berakselerasi, sistem transmisi mengalami ubahan sedemikian rupa.

Tapi belakangan ini, usai ajang Grand Prix F1 Australia akhir pekan lalu, sejumlah pembalap mengeluhkan safety car Aston Martin Vantage yang dianggap terlalu lamban.
Diantaranya, pembalap F1 Max Verstappen menuding Aston Vantage itu melaju seperti kura-kura. Tidak jauh berbeda dengan tudingan Max, juara F1 Australia 2021 Charles Leclerc mengatakan komentar senada.
Tudingan tersebut ditanggapi langsung oleh Fédération Internationale de l’Automobile.
“FIA ingin menegaskan kembali bahwa fungsi utama Safety Car FIA Formula 1, tentu saja, bukan kecepatan langsung, tetapi keselamatan pengemudi, marshal, dan petugas,” kata FIA melalui pernyataan resminya.

Pihak FIA menerangkan jika kecepatan safety car F1 umumnya ditentukan oleh Race Control. Pasalnya, Safety car merupakan mobil performa tinggi yang dipesan khusus.
Akan tetapi, para pembalap mengeluhkan terkait masalah suhu ban.
Dalam kondisi ini, kecepatan mobil safety car mesti jadi poin penting. Jika tidak, mobil balap F1 tidak mendapatkan cengkraman karet optimal dari gesekan permukaan ban ke aspal.
Sehingga, mobil balap di atas kecepatan 200 mph dapat berpotensi celaka di tikungan sempit. Sebagian dari pembalap sohor tersebut justru mengatakan Aston Martin Vantage tidak secepat safety car pendahulnya, Mercedes-AMG GT Black Series.

