NMAA News – Indonesia berpotensi menjadi rantai pasok komponen kendaraan listrik secara global. Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam keterangannya, Senin, 30 Januari 2023.
Ia menyatakan, industri Tanah Air sudah mampu memproduksi seperti baterai dan dinamo untuk mobil dan motor listrik.
“Saya lihat industri lokal kita sudah siap untuk memproduksi dengan jumlah besar. Ini modal kita untuk bisa menjadi rantai pasokan komponen kendaraan listrik secara global,” katanya.
Meski begitu, ia mengakui, untuk menjadi pemasok komponen kendaraan listrik tentu tidak mudah.
Di Asia, Indonesia harus bersaing dengan China yang sudah lebih dulu memulai perkembangan kendaraan listrik.
Untuk itu, pemerintah saat ini terus mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik agar bisa segera ikut menjadi pemain dalam industri kendaraan listrik di kancah global.
“Pembangunan ekosistem kendaraan listrik ini dari hulu sampai hilir sehingga semua terintegrasi. Tentunya pemerintah akan bersinergi dengan swasta,” jelas Moeldoko
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu pernah menyatakan 60 persen kendaraan listrik dunia akan bergantung pada ekosistem baterai terintegrasi Indonesia.
Jokowi menjelaskan sebagian besar sumber daya buat pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik ada di Indonesia, seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah. Meski begitu, Indonesia masih kekurangan litium.
Jokowi mengatakan sudah menyampaikan ketertarikan pada Australia untuk bekerja sama memasok litium.
Menurut dia setelah ekosistem baterai kendaraan listrik dibangun, investasi bakal berbondong-bondong masuk.
Ia meyakini motor dan mobil listrik akan menggantikan kendaraan konvensional