NMAA News – Hari terakhir pameran Osaka Automesse (OAM 2023), Minggu (12/2) Tim National Modificator & Aftermarket Modification (NMAA) dalam misi ‘Great of Indonesia’ berdiskusi dengan asosiasi part otomotif Jepang NAPAC atau akronim dari Nippon Auto Parts Aftermarket Committee.
NAPAC merupakan komite atau organisasi yang menetapkan standar kualitas produk, proses produksi dan distribusi di pasar domestik Jepang maupun luar negeri. Juga terlibat secara langsung di tahap penelitian pasar di luar Jepang, termasuk pertukaran informasi, hingga mengurus administrasi.
Diskusi singkat yang mempertemukan NMAA dengan salah satu Director NAPAC Kazunori Tanabe, Secretariat NAPAC Uekusa Masahiro, bersama tim terkait membahas peluang penjualan produk aftermarket asal Jepang di Indonesia.
“Nantinya, asosiasi modifikasi NMAA berperan penting dalam peningkatan ekspor, terutama bagi kreator aftermarket di ranah lokal. NMAA bisa menjadi penghubung serta pintu gerbang produk aftermarket untuk menembus pasar ekspor seperti Jepang,” ujar Andre Mulyadi selaku Founder NMAA.

Andre melanjutkan, kerja sama ini dapat dimanfaatkan mengembangkan ilmu dan wawasan bagi ekosistem industri modifikasi dan aftermarket demi melakukan akselerasi.
“Tentunya kita bisa banyak belajar, bertukar ide atau gagasan ke industri aftermarket di negara maju. Sehingga nantinya dapat mendorong produk aftermarket Indonesia semakin berkualitas, inovatis, dan punya daya saing tinggi,” harap Andre.
Sebagai informasi, NAPAC yang sudah menginjak 7 dekade terlibat dalam tersebarnya tren modifikasi JDM style sampai sekarang. Menentukan regulasi sebuah produk, menghadirkan pengalaman berkendara mengandalkan produk modifikasi, sampai menggelar acara pameran.
Kerja sama ini menjadi kebanggan bagi NMAA dalam misi kampanye ‘Great Of Indonesia’. Ke depannya, bukan tidak mungkin banyak kolaborasi besar dapat tercipta. Membina ekosistem modifikasi secara berkelanjutan serta menggenjot aktivitas ekspor produk aftermarket lokal.

Dalam tinjauan NAPAC, pasar Indonesia amat potensial untuk memasarkan produk aftermarket dari Jepang.
“Banyak para konsumen Indonesia menyukai produk Jepang karena kesamaan produk mobil yang beredar maupun tertarik melihat tampilan dan kualitas,”tutur Director NAPAC, Kazunori Tanabe yang juga menjabat President di perusahaan part aftermarket Tanabe Japan.
Menurut Tanabe-san, kerja sama ini nantinya membuka peluang saling meguntungkan dalam mempromosikan produk aftermarket Jepang di Indonesia atau sebaliknya. Seperti diketahui, meskipun Jepang memiliki standarisasi produk misalnya JWL untuk velg. Tetapi masih terbuka dengan standar produk di negara lain seperti Eropa dan Amerika seperti TUV ,VVA atau lainnya.
“Sektor industri modifikasi aftermarket Indonesia yang sedang berkembang saat ini mendorong lebih banyak merek aftermarket Jepang yang menjajaki pasar Indonesia,” lanjutnya. Sehingga dimana pun produk aftermarket asal Jepang dijual, biasanya sudah mengantongi ijin resmi dan standar kualitas dari negara terkait.