NMAA News – Perkembangan skena modifikasi di Kota Medan, Sumatera Utara terbilang masif. Bukan hanya puas mengikuti kontes di ranah lokal, tetapi sejumlah modifikator dengan jiwa kompetitif tinggi terus menantang dirinya hadirkan karya-karya inovatif.
Panasnya animo di ajang kontes modifikasi era 2000-an, mendorong para modifikator asal Medan ‘berinvasi’ menjajal panasnya persaingan kontes di luar kota. Hasilnya pun tidak mengecewakan, karena tidak jarang para car enthusiast, modifikator, dan bengkel bisa membawa nama Medan di kancah kontes modifikasi Ibu Kota.
Berbicara skena modifikasi Kota Medan, tampaknya tidak terpisahkan dari para tokoh pegiat skena modifikasi salah satunya adalah Alky Sabrom atau modifikator bernama lengkap Muhammad Alky.

Perjalanan panjang Alky Sabrom bermula ketika ia baru saja pulang setelah mengemban bangku kuliah jurusan Teknik Sipil di salah satu Universitas yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Sepulang dari kuliah di tahun 2005, saya aktif mengembangkan bengkel San Brothers Motor di jalan Cendrawasih nomor 167, Kota Medan. Supaya mudah disingkat dan diingat kastemer, akhirnya kita putuskan menyingkat namanya jadi San Brothers ‘SABROM’. Sampai akhirnya sebagai wujud apresiasi bengkel ke kastemer, kita memasang stiker The Original by Sabrom di mobil mereka,”buka Alky kepada nmaa.co.id
Mobil dengan stiker Sabrom saban hari semakin bertambah jumlahnya. Tidak sedikit yang mengira kalau memasang stiker Sabrom dianggap masuk ke klub mobil. Animo tinggi para kastemer bengkel memicu munculnya ide Alky Sabrom untuk membentuk komunitas kreatif yang pada akhirnya berevolusi menjadi Organisasi Masyarakat (Ormas).

“Setahun kemudian, tepatnya 16 April 2006 nama Sabrom akhirnya bertransformasi jadi Automobile Club (klub mobil.red). Sebanyak 33 mobil modifikasi waktu itu, disematkan stiker Sabrom di mobilnya. Jadi kalau dilihat secara timeline Sabrom itu metamorfosis sebuah bengkel mobil, bertransformasi jadi klub mobil, komunitas dan sekarang ormas,” ujar Alky.
Sabrom adalah singkatan dari Satuan Brotherhood Otomotif dan Musik yang dibentuk sebagai Youth Creativity Organization. Hingga sekarang, sejarah mencatat Sabrom mengukuhkan dirinya sebagai satu-satunya ormas kepemudaan yang terbentuk dari sebuah klub mobil.
Selama kiprahnya, berbagai apresiasi diraih para member Sabrom saat berlaga di ajang kontes modifikasi. Menunjukan makna perkumpulan yang sejatinya menjadi wadah postif mengeluarkan ide, pendapat, berkarya, dan menggelar kegiatan sosial.
“Tujuan ke depan, Sabrom senantiasa menjadi wadah pelopor kegiatan sosial da nbusiness networking. Kalau berkaca bedanya dulu dan sekarang, saya ingat betul beberapa anggota Sabrom sekarang sudah mengemban tugas sesuai profesinya masing-masing. Ada yang menjadi dokter spesialis, pengacara, sampai polisi. Tetapi, goals kami tetaplah menjadi wadah yang menaungi kreativitas anak muda. Mobil hanya mediumnya saja, tetapi setelah turun dari mobil kita tetap menjadi wadah organisasi heterogen lintas hobi, profesi, suku,ras, maupun agama,”papar Alky.
Selain berprestasi di ranah musik, Sabrom kemudian memperluas bidang kreativitas di ranah seni. Seperti Break Dance, Rap, Band, DJ, dan masih banyak lagi. Sehingga makin mengukuhkan Sabrom menjadi sebuah ‘ruang inkubasi’ mengembangkan passion generasi muda.

“Tepat di hari ulang tahun Sabrom, 16 April 2023 kemarin kita mengucap syukur bisa terus solid dan berkontribusi dalam gerakan sosial. Momen ulang tahun juga bukan sekedar dilihat sebagai selebrasi, kita tetap mengadakan bakti sosial kemarin,” ujar Alky.
Menurut kacamata Alky Sabrom, kemudahan mengakses segala jenis informasi saat ini mempermudah generasi muda dalam mempelajari banyak hal.
Demi mendukung ide dan kreativitas tersebut, komunitas amat berperan penting dalam mengembangkan talenta-talenta kreatif anak muda. Sabrom melalui kepengurusan Dewan Pembina Wilayah (DPW) di Medan, Aceh, dan DKI Jakarta.
Rakernas NMAA
Alky masih mengingat betul momen Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama asosiasi modifikasi terbesar di Indonesia National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) pada 2016 lalu.
Saat memutuskan pertama kali bergabung di NMAA, Alky mengaku antusias berpartisipasi dalam membangkitkan industri modifikasi nasional agar semakin dikenal dan disegani di skala internasional.
“Saya masih ingat betul awal Rakernas NMAA di 2016 lalu, di akun Instagram NMAA pasti ada ucapan selamat dan sukses dari saya,” kenangnya.
View this post on Instagram
Lebih jauh, Alky kembali menggali ingatan ke belakang saat beradu di kontes modifikasi bersama Founder NMAA, Andre Mulyadi. Persaingan panas tak terhindarkan, dua tokoh di skena modifikasi otomotif Indonesia ini sering head to head di berbagai acara kontes modifikasi.
View this post on Instagram
“Kami punya misi dan semangat yang sama membangkitkan industri modifikasi Indonesia makin dikenal di ranah internasional. Ada kalanya saya dan Bro Andre tayang di rilisan majalah, liputan TV, atau berkompetisi langsung di acara modifikasi,” ungkapnya.
“Ketika diajak Bro Andre gabung di NMAA, wadah paguyuban yang mengumpulkan para pelaku industri modifikasi Indonesia rivalitas atau persaingan seketika meluntur. Waktu itu saya berpikir kalau hubungan baik saya dengan Bro Andre saling membantu dan mendukung demi keberlangsungan industri modifikasi Indonesia,”tandas Alky.