NMAA News – Mobil listrik yang bisa terbang (electric flying car) sudah mendapat izin untuk bisa mengudara dengan aman dan sesuai tujuan.
Perusahaan yang mendapat sertifikasi dari Lembaga Administrasi Penerbangan (FAA) untuk menguji coba mobil terbang adalah Alef Aeronautics. Sertifikasi ini membatasi lokasi dan tujuan penerbangan yang diizinkan untuk kendaraan tersebut.
Selain itu, mobil tersebut juga harus memenuhi standar keselamatan National Highway and Traffic Safety Administration sebelum terbang.
CEO Alef Aeronautics, Jim Dukhovny mengatakan perusahaan berharap sertifikasi tersebut akan menjadi langkah yang baik untuk kedepannya.
“Meskipun ada perintis seperti Terrafugia, Paul Moller, dan Henry Ford, ini adalah pertama kalinya sebuah kendaraan, dalam arti tradisional (taman dan mengemudi seperti mobil, berfungsi seperti mobil, terlihat seperti mobil), telah menerima izin untuk terbang,” kata Dukhovny dikutip dari usatoday.com.
Sementara itu, Alef Aeronautics juga mengumumkan bahwa harga kendaraan yang akan dijual sekitar 300 ribu dollar AS atau setara dengan Rp 4,5 miliar. Mobil ini bisa dikendarai secara horizontal dan vertikal, penumpangnya terbatas dua orang. Untuk awalnya, mobil bisa berkendara sejauh 200 mil dan terbang ke langit hingga 110 mil.
Saat ini, sudah 440 orang yang antre dan membayar deposit untuk mobil terbang listrik, ada juga yang membayar deposit 150 dollar atau Rp 2,25 juta untuk umum. Adapun Dukhovny menargetkan mobil terbang listrik sudah bisa dibeli secara massal mulai 2025 mendatang.