NMAA News Flash – Setiap pesawat memiliki perangkat bernama black box yang berfungsi sebagai perekam data termasuk mengetahui apa yang dibicarakan pilot dan co-pilot selama penerbangan berlangsung.
Kehadiran black box bisa membantu tim investigasi jika pesawat mengalami kecelakaan. Tak hanya pesawat, beberapa model mobil juga memiliki perangkat yang memiliki kegunaan mirip seperti black box.
Meski memiliki kegunaan yang mirip seperti black box, alat yang dipasang di mobil ini biasanya disebut Event Data Recorder (EDR).
Dilansir dari NHTSA.gov, EDR mengacu pada perangkat yang dipasang di kendaraan bermotor untuk merekam informasi teknis kendaraan dan penumpang dalam jangka waktu singkat (detik, buka menit) sebelum, selama, dan setelah kecelakaan.
“EDR, disebutkan dapat merekam (1) dinamika kendaraan dan status sistem sebelum tabrakan, (2) masukan pengemudi, (3) ganda tangan tabrakan kendaraan, (4) pembatasan status penggunaan/penerapan, dan (5) data pasca-tabrakan otomatis,” tulis pernyataan NHTSA dalam laman resminya.
Tidak seperti perangkat yang disematkan pada pesawat, black box mobil ini memiliki dimensi yang kecil, dan merupakan sebuah chip. Bentuknya yang kecil ini, disematkan di salah satu cluster sistem kelistrikan.
Dengan adanya alat EDR tersebut, bukan hanya bisa ‘merekam’ mengenai beberapa informasi, tetapi lebih jauh lagi kegunaan ‘black box’ mobil juga bisa dimanfaatkan untuk membantu menegakkan hukum, dan memahami aspek-aspek spesifik dari sebuah kecelakaan.
Namun untuk menganalisa kecelakaan melalui EDR, prosesnya tidaklah mudah. Petugas akan melakukan ekstraksi data dari perangkat tersebut dan nantinya akan dijalankan metode khusus untuk menerjemahkan data ini.
Mobil yang sudah dibekali dengan EDR juga membantu NHTSA dalam melakukan mengungkapan kecelakaan. Masih dari laman tersebut, EDR juga digunakan untuk mendukung program investigasi kecelakaan selama beberapa tahun. Untuk tetap menjaganya up to date, EDR, secara rutin dimasukkan ke dalam database NHTSA.