
NMAA News – Dalam kesempatan media gathering awal tahun PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang berlangsung Selasa (6/2/2024) di Jakarta, Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID menyampaikan kalau pihaknya berkomitmen terus mengembangkan ekosistem Electric Vehicle (EV) dari hulu ke hilir di 2024.
“Hyundai memperkuat elektrifikasi sektor otomotif dengan konsisten mengembangkan ekosistem EV dari hulu ke hilir secara berkelanjutan melalui kompleks infrastruktur yang terintegrasi,” papar Frans.
Pada 2024, fasilitas perakitan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) akan menambah kapasitas produksi mobil listrik hingga 70.000 unit per tahun. Selain itu, mulai tahun ini Hyundai juga akan mengoperasikan pabrik sistem baterai dan sel baterai nya di Indonesia.
Menurut Frans, pabrik sistem baterai yang dioperasikan Hyundai Energy Indonesia (HEI) akan mendukung peluncuran BEV kedua Hyundai yang diproduksi secara lokal dengan baterai produksi dalam negeri.
Lalu, pabrik sel baterai yang dioperasikan PT HLI Green Power diharapkan memproduksi hingga 10 GWh sel baterai per tahun, yang cukup memasok sekitar 150.000 unit mobil listrik dengan platform E-GMP dari Hyundai.
Beroperasinya tiga pabrik Hyundai di Indonesia secara serentak diproyeksikan menjawab permintaan pasar dalam negeri serta membuka peluang mengekspor hasil produksi ke negara-negara Asia Tenggara.

Di sektor hilir, HMID akan terus melakukan ekspansi jaringan charging station di seluruh Indonesia selama 2024. Upaya ini turut dilakukan melalui kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Dengan demikian, semakin banyak konsumen yang dapat menikmati mobilitas kendaraan listrik yang mudah tanpa rasa khawatir.
Sejak awal mula berdirinya HMID pada 2020, penjualan setiap tahun selalu mencatat kenaikan positif. Dengan 8 tipe kendaraan di segmen EV, SUV, dan MPV, mengacu data GAIKINDO, HMID berhasil mencatat pertumbuhan penjualan 18% secara year-on-year pada 2023.