Teknologi Cell to Body dan Blade Battery, Kunci Keunggulan NEV BYD

0
- Advertisement -

NMAA News – Build Your Dreams kepanjangan atau BYD, adalah perusahaan yang konsisten melakukan pengembangan teknologi berkelanjutan dan berdedikasi tinggi membangun ekosistem nol emisi dengan menciptakan teknologi terdepan ramah lingkungan.

Sehari menjelang berakhirnya IIMS 2024, BYD Indonesia mengadakan Tech Auto Talks ketiga dengan mengangkat tema cell-to-body technology dan blade battery yang menjadi sorotan utama pada keunggulan teknologi pada EV BYD.

BYD mengawali bisnisnya sebagai sebuah perusahaan baterai dengan perkembangan teknologi konsisten serta inovasi terus menerus. Dari sekian banyak teknologi yang dikembangkan BYD dan dipatenkan selama tiga dekade, sistem baterai merupakan salah satu elemen pengembangan paling penting yang menjaga dan menunjang performa baterai sebagai daya utama EV.

Tatsuya Mikami, Chief Advisor BYD Auto Japan

Maka terciptalah blade battery sebagai hasil dari berbagai studi, penelitian, dan pengembangan selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh tim R&D BYD.

Inovasi BYD dalam teknologi baterai terwujud dalam Blade Battery dan konsep Cell-to-Body yang membentuk fondasi revolusioner dalam dunia mobilitas listrik. Blade battery menghadirkan keseimbangan optimal antara daya, keamanan, dan efisiensi, menetapkan standar baru baterai kendaraan listrik.

“Sementara itu, pendekatan Cell-to-Body menyatukan sel baterai langsung ke struktur bodi, memaksimalkan efisiensi ruang, meningkatkan keamanan, dan menciptakan kendaraan yang lebih ringan dan ramah lingkungan,” ujar Tatsuya Mikami, Chief Advisor BYD Auto Japan.

Cell-to-body (CTB) dan cell-to-pack (CTP) dalam e-platform 3.0 untuk mobilitas berkelanjutan

E-platform 3.0 mencakup tiga hal penting, yaitu Blade Battery, 8-in-1 powertrain, dan thermal management control, yang digunakan BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal. Ada dua struktur pemasangan baterai pada e-platform 3.0, yaitu cell-to-pack (CTP) dan cell-to-body (CTB).

BYD mengadopsi cara pemasangan CTP pada unit BYD Dolphin dan BYD Atto. Sedangkan CTP diadopsi untuk BYD Seal. Pemasangan CTP dikumpulkan menjadi satu pack (struktur) dengan ditambahkan lempengan/panel (cover) sebelum dipasang ke e-platform 3.0 sedangkan CTB langsung dipasang dengan ke e-platform 3.0 tanpa ada panel tambahan.

Tenaga CTB lebih besar dengan menggunakan baterai lebih banyak karena baterai langsung terintegrasi dengan body mobil. Kondisi itu membuat tersedianya 25% ruang lebih besar dari CTP dan menghasilkan tingkat keamanan lebih besar. Sementara itu, pemasangan CTP mampu menunjang daya EV dengan performa lebih bertenaga.

Semua tipe CTP dan CTB sudah lolos uji keselamatan standar Eropa dengan meraih New Car Assessment Programs (NCAP) lima bintang. Ini membuktikan, tingkat keamanan EV BYD yang menggunakan CTP dan CTB teruji dan terbukti aman, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam penggunaan EV BYD.

Khusus untuk BYD Seal, CTB berfungsi untuk meningkatkan performa dan keseimbangan dalam akselerasi.

Blade Battery
Salah satu aspek krusial dari kendaraan listrik adalah sistem baterai. Setelah melalui tahun-tahun studi, penelitian, dan pengembangan, BYD telah menghasilkan Blade Battery yang menyajikan tingkat keamanan, daya tahan, dan performa baru, sekaligus peningkatan pemanfaatan ruang baterai.

BYD blade battery

Keunggulan lain dari Blade Battery yang tampak seperti susunan pisau adalah penggunaan Lithium Iron-Phosphate (LFP) sebagai bahan katoda, memberikan tingkat keamanan jauh lebih tinggi dibanding baterai lithium-ion konvensional. LFP secara alami memiliki stabilitas termal sangat baik dan bebas kobalt secara substansial. LFP juga bahan tahan lama.

Material Blade Battery berbeda dari baterai lithium-ion konvensional seperti baterai ternary. Baterai lithium-ion besi fosfat juga disebut baterai LFP, dengan L menunjukkan lithium, F menunjukkan besi, dan P menunjukkan fosfor.

Karena BYD menggunakan sel berbentuk pisau, maka diberi nama “Blade Battery.” Ada lima kelebihan Blade Battery dalam lima S (5S), yaitu Super Safety, Super Strength, Super endurance mileage, Super lifetime, dan struktur Super Power yang terdiri dari sel rapat sehingga memperkuat baterai.

Nail Penetration Test

Blade Battery telah melewati uji keamanan yang paling ketat dan berhasil melebihi persyaratan nail penetration test, sebuah uji keamanan baterai yang sangat ketat dan dianggap sebagai tantangan paling berat.

Selama  nail penetration test, blade battery tidak menghasilkan asap atau api, dan suhu permukaannya hanya mencapai 30 hingga 60 derajat celcius. Baterai ini mampu bertahan dalam kondisi uji ekstrem lainnya, seperti ditekuk, dipanaskan hingga 300 derajat celsius, dan tertindih beban 260% dari berat baterainya.

Tidak ada insiden kebakaran atau ledakan yang terjadi, menjadikan BYD Blade Battery sebagai teknologi tertinggi dalam aspek keamanan untuk pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang.

Efisiensi dan peningkatan jarak tempuh lebih luas adalah keuntungan lain Blade Battery, yang memberikan kepadatan daya yang lebih tinggi untuk performa dan efisiensi optimal, termasuk pengisian yang lebih cepat.

- Advertisement -