Diduga Dulang Data Warga AS, Joe Biden Ingin Batasi Mobil Listrik China

0
Foto: Jalopnik
- Advertisement -

NMAA News Flash – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menindaklanjuti rencana pembatasan mobil asal China lantaran mengandung beberapa ‘ancaman’.

Rencana Biden rupanya sudah mendapat dukungan dari parlemen AS seperti terungkap oleh BBC.

Ketua Komite Perbankan Senat AS, Senator Sherrod Brown mengatakan, “Kendaraan listrik Tiongkok adalah ancaman nyata bagi industri otomotif Amerika,” tulis Brown di laman X (Twitter).

Padahal, sebagian anggota parlemen mengusulkan tarif tinggi untuk menjegal gempuran mobil listrik asal Tiongkok berkembang pesat di AS. Pernyataan lain juga muncul dalam unggahan video media sosial X

“Kami tidak bisa membiarkan Tiongkok membawa kecurangan yang didukung pemerintah ke dalam industri otomotif Amerika,” ujarnya.

Tetapi, sejauh ini pemerintah AS belum memblokir mobil listrik asal China untuk masuk ke pasar otomotif. Lantas, darimana dugaan awalnya?

Biden mengungkap kekhawatiran terhadap mobil asal China sebagai mata-mata berdasarkan beberapa fitur dan kelengkapan data pengemudi.

Seiring waktu, Biden mulai melangsungkan investigasi lebih rinci pada sistem pintar mobil yang dapat menghimpun data beberapa warga di AS.

Dia beralasan, menjamurnya mobil China di pasar AS dapat menimbulkan risiko keamanan nasional negeri Paman Sam.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Liao Min, menyatakan pembatasan mobil China di pasar AS merupakan “keprihatinan besar”. Kondisi ini amat berpengaruh pada perdagangan dan investasi.

Liao menurutkan, pemicu perkembangan industri elektrifikasi kendaraan di China muncul dari beberapa aspek.

Seperti permintaan skala besar, kesanggupan industri hadirkan banyak inovasi terkini, sampai sumber daya manusia yang terampil.

- Advertisement -