Terapkan Gaya ALTO di Toyota Raize? Simak Dulu Obrolan Santai Amin Autostyle Ini

0
- Advertisement -

NMAA News – Layaknya SUV lainnya, Toyota Raize yang berbasis Mini-SUV memang menawarkan banyak pilihan konsep modifikasi proper untuk dipakai harian. Salah satunya dengan pilihan gaya All Terrain Off-road (ALTO). Gaya ALTO ini justru banyak diaplikasikan pada SUV, MPV, bahkan Hatchback yang non-4WD.

Gaya ALTO menekankan pada tampilan bergaya mobil offroad, namun dipakai untuk harian dalam kota ataupun touring bersama komunitas. Virus ALTO ini yang akhirnya mengilhami seorang pemilik Toyota Raize ini yang enggan disebut namanya.

Lantaran ingin beda dengan gaya modifikasi mainstream, ia lantas meminta Amin Sutiono, pemilik gerai pelek Autostyle di bilangan Sunter Kemayoran untuk mempermak Toyota Raize yang baru datang dari diler.

“Awalnya si pemilik raize ini nanya ke gue, bisa gak bikin gaya ALTO di Raize 1200-nya tapi jangan main gedor spakbor (perbesar ruang fender,red.). Pertahankan fender yang standar saja dengan ban besar ala offroad,” jelas Amin.

Sejujurnya, menurut Amin kalau dirinya belum pernah memodifikasi Raize. “Belum ada yang datang ke gue. Apalagi modif gaya ALTO, secara mobilnya juga baru keluar ya. Pertama gue lihat ukuran ban standarnya 205/65-16 ya. Beruntung PCD pelek Raize ini 4×100. Banyak pilihannya,” sebut Amin.  di pasar.

Usai dapat tantangan tersebut, Amin coba mencermati dan mengukur sana-sini. “Dengan ukuran size pelek segini ketika harus pake ban dengan profil gede atau tinggi, kayaknya harus diturunin dulu size nya. Kalau dipaksakan diameternya naik, malah gak proper nanti tampilannya, bisa rada aneh,” tutur Amin.

Dengan pelek bawaan yang sudah ring 16”, pilihannya bisa antara mempertahankan ukuran 16” tersebut atau turunin size-nya. “Kalo pakai 16 bisa saja sih, bannya juga ada. Tapi juga susah dan minim pilihan. Ada sih dan bisa diterapin. Cuma harganya itu, ban sebiji ban aja bisa masuk di Rp 4 juta.

“Dikali 4 saja sudah berapa, belum harga pelek, fitting, dan lain-lainnya. Sementara si pemilik memilih model ALTO ini selain terlihat gagah, juga dengan gambaran budget yang terbatas, yakni di bawah Rp 20 juta, termasuk pelek,” beber Amin.

Bagi Amin, “Prinsipnya kalo ALTO ya lebih baik turunin size dari standarnya. Biar terlihat gagah gitu bannya. Bukannya malah naik size-nya dan jatuhnya jadi sama ukuran bannya. Mau naik ke ring 17 juga bisa, hanya pakai bannya yang rada khusus, seperti Yokohama Geolandar AT. Gue sebut ini karena sudah nyoba fitting semuanya, hahaha,” ucap Amin sambil tertawa.

Menurutnya, pakai Geolandar memang ganteng secara tampilan. “Cuma gaya ALTO gitu kan butuh dinding ban  tinggi agar keliatan kekar, bukan pelek gede dengan bobot lebih berat. Gue sudah nyoba pake ring 17 berikut bannya ini, tapi menurut gw, kok gak crot (baca: gak asik) banget ya tampilannya, hahaha..” gelak Amin.

Akhirnya Amin sampaikan solusinya itu ke si pemilik. Ternyata si pemilik oke saja, dipercayakan ke Amin untuk penggarapannya. Yang penting baginya, bisa terlihat kuat kesan ALTO-nya. “Lalu gue cari pilihan pelek 15 yang motifnya sesuai tampilan ALTO yang diinginkan. Coba fitting sana-sini, untung gue ada stok 1 set pelek Konig Dial-In berkelir Matte Grey dengan 15×7 inci, offset 35 dan center bore 73,1mm di gudang.”

Menurut Amin, spek pelek Konig 15×7 inci PCD 4X100 dengan offset 35 ini cukup jarang. “Rata-rata beredar di pasaran itu offset 40-an ke atas. Beruntung Konig bikin spek yang gue pengin. Pas gue colok ke hub roda, eh ternyata pas banget. Hanya nongol dikit banget. Untuk gaya ALTO dengan fitment seperti ini, ya pas. Memang disitukan kita nyarinya, supaya terlihat lebih gagah.”

Pelek Konig Dial-In bermotif 12-multispokes ini ternyata pas saat di-fitting ke fender Raize. Posisinya tepat rata fender sehingga memberi tampilan kekar di keseluruhan ALTO Style. Terlebih penyematan ban Maxxis 980 Bravo A/T dengan pattern kasar mengotak khas ban all-terrain. Oiya, sekadar tambahan informasi, pelek standar Toyota Raize ini menurut Amin, berukuran 16×6 PCD 4X100 dengan offset sekitar 40.

Tuntas urusan pilihan pelek, Amin berlanjut mencari ukuran ban yang sesuai. Pertama ia sematkan ban 235/70-15, tapi terlihat aneh, kegedean dan kelebaran. Putar otak lagi, akhirnya nemu produk Maxxis 980 Bravo A/T ukuran 215/75-15. “Gue sengaja coba pasang di roda depan, terus maenin setir. Eh ternyata aman lho, gue belokin stir kiri-kanan gak ada mentoknya, dengan posisi roda sudah turun dari dongkrak. Puji Tuhan!” serunya.

Selanjutnya ia sematkan ukuran sama ke roda belakang. Biasanya kalau depan sudah aman, belakang mengikuti dengan lebar spek pelek yang sama. “Gue pasang Maxxis di empat rodanya, dan dicoba muter-muter bareng pemiliknya, ternyata benar presisi semua. Sama sekali gak ada yang ngecrot, eh maksudnya gesrot,” gelak Amin yang doyan bergurau ini.

Bagi Amin, pemilihan pelek Konig Dial-in ini juga memiliki arti lain. Selain harganya masuk akal, -sekitar Rp 11 juta- pilihan Konig tidak hanya melulu soal gaya yang ingin ditonjolkan, tapi juga ke aspek fungsi dan kelebihannya. “Pelek Konig dikembangkan mengusung proses Flow Forming. Hasilnya, Konig Dial-in memiliki kekuatan lebih tangguh dan paling ringan di kelasnya. Per pelek, bobotnya hanya sekitar 4 kg saja,” papar Amin.

Sejauh ini, menurut Amin, pelek flow form memang banyak digunakan aplikasi balap, lantaran bobot ringan dan ketangguhannya. “Efek dipakai untuk aplikasi ALTO pas juga, karena mengimbangi naiknya ukuran ban dan bobot yang ditimbulkan ban tersebut. Sehingga setir tetap ringan dan handling-nya masih mantap,” imbuh Amin.

Hasilnya, si pemilik Raize ini menurut Amin terlihat happy banget. “Ini memang gila sih, elu bisa masukin pelek sama ban ini dengan rasa standar. Artinya gak ada gesrot dan dengan handling masih seperti pakai pelek dan ban standar,” ucap Amin menirukan ekspresi si pemilik Raize.

Ditambahkan Amin, kunci sukses penerapan ban dan pelek ini ke pemiliknya, agar sabar dan jangan diburu waktu. “Biar gue juga ngepasinnya bisa sambil coba-coba. Agar hasilnya bisa maksimal dan langsung jadi. Gak bolak-balik untuk nyari setting pas-nya,” imbuh Amin yang menyebut proses fitting-nya hanya berkisar 3-4 jam saja hingga dapat setting yang tepat.

Terkait proses fiiting, waktu yang dibutuhkan ini tergolong cepat, lantaran Amin lebih dulu menjajal beberapa pelek dengan ukuran berbeda-beda untuk mendapatkan presisi dan ketersesuaiannya secara estetika dari konsep ALTO.

“Gue mulai justru dari ring 17 dulu. Baru berangsur turun hingga ke ring 15. Saat nyoba pakai ring 17” gue balut pakai ban Yokohama Geolandar dengan lebar tapak 215 dan profil 60. Bisa masuk sih, cuma tahu sendiri kan profil Yokohama, motif pattern AT-nya kurang ‘nampol’ buat gaya ALTO. Setelah lihat Maxxis, nah ini pola pattern-nya mantap banget, kendati harus turun size. Crot banget dah pokoknya,” tawa Amin.

Menurut Amin, kunci enaknya handling Raize setelah berdandan ala mobil offroad, lantaran dimensi velg dan ban standar Raize ukuran 16×6” PCD 4X100 dengan offset sekitar 40, tidak jauh beda dengan pelek Konig Dial-in 15×7” offset ET35 yang dibalut ban Maxxis  980 Bravo A/T ukuran 215/75-15. Ukuran 16×6 ke 15×7 hanya beda sedikit saja lebarnya,” papar Amin. Jadi terlihat tetap proporsional dan proper tentunya.

Untuk pilihan ban lainnya, menurut Amin, sebenarnya ada BF Goodrich yang jadi ciri khas offroader Amrik. “Cuma ban ini mahalnya minta ampun bos. Gak masuk budget pemula. Sebagai dilernya juga, gue akuin ini ban paling ganteng. Cuma harganya mantap di Rp 4 juta/ban. Gak ngejar harganya bagi yang dananya terbatas. Coba bandingin sama ban Maxxis yang Rp 1,3 juta per bannya,” pungkas Amin, sambil menyebut kalau total modifikasi tampilan Toyota Raize ini hanya berkisar Rp 16,2 juta saja.

Pe-er selanjutnya, menurut Amin, tinggal melengkapi ornamen khas ALTO. Seperti crossbar di atap, lampu tembak di bumper atau menempel di ujung kap mesin, lampu foglamp dan lampu sorot tambahan di belakang (untuk tambahan lampu mundur) yang menempel di pintu kap bagasi, hingga roof box kalau dibutuhkan.

Bagi yang pengin pelek kualitas baik dengan spek balap, Konig menurut Amin memang masuk dalam hitungan. Ringan namun kuat. Pelek Amerika ini memang sering banyak dipakai di mobil hatchback dengan spek racing pakai turbo. “Sesuai hashtag gue di tiap postingan IG gue: ‘pelek ori, harga cengli’, iya kan, haha..” seru Amin.

Tertarik untuk dandani Raize seperti ini? Yuk ah, gas kan langsung Raize-mu ke gerai Autostyle!

 

- Advertisement -