Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Sabtu (21/12) lalu disemarakkan dengan salah satu perhelatan otomotif berjuluk Labissa Car Modified. Kontes modifikasi yang diselenggarakan salah satu cafe terbesar di Bulukumba tersebut diikuti sekurangnya 60-an mobil modifikasi, yang tak hanya datang dalam dalam dan luar kebupaten untuk memperebutkan total hampir 100 kategori penilaian. National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) pun dipercaya menjadi juri kontes modifikasi di sana.
“Ini adalah event modifikasi mobil pertama yang kami (Labissa Cafe) selenggarakan di Bulukumba. Sekaligus menjadi rekor satu-satunya penyelenggara event kontes modifikasi yang bukan dari komunitas atau klub mobil di Bulukumba,” sebut Reza Ramadhan, selaku pemilik Labissa Cafe sekaligus penyelenggara acara.
Yang menarik, peserta modifikasi yang memadati Lapangan Pemuda Bulukumba, juga didominasi komunitas dan klub mobil dari luar kabupaten, bahkan dari Makassar. FYI, jarak Bulukumba dari Makassar adalah 3,5 jam perjalanan darat. “Komunitas ini sekaligus liburan, karena Bulukumba punya pantai-pantai bagus,” promosi Echa, sapaa akrab Reza Ramadhan.
Dari segi modifikasi, peserta Labissa Car Modified sudah terbilang mengerti soal tren meski banyak PR pada detailing pengerjaan. Gaya modifikasi elegant dan stance banyak mendominasi dengan aplikasi air suspension, velg lebar belang, dan memainkan kontruksi kaki-kaki. Beberapa di antaranya juga menggarap body kit yang menarik, serta desain interior yang berani meski lagi-lagi workmanship-nya belum terasah sempurna.
Dimana akhirnya Honda Jazz GE8 milik Surya Auto Custom yang diubah menjadi konsep limousine harus menjadi peraih predikat The King sesuai regulasi yang dikeluarkan panitia. Mobil ini diubah maksimal dengan menambah panjangnya, aplikasi banyak motorized, air suspension, turbocharger, penggantian cat, ubahan interior, dan lain sebagainya.
Sementara NMAA TOP 3 atau mobil-mobil hasil pilihan juri NMAA jatuh kepada Toyota Camry bercat bunglon, Honda Brio “time attack”, dan Honda Jazz kuning. Tiga mobil pilihan NMAA ini harapannya bisa menjadi role model modifikasi di Sulawesi Selatan, sehingga kawasan ini bisa menjadi “kutub” atau acuan di wilayah tengah dan timur Indonesia. Tak kalah dengan kota-kota besar lainnya di wilayah barat. Viva modifikasi!
