Salah satu kegiatan rutin komunitas VANkulture Indonesia (VK) yang diadakan setiap bulan puasa adalah buka bersama. Ramadhan tahun ini kegiatan tersebut diadakan di The Little Giantz kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada 3 Juni 2018 kemarin. “Ini adalah kegiatan kumpul rutin kita setiap tahun di bulan puasa sekalian silaturahmi,” bilang Josint, ketua VANKulture Indonesia.
Dihadiri sekitar 30-an orang anggota dengan membawa mobil, pasangan, dan keluarganya masing-masing, kegiatan buka puasa tersebut berlangsung cukup meriah. Selain itu, acara ini juga dijadikan ajang diskusi antar member soal modifikasi, dan juga penarik para anggota baru. Yang menarik, buka puasa ini di-support juga dari beberapa anggota untuk ketersediaan makanan dan minuman. NMAA juga diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut.
VANKulture Indonesia sendiri merupakan cabang dari komunitas VANKulture dari Amerika Serikat, dan saat ini juga eksis di Jepang, Filipina, Canada, serta akan berdiri juga di Rusia dan beberapa negara lainnya. “Kebetulan community license VK yang resmi ada kegiatan launching-nya cuma di Indonesia. Waktu itu 2016 kita adakan peluncuran VANKulture Indonesia di Taman Mini, dan didatangi sekitar 400-an mobil,” ulas Josint yang menggeber Toyota Estima dengan body kit Admiration Belta.
Namun saat ini, anggota aktif VANKulture Indonesia ada sekitar 80-an orang dengan beragam mobil van atau MPV modifikasi yang bukan berkategori LCGC. “Untuk keanggotaan biasanya kita akan lihat dulu mobilnya. Yang jelas harus mobil keluarga dan dimodifikasi dengan parts modif orisinal,” bilang Josint. Maka tak heran di komunitas ini bakal familiar melihat Toyota Alphard, Honda Odyssey, Nissan Serena, Toyota Kijang, Hyundai H1, atau bahkan Fiat 1100 T modifikasi yang kondisinya ceper dengan air suspension, ber-body kit tuner, cat mentereng, atau bervelg besar.
Selain itu, “Karena di Indonesia banyak sekali pembajakan, kami dari VANkulture Indonesia akan mematenkan nama VANkulture Indonesia ke HAKI. Jadi nanti kalau ada orang-orang tak bertanggung jawab memakai nama, stiker, merchandise, dan lain-lain menyangkut VK tanpa persetujuan bisa langsung kita gugat,” terang Josint. Hal ini dilakukan karena maraknya penyalahgunaan nama VK tanpa persetujuan.
Oh ya, untuk yang mau bergabung dengan VANkulture Indonesia dengan syarat dan ketentuan yang telah disebutkan di atas, silakan kunjungi akun Instagram @vankulture_indonesia dan direct message di sana. Nantikan kegiatan-kegiatan seru VK yang pastinya melibatkan MPV/van modifikasi, keluarga, dan kebersamaan.
Mantab… VK Indonesia…