Polemik Servis Mobil Antara Waktu Pemakaian atau Jarak Tempuh: Anda di Team yang Mana?

0
- Advertisement -

NMAA News – Hingga kini, polemik kapan tepatnya servis mobil yang muncul di berbagai perbincangan grup WhatsApp hingga media sosial, masih terus tarik ulur. Ibaratnya, telur dulu atau ayam dulu.

Terkait servis mobil, apalagi bila masa servis berkala pabrikan masih berlaku, sebaiknya memang dilakukan sesuai rekomendasi pabrikan.

Selama ini sering kita dengar dua opini, ada yang berpatokan jarak tempuh, namun ada juga yang lebih ‘menyukai’ berdasarkan waktu pakai.

Tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Lantas, manakah yang lebih tepat, berdasarkan waktu pemakaian (time-based) atau jarak tempuh (mileage-based)?

“Servis berkala secara rutin menjaga performa mobil agar prima mendukung mobilitas. Kondisi mobil yang sehat mengurangi kemungkinan masalah seperti mogok atau kecelakaan,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, Senin (06/10/2025).
Menurutnya, performa yang terjaga juga membuat mobil dapat bekerja lebih efisien sehingga lebih irit bahan bakar dan yang tidak kalah penting daya tahan komponen mobil jadi lebih terjaga.
Waktu Pemakaian atau Jarak Tempuh?
Situasi jalan yang kerap macet khususnya di kota besar seperti Jakarta, bikin perhitungan servis berkala cenderung relevan berdasarkan waktu pemakaian (time-based).
Alasannya secara teori, jarak tempuh 10.000 km bisa diselesaikan kurang dari 6 bulan.
Faktanya, macet panjang di kota besar membuat target tersebut sulit tercapai.
Padahal di situasi macet, mesin mobil tetap bekerja keras. Bahkan lebih berat akibat tidak mendapat pendinginan memadai dalam beban dan suhu tinggi.
Paling buruk, idle atau mesin dalam kondisi langsam yang berkepanjangan membuat campuran bensin dan udara tidak ideal, sehingga memicu pembakaran tidak sempurna.
Dampak dari Pembakaran yang Tidak Sempurna
Tumpukan karbon akibat pembakaran tidak sempurna akan menempel di ruang bakar dan komponen bergerak sehingga membuat performa mesin menurun.
Efek negatifnya, tenaga mesin turun dan konsumsi bensin meningkat. Efek buruk berikutnya adalah berkurangnya daya tahan komponen mesin yang saling bergesekan.
Sisa pembakaran tidak sempurna dapat menyusup ke dalam sistem sirkulasi oli mesin, merusak senyawa kimia oli sehingga tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ditambah pemaksaan mesin bekerja ekstra akibat performa turun, tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya mesin mobil rontok.
Di waktu bersamaan, komponen lain juga bekerja keras melebihi batas normal. Seperti komponen rem, oli transmisi, ban, cairan mobil, dan aki. Padahal jarak tempuh praktis tidak bertambah banyak.
Rekomendasi Interval Servis Berkala
Menimbang kondisi itu, Auto2000 rekomendasikan penggunaan waktu (time-based) menghitung interval servis berkala. Yaitu tiap 6 bulan sekali, khususnya mobilitas perkotaan.
Tapi kalau ternyata jarak tempuh mobil sudah melewati 10.000 km padahal belum 6 bulan, sebaiknya AutoFamily segera melakukan booking untuk servis berkala.
Ingat, jangan tunggu mencapai 6 bulan jika mobil AutoFamily masuk kategori ‘high usage’. Banyak komponen kendaraan wajib dicek ulang memastikan tidak ada potensi rusak.
Oli juga harus diganti berkala agar tidak kehilangan kemampuannya melindungi mesin, termasuk cairan lain seperti radiator coolant dan brake fluid.
Untuk pelanggan Auto2000, dapat memilih servis berkala dengan berkunjung ke bengkel Auto2000 atau memesan layanan THS – Auto2000 Home Service untuk servis berkala dan perbaikan ringan kendaraan.
Lokasinya bisa dipilih untuk pengerjaan kurang dari 2 jam, sesuai kesepakatan saat booking. Sehingga, pelanggan sibuk memiliki alternatif menjalankan servis berkala yang bebas macet dan anti hujan.
- Advertisement -