Kalau kalian pernah bermain game balap semacam Need For Speed, pasti sudah tak asing dengan opsi modifikasi yang bisa dijabani untuk mobil yang bakal kita pakai main. Mulai dari side decal, peningkatan performa mesin, sektor kaki-kaki, dan yang tak kalah keren adanya opsi penambahan neon di kolong mobil (underglow).
Nah, harus diakui tren underglow awalnya dipengaruhi mobil-mobil modifikasi yang ditampilkan dalam film The Fast and The Furious yang booming pada 2001 silam. Saat itu modifikasi street racing menjadi populer di mana underglow menjadi penggenap ubahan untuk menampilkan kesan rapi dan menjadi perhatian orang saat digeber malam hari.
“Sebenernya sih, lampu kolong buat menambah tampilan mobil biar lebih atraktif. Lebih dari itu fungsinya pun tidak terlalu krusial jika dibandingkan dengan headlamp atau stoplamp,” ujar Jacki, penggeber S2K yang saat ini menjadi pelopor kembalinya tren underglow.
Jacki menyebut, pemasangan lampu kolong cukup menggunakan bohlam berjenis Light Emitting Diode (LED) atau dioda cahaya yang kini banyak diaplikasi untuk beragam keperluan. “LED juga enggak akan menguras tenaga listrik mobil berlebih yang akan mempengaruhi perfoma. Karena biasanya LED yang dipakai itu berjenis SMT dengan ukuran 0,8 cm atau 0,5 cm,” jelasnya.
SMT masih menggunakan resistor untuk menghasilkan cahaya agak redup. Lebar pita di jenis LED SMT juga berpengaruh pada kemampuan memancarkan cahaya. Semakin lebar pita tersebut semakin terang cahaya terpancar. Rangkaian LED berbentuk pita ini juga memiliki arah sinar berbeda, yang dapat dipilih sesuai peruntukan dan kebutuhan penggunanya. “Saat pemasangan LED SMT-nya sebaikya menyorot ke samping (side view),” tambah Jacki yang memiliki akun Instagram @pengepul_mobil.
Ziko Harnadi dari Garasi Drift punya pendapat sendiri soal underglow. “Tren underglow di Indonesia dulu dipicu dari tampilan mobil Brian O’conner di R34-nya.” Meski prediksinya tidak seramai dulu, namun tren pemasangan underglow kini mulai diganderungi lagi. Pasalnya saat ini modifikasi cenderung menyasar pada aspek fungsional atau proper car.
Zico sendiri memasang underglow di Silvia S15 miliknya. “Underglow bisa dipasang untuk mobil mobil harian karena ada keuntungannya kalau hujan atau kabut kita bisa di-notice kendaraan di belakang, dengan catatan sinarnya enggak ganggu pandangan pengguna kendaraan lain. Selain itu juga jangan berlebihan pakai LED-nya karena bakal bikin mobil kelihatan ricer,” ulasnya.
Saat ini produsen aftermarket banyak memproduksi lampu berjenis LED untuk digunakan pada bagian kolong mobil sebagai aksesoris penerangan tambahan, biasanya produk berjenis plug-in-play sehingga dapat memudahkan pemilik mobil untuk mengganti warna lampu dan LED yang digunakan.