NMAA News – Mini baru saja meluncurkan penyegaran untuk model Hardtop dan Convertible, juga sedang mempersiapkan masa depan dengan kendaraan generasi berikutnya.
Tapi, tidak semua komponen mobil pabrikan satu ini akan diandalkan menuju tren otomotif terbaru. Salah satu yang bakal ditinggalkan adalah penggunaan pelapis kulit untuk interior.
“Kami tidak lagi membutuhkan bahan kulit di masa depan karena kami tidak yakin itu produk yang berkelanjutan,” kata bos desain Mini, Oliver Heilmer.
“Kami yakin bahwa kami akan tetap bisa menghasikan produk modern dan berkualitas tinggi tanpa menggunakan kulit.”
Seperti yang diberitakan laman autocar, Mini akan beralih ke kulit Vegan, yang mirip dengan bahan yang ditawarkan oleh Tesla.
Selain meninggalkan kulit, Heilmer juga ingin produk-produk Mini terus menggunakan bahan daur ulang dalam jumlah besar.
Saat ini, kain jok seluruhnya sudah terbuat dari bahan reklamasi. Sementara, lapisan di bawahnya 70 persen menggunakan elemen daur ulang.
Heilmer kemudian mengungkapkan beberapa detail kecil tentang modelnMini generasi berikutnya.
Head Designer Mini mengatakan, prioritas pabrikan saat ini adalah bisa berupaya meninggalkan jejak – meski kecil – dan membawa kesenangan bagi pengendara. Tentu, performa juga jadi faktor.
“Saya pribadi percaya bahwa masih akan ada hubungan emosional yang harus kami pertahankan dengan para penggemar setia, demi menghasilkan produk terbaik John Cooper Works yang murni untuk kenikmatan berkendara,” lanjut Heilmer.
Mini dikabarkan menggarap Hardtop generasi berikutnya lebih futuristis. Konsep Vision Urbanaut EV (galeri di atas) mungkin jadi gambaran paling mendekati terhadap apa yang mereka harapkan.
Perubahan tersebut diyakini juga termasuk mengecilkan ukuran kendaraan dan menekankan kepada powertrain listrik. Meski demikian, mesin pembakaran akan tetap tersedia.
Mini Hardtop generasi berikutnya belum akan muncul sampai beberapa tahun lagi.
BMW, perusahaan induk merek tersebut, memutuskan untuk memperpanjang jajaran produk Mini saat ini melebihi umur enam tahun yang biasa diterapkan.
Keputusan tersebut lahir dari keinginan mereka untuk menghemat keuangan hingga 12 miliar euro pada akhir 2022.
