NMAApedia – Komunitas penggemar dan pemilik Volkswagen (VW) lawas atau klasik selalu menunggu tanggal 22 Juni di tiap tahunnya sebagai hari yang ‘sakral’ bagi kelanjutan hobinya yang tak lekang dimakan jaman itu. Terutama bagi mereka yang spesial memiliki VW lawasan dari jenis sedan Type-1 atau dikenal sebagai VW Beetle.
Di Tanah Air, VW Beetle di kalangan penggemar dan masyarakat umum, lebih dikenal dan akrab disebut VW Kodok karena lekuk kontur bodinya yang menyerupai binatang amfibi tersebut. Keunikan desain, mengusung mesin boxer air-cooled yang praktis, hingga performanya yang sering menakjubkan lantaran sering menang di medan balap, membuat popularitas VW Kodok ini terus berlanjut hingga kini.
Bagi pecinta VW Beetle, tanggal 22 Juni setiap tahunnya dirayakan di hampir semua belahan dunia yang pernah menjadi obyek pemasaran VW Beetle semua model. Termasuk di kawasan Asia seperti Indonesia yang tercatat memiliki populasi VW Beetle klasik terbanyak di area ini.
Pada tanggal 22 Juni tersebut, tanpa dikomando, para pemilik dan pengguna VW Beetle atau VW Kodok klasik di hampir seluruh belahan dunia bergerak membawa kendaraan hobinya itu untuk memperingati “World Wide VW Beetle Day” atau “Hari VW Beetle Sedunia”.
Untuk merayakan sekaligus memperingatinya, pada 22 Juni tersebut, para pemilik VW Beetle klasik di seluruh belahan dunia sepakat secara serempak memakai kendaraan kesayangannya tersebut untuk berbagai keperluan, seperti ke kantor, antar anak sekolah, berbelanja, meet-up dengan kawan sehobi, hingga berbagai aktivitas lainnya yang biasa dilakukan setiap hari.
Namun, hingga kini masih banyak pemilik VW Beetle klasik yang masih belum paham mengapa harus di tanggal 22 Juni tersebut, momentum memakai VW Kodok secara serempak untuk aktivitas penuh keseharian itu harus dilakukan dan dirayakan secara bersama.
Sebelum acara memperingati hari VW Kodok sedunia ini marak di Tanah Air, sekitar 2016 lalu atau 7 tahun lalu, saya pernah menulis hal ini di status akun media sosial Facebook saya dan menjadi konten berita di website saya saat itu (autocarindonesia.com). Isinya, ihwal mengapa tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai Hari VW Beetle Sedunia (World Wide VW Beetle Day).
Saat itu, respon yang diterima saya sangat luar biasa dan positif. Ternyata, lewat tulisan saya tersebut, didapat fakta; kalau masih banyak pemilik dan penggemar VW klasik di Indonesia belum memahami bahkan belum mengetahui adanya Hari VW Beetle sedunia yang resmi dicanangkan sejak 1995.
Hasilnya, tulisan saya banyak di-share dan disadur banyak pihak. Meskipun saya harus berbesar hati karena hak cipta tulisan saya tersebut akhirnya banyak diklaim dan disadur banyak pihak tanpa menyebutkan nama penulisnya sebagai hak cipta awal. Miris memang, namun setidaknya saya sudah mencoba terbaik untuk dunia VW Indonesia!
Nah, sekarang stop dulu curhatannya, sekarang saatnya balik lagi ke cerita awal. Mengapa pada 22 Juni dianjurkan agar semua pemilik VW Beetle atau Kodok lawas di seluruh dunia serempak membawa keluar kendaraan kesayangannya itu. Baik untuk dibawa ke kantor hingga ke pasar Tentunya, hal yang pasti agar VW Beetle klasik tidak menjadi ‘kembang garasi’, namun sesekali menjadi andalan transportasi.
Makna 22 Juni bagi pemilik Beetle ternyata sungguh sakral dan humanis. Jadi begini awal ceritanya. Kisahnya dimulai ketika pada 22 Juni 1934, terjadi kontrak kerja yang disetujui dan ditandatangani antara pihak ‘German Automobilistic Industry National Association’ dengan Dr. Ferdinand Porsche yang mewakili The Eng. F.h.c Porsche GmbH.
Kontrak kerja ini adalah untuk pengembangan sebuah model kendaraan berorientasi pada kebutuhan transportasi dan mobilitas rakyat Jerman. Dari sini kedua pihak sepakat menamakan produk proyeknya ini sebagai “Volkswagen”. Hasil kesepakatan tertulis ini lalu menghasilkan prototype kendaraan pertama mereka sekitar 10 bulan kemudian.
Sejak momentum tanggal persetujuan kerjasama di 22 Juni 1934 itulah VW Beetle atau VW Type-1 mulai diproduksi dan menjadi awal kesuksesan sebuah sedan kompak buatan VW yang melanglang buana ke seluruh pelosok dunia, diproduksi hingga puluhan juta unit, dan terus menjadi legenda hingga hari ini.
Berbagai gelar dan prestasi sebagai rajanya mobil di dunia pun terus melekat pada VW Type-1 atau Beetle. Banyak predikat melekat di sosok mobil legendaris ini seperti; mobil dengan penjualan terbaik di dunia, mobil legenda abad ini, mobil terfavorit pilihan kolektor mobil, hingga mobil yang cocok dan tahan dengan berbagai kondisi jalan maupun cuaca.
Puncaknya, tepat menjelang event The 5th International Meeting of Vintage VW in Bad Camberg pada tahun 1995, seorang penggemar berat VW Beetle dari Brasil yang juga Ketua VW Beetle (FUSCA) Enthusiast Brasil, Alexander Gromow, berinisiatif mengajukan momen tanggal 22 Juni -yang merupakan hari kelahiran produksi VW Beetle pertama di dunia- bisa diresmikan sebagai “Hari VW Beetle Sedunia”.
Hari bersejarah ini diusulkan menjadi tonggak momentum yang bisa diperingati jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Panitia event 5th Bad Camberg 1995 saat itu yang diketuai oleh Mr. H.W. Lottermann, langsung merespons positif ide menarik Alexander Gromow.
Mereka berdua lantas mengajak Dr. Bernd Wiersch dari AutoMuseum Volkswagen Wolfsburg untuk bertemu dan memabahas dengan hasil akhir; sepakat mempublikasikan Hari VW Beetle Sedunia pada tanggal 22 Juni. Pengumuman tanggal tersebut sebagai ‘World Wide VW Beetle Day’ akhirnya resmi disosialisasikan di tengah keramaian event VW Bad camberg yang banyak dihadiri pehobi, pecinta, dan kolektor VW klasik seluruh dunia.
Kini “The WORLD-WIDE DAY OF THE VW-BEETLE” pada tanggal 22 Juni menjadi momentum khusus bagi jutaan penggemar VW seluruh dunia. Cara memperingatinya pun cukup unik. Di momentum tanggal 22 Juni tersebut,, mereka mengeluarkan VW Kodok koleksinya dari garasi masing-masing untuk menemani pemiliknya dalam berbagai aktivitas harian.
Hal ini sekaligus sebagai pembuktian, bahwa meski usianya sudah cukup lanjut, performa VW yang mereka miliki pun masih prima dan terawat baik. Momentum hari VW Beetle sedunia inipun tidak hanya dinikmati pemilik BeetleType-1 saja, melainkan juga diperingati bersama dengan para pemilik VW klasik lainnya dari model Type-2 (Microbus/Van), Type-3 (Notchback, Fastback, Squareback), Karmann Ghia, Transporter, hingga model terbaru.
Sejak itulah, Hari VW Beetle sedunia diperingati tiap tanggal 22 Juni, sejak pertama resmi disepakati untuk dirayakan pada 1995. Paralel dengan makin menjadinya sebagai mobil hobi, pergerakan antusiasme terhadap mobil rakyat legendaris tersebut terus berlangsung hingga kini. Banyak di berbagai negara, VW Kodok rongsok kini dibangun dan direstorasi agar bisa berjalan lagi.
Inilah menjadi suatu bukti kenapa slogan “It’s not a Car, It’s a Volkswagen” begitu kental perwujudannya dalam konteks perjalanan sejarah kehidupan manusia. Untuk pertama kalinya, lewat VW Beetle, Volkswagen berhasil menyatukan jiwa si pemilik dengan karakter kendaraan produksinya.
Volkswagen berhasil mewujudkan bahwa kendaraan itu tidak sekadar alat transportasi pemiliknya. Tapi juga mampu secara intens mengisi sisi lain kehidupan para pemiliknya di berbagai belahan dunia. Hingga kini baru VW Beetle atau Kodok yang tercatat mampu menyatukan secara emosional dan mudah beradaptasi dengan berbagai karakter serta budaya masyarakat di berbagai negara.
Pada akhirnya, World Wide VW Beetle Day” atau “Hari VW Beetle Sedunia” kini menjadi simbol persaudaraan yang kuat dan kental antarpemilik VW lawas di seluruh dunia. Bersatu dalam semangat hobi yang sama, tanpa mengenal batasan usia, jabatan, hingga gender. Melampaui batas perbedaan hingga menyatukan dalam semangat humanisme internasional!
Penulis Octo VB, Foto berbagai sumber