Ikut AXCR Pakai Motor, Rudy Poa: Kesabaran Itu Kunci Utama Sentuh Garis Finish!

0
Aksi Rudy Poa saat AXCR tahun lalu. Foto: Dok. pribadi Rudy Poa
- Advertisement -

NMAA News – Ajang balap Asia Cross Country Rally (AXCR) sebenarnya tidak hanya diikuti mobil saja. Pebalap motor pun juga cukup banyak mengikuti. Motor yang diperkenankan ikut adalah yang bermesin minimal 600cc dan berbasis dual-purpose (trail).

Salah satu pesertanya yang rajin mengikuti adalah Rudy Poa. Meski awal keikutsertaannya di ajang balap tersebut, sebenarnya di luar rencana semula bagi dirinya. Pada 2016, ia justru menjadi manager salah satu peserta yang ikut balap petualangan tersebut.

Dari awal yang mengatur segala kebutuhan balap, akhirnya Rudy yang memang penggemar motor besar, akhirnya terpengaruh dan ikutan ‘nyebur’ di balap cross country yang penuh tantangan tersebut.

“Dalam benak saya jadi terbersit, kenapa saya gak ikutan jadi peserta saja ya. Padahal segala seluk-beluk AXCR sudah paham. Plus punya skill mumpuni karena biasa handling motor besar. Tinggal pengelolaan mental dan fisik yang dibutuhkan,” ujarnya.

Rudy Poa saat sukses menyelesaikan rangkaian balap AXCR 2023, Foto: Dok. pribadi Rudy Poa

Singkat kata, jadilah Rudy Poa sebagai salah satu peserta AXCR kategori roda dua. Ia melihat, turun balap di AXCR untuk roda dua memang punya keseruan tersendiri. Sejak awal persiapan motor, hingga saat berkompetisi, semuanya punya cerita dan masalah sendiri.

“AXCR ini merupakan reli yang rutenya sangat panjang. Kunci utamanya; kesabaran dan mampu melihat kondisi berikut antisipasinya dengan cepat. Kita harus pahami karakteristik geografi hingga kondisi lintasan sesungguhnya yang akan dilintasi,” cerita Rudy.

Karena itu, si rider harus tahu kapan ‘memainkan’ motornya dalam menjawab tantangan. “Akan percuma kita geber dan kencang di awal-awal, kalau pertengahan atau akhir justru ada masalah teknis dan non-teknis,” sebut pemilik salah satu dealer KTM dan Husqvarna ini.

Karena itulah, tak heran kalau di ajang AXCR tersebut, merasakan jalan nyasar menjadi hal sangat wajar. “Maklum, tidak ada waktu bagi kami untuk survey lintasan. Semuanya on the spot begitu bendera start dikibarkan. Bahkan soal rute yang harus dijalani peserta, baru dibagikan sore hari sebelum hari ‘H’,” senyum Rudy.

Agar bisa mencuri waktu bahkan posisi, kuncinya harus sabar dan mampu membaca sistem navigasi dengan baik. Kalau hanya andalkan tenaga mesin dan kemampuan saja, tapi mengenyampingkan navigasi dan tidak sabaran, dipastikan peserta akan tersasar dan tak finish,” tegasnya.

Rudy Poa, bakal ikutan lagi di AXCR 2024 dengan motor berbeda, foto: Dok. pribadi Rudy Poa

Rudy mengakui meski semua faktor di atas dimilikinya, tapi ia lemah dalam membaca navigasi. “Kendala saya di sini. Skill naik motor sudah bagus, badan fit, tapi kemampuan navigasi saya agak kurang. Jadi kadang saya tersasar juga. Dan ini makan waktu,” senyum pria ramah berusia 56 tahun ini.

Terkait tunggangan andalannya untuk AXCR 2023 lalu, ia mengandalkan Husqvarna 701 Enduro. Namun ternyata motor ini dirasakannya terlalu besar dan agak berat sehingga kurang gesit.

“Untuk tahun ini, saya masih pertimbangkan beberapa model yang tepat. Tentunya mengacu dari kebutuhan tahun kemarin,” ucapnya.

Karena pilihan bisnisnya menjual motor Husqvarna, mau tidak mau pilihannya tetap pada merek ini yang berkapasitas 600 cc. “Masih saya cek dan coba ukur performanya mana yang sesuai dengan medan yang akan dilalui.”

“Pilihan tersebut misalkan kalau kira-kira banyak lintasan lurus dan high speed, maka pakai yang mesin 750 cc tentunya enak melibasnya. Tapi kalau banyak jalan menikung dan butuh tenaga di rpm bawah, pilih motor dengan 600cc sudah cukup,” pungkasnya.

 

- Advertisement -