NMAA News Flash – Pabrikan Toyota mengenalkan strategi baru mempertahankan usia pakai mesin bensin demi mencapai tujuan carbon-neutral atau dekarbonisasi.
Seiring banyaknya pabrikan yang mulai memperluas segmentasi pilihan mobil listrik murni, Toyota yakin bahwa mesin bensin masih tetap bertahan.
Padahal, pabrikan asal Jepang ini sudah merilis sejumlah mobil ramah lingkungan, mulai dari hybrid, PHEV, fuel cell, sampai mobil listrik berbasis baterai.
Belum lama ini, Toyota mengenalkan mesin bensin generasi terbaru yang sanggup hadirkan solusi pengurangan emisi gas karbon.
Nantinya, mesin berkapasitas 1.5L dan 2.0L tersebut akan kompatibel dengan mobil hybrid dan fuel cell.

Keunggulan mendasar dari mesin bensin Toyota mempengaruhi desain kap mesin yang lebih rendah dan bobot mesin lebih ringan.
Pada mesin 1.5L, bobotnya berkurang sekitar 10 persen dari generasi mesin 1.5L di Toyota Yaris.
Sedangkan untuk mesin 2.0L turbo miliki bobot setara mesin 2.4L turbo yang terdapat di sejumlah mobil SUV.
Tapi sayangnya, dalam kesempatan mengenalkan mesin bensin tersebut, Chief Technology Officer Hirko Nakajima hanya sekedar menjelaskan keunggulan mesin tanpa mengumumkan kapan akan masuki tahap produksi.

Momen ini juga mengumumkan kerja sama dengan pabrikan Subaru dan Mazda yang saling bekerja sama hadirkan solusi dari rencana dekarbonisasi.
Tiga perusahaan berupaya menurunkan kadar karbon dengan tetap mengandalkan mesin pembakaran internal dengan bahan bakar alternatif seperti e-fuel dan biofuel.