Jajal Langsung Yamaha NMAX Turbo Tech Max Ultimate, Rute Surabaya ke Bali, Ini Keseruannya

0
- Advertisement -

NMAA News – Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menggelar NMAX Touring Boemi Nusantara (NTBN). Aktivitas ini untuk lebih memperkenalkan produk terbarunya, Yamaha NMAX Turbo yang launcing pada 12 Juni 2024 silam.

Dalam turing ini, untuk wilayah Jawa terbagi menjadi 3 etape saja. Etape 1 melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Jogja. Kemudian etape 2 dari Kota Gudeg menuju Surabaya.

Sedangkan di Etape 3 yang diikuti redaksi, menempuh rute Kota Pahlawan ke Bali.

Surabaya-Situbondo (Hari ke-1)

Rombongan yang diisi oleh media nasional, media lokal, komunitas YRFI dan manajemen Yamaha start dari main dealer Yamaha Dupak, Surabaya.

Melintasi daerah Sidoarjo, rombongan berhenti pertama di dealer Yamaha Pasuruan. Di sini tak banyak yang dilakukan, hanya sebatas istirahat dan makan siang setelah melewati kepadatan lalu lintas.

Berlanjut ke perhentian berikutnya di dealer Probolinggo. Perjalanan menuju lokasi mulai banyak jalan-jalan lebar dan kosong.

Di sini banyak media yang mencoba untuk menggapai top speed dari Yamaha NMAX Turbo ini. Demikian juga dengan redaksi.

Jalur ini juga banyak yang mencoba menggunakan fitur Y-Shift. Merupakan teknologi yang bisa menahan putaran mesin untuk bisa dengan cepat meraih akselerasi.

Teknologi ini sangat cocok jika ingin menyusul kendaraan di depan. Ditambah lagi dengan Riding Mode pakai di S. Lonjakan tenaga dari mesin 155 cc VVA ini akan sangat terasa.

Setelah dari Probolinggo, perjalanan dilanjutkan ke Situbondo. Jalur yang dilalui hampir sama, karena masih menyusuri Pantura.

Namun di jalur ini lebih banyak menemui tikungan yang menanjak. Nah, di sini fungsi Y-Shift dan Riding Mode ke S sangat berguna.

Lebih menyenangkan lagi bagi redaksi, karena mendapat unit varian paling tinggi. Yakni Yamaha NMAX Turbo Tech Max Ultimate yang sudah pakai perangkat performance damper.

Dengan komponen tersebut, saat nikung motor jadi lebih stabil dan ‘nurut’ saja keinginan rider. Nikung dalam kecepatan tinggi juga jadi tidak perlu khawatir.

Di jalur ini juga sangat terasa tenaga mesin berteknologi Blue Core yang disandingkan dengan YECVT (Yamaha Electronic CVT) tersebut. Sangat mudah dan cepat mencapai kecepatan 90 km/jam. Apalagi oli Yamalube yang dipakai juga membuat kondisi mesin selalu maksimal.

Rombongan beristirahat di Situbondo untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menyeberang ke Bali.

O iya, di perjalanan hari pertama ini, redaksi lebih banyak pakai Riding Mode T. Maksudnya, tenaga mesin keluar dengan halus.

Efeknya sangat terasa di konsumsi bahan bakar. Ketika pengisian kembali, dua rekan media sudah tinggal 2 kotak karena selalu pakai mode S. Sedangkan redaksi masih tersisa 3 kotak.

Situbondo-Bali (Hari ke-2)

Perjalanan menyusuri jalur Pantura masih sama seperti sebelumnya. Menjadi agak berbeda ketika sudah mendekati Taman Wisata Baluran, yang biasa disebut juga Africa Van Java.

Jalur yang banyak nanjak dengan tikungan-tikungan benar-benar menguras semua teknologi Yamaha NMAX Turbo Tech Max Ultimate yang redaksi pakai.

Fitur Riding Mode dan Y-Shift dipakai selalu. Tenaga instan selalu siap sedia ketika dibutuhkan untuk menyusul.

Di jalur menuju Baluran dan Ketapang ini juga fitur Y-Shift lebih banyak terpakai untuk menahan laju motor di turunan. Bukan lagi terpakai untuk menyusul kendaraan di depan.

Jalur menuju Baluran juga sangat terasa performa damper performance-nya. Membuat maxi skutik Yamaha ini tetap dalam control rider.

Lepas dari Baluran dan menyebrang ke Bali

Sayangnya perjalanan di Bali tidak ada dokumentasi sama sekali. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi ini.

Pertama karena tim dari Bali tidak sebanyak yang di Jawa. Berikutnya, karena jalan yang sempit sehingga memang tak memungkinkan untuk foto-foto.

Selanjutnya karena rombongan terus menerobos hujan yang sangat lebat. Bahkan di beberapa titik saking lebatnya jarak pandang amat sangat terbatas. Di sini, rombongan mulai banyak yang terputus.

Redaksi sendiri beberapa kali riding hanya sendiri saja. Tertinggal dari rombongan depan, dan meninggalkan rombongan belakang.

Traffic lalu lintas dari Gilimanuk, Negara, Tabanan lebih banyak jalan yang pas hanya 2 kendaraan dua arah saja. Dengan padatnya jalur tersebut, ditambah tanjakan-tanjakan juga membuat ritme riding jadi lebih lambat.

Hujan lebat juga membuat riding jadi menurun. Karena lebih mengutamakan safety di jalan serta jarak pandangan yang sangat terbatas tersebut.

Secara jujur, redaksi merasa kurang asik dengan kondisi tersebut. Karena menguras tenaga saat riding dan justru tak bisa menikmatinya.

Meski demikian, layaknya di Baluran, penggunaan Riding Mode S dan Y-Shift sangat membantu di lintasan ini.

Karena butuh tenaga instan untuk menyusul truk yang kesulitan nanjak.

Hingga akhirnya sampai daerah Denpasar, redaksi kembali memakai Riding Mode T.

Selama 2 hari turing tersebut, redaksi mencatat telah menempuh lebih dari 350 kilometer dengan trip time (berdasar display di motor) lebih dari 9 jam.

- Advertisement -