Perkuat Ekosistem Elektrifikasinya, Wuling Segera Produksi Baterai Berlabel Magic Battery

0
- Advertisement -

NMAA News – Setelah sukses memasarkan secara wholesales hingga lebih dari 7.000 unit model elektrifikasinya selama periode Januari – Agustus 2024, Wuling Motors terus memperkuat ekosistem elektrifikasinya yang diisi oleh produk Wuling ABC Stories yang diterima positif masyarakat.

Selama kurun waktu Januari – Agustus 2024, model pertama Wuling ABC Stories yakni Wuling Airev terjual 1.657 unit. Disusul Binguo EV yang sukses mencetak penjualan 3.876 unit, dan model teranyar, Cloud EV yang laris terjual 2.437 unit.

Sebagai bukti komitmen Wuling mendukung kendaraan ramah lingkungan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ekosistem produk elektrifikasinya, Wuling Motors memutuskan akan memulai produksi baterai EV di Indonesia akhir 2024.

Hal ini terungkap saat gelaran Wuling September Meriah, Jumat (20/9/2024) di The Forum, Mall Kelapa Gading 3. Rencana produksi baterai secara mandiri ini juga sebagai wujud nyata komitmen jangka panjang Wuling berperan aktif di industri otomotif Tanah Air.

“Setelah hadirkan Lifetime Core EV Component Warranty dan menjadi brand pertama pemberi layanan ini, Wuling akan teruskan langkahnya memproduksi baterai Wuling EV di Indonesia pada akhir 2024,” tegas Liu Yan, Marketing Operation Director Wuling Motors.

Langkah ini, menurut Liu Yan, sebagai bentuk komitmen Wuling berpartisipasi membangun ekosistem EV di Indonesia dan menambah kenyamanan serta ketenangan pemilik Wuling EV. “Adapun baterai Wuling EV yang nanti diproduksi di dalam negeri ini dikenal sebagai MAGIC Battery,” papar Liu Yan.

Nama MAGIC Battery merupakan singkatan beragam aspek yang diaplikasikan pada baterai ini. Dimulai dari ‘M’ yakni Multifunction Unitized Structure Technology, ‘A’ ialah Advanced Cell Safety, ‘G’ adalah Greater Performance, ‘I’ mewakili Intelligent Management, dan terakhir ‘C’ disini untuk Combustion Free.

Multifunction Unitized Structure Technology (MUST), terinspirasi dari desain sayap pesawat. Secara umumnya, struktur, panel samping, dan lapisan pendingin merupakan 3 komponen yang berbeda.

MAGIC Battery Wuling integrasikan ketiga bagian ini menjadi satu bagian fungsional, membentuk struktur baterai sangat ringan dan berkekuatan tinggi.

Struktur terintegrasi ini meningkatkan kekuatan struktural sebesar 60% dengan jumlah berat material sama. Baterai ini memiliki kemampuan modular yang memudahkannya diperbaiki.

Selanjutnya, MAGIC Battery mengandung sel baterai canggih (Advanced Cell Safety). Disebut advanced cell safety karena adanya peningkatan struktur dalam sel baterai termasuk penggunaan lapisan keramik sebagai konduktor panas yang rendah. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya konslet, bocor, penguapan, hingga panas berlebih.

Selain itu sel baterai yang digunakan telah melalui serangkaian pengujian dan dinyatakan lulus sehingga sel baterai tetap berfungsi normal apabila terjadi tabrakan, dan tidak adanya case meledak atau terbakar dengan sendirinya.

Dengan mengaplikasikan MUST dan Advanced Cell Safety menjadikan kemampuan MAGIC Battery meningkat (Greater Performance) baik dari sisi performa maupun tingkat keamanannya.

Sisi performa meningkat terdiri dari aspek power discharge, penggunaan kapasitas baterai, impedansi fisik, aplikasi siklus baterai yang panjang dan tingkat keamanan tinggi saat penggunaan. MAGIC Battery lebih efisien, lebih ringan, tahan lama, performa baik, dan lebih aman.

MAGIC Battery memadukan dua sumber pintar memonitor kondisi baterai. Pertama, High Precision Battery Management System (BMS) yang memonitor secara real-time.

Kedua, AI berbasis Cloud bisa memonitor 240 pengawasan keamanan dan lebih dari 80 peringatan bila terjadi kesalahan. Manajemen cerdas (Intelligent Management) ini pastikan baterai dapat dipantau akurasi tinggi sepanjang siklus hidupnya, sehingga memberi keamanan menyeluruh penggunanya.

“Dengan teknologi dan performa tersebut, menjadi jaminan dan pembuktian, baterai mobil listrik Wuling yang laku terjual 2 juta unit lebih secara global, tidak pernah alami spontaneous combustion atau kasus meledak atau terbakar sendirinya,” pungkas Liu Yan.

- Advertisement -