NMAA News – PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan satu unit Toyota HiAce Premio kepada Transjakarta selaku penyedia jasa layanan transportasi publik bagi warga Jakarta dan daerah penyangga sekitarnya.
Selanjutnya, unit ini akan dimanfaatkan sebagai armada Transjakarta Cares guna mendukung mobilitas kalangan disabilitas di wilayah operasional Transjakarta secara gratis.
“Konsep Toyota Bersama Membangun Negeri (Toyota Berbagi) yang dilandasi semangat Let’s Go Beyond, menginspirasi PT Toyota-Astra Motor (TAM) untuk terus mengembangkan program-program yang berkelanjutan. Sejalan satu dari empat pilar aktivitas Toyota Berbagi di bidang mobilitas, yaitu ‘Toyota Berbagi Langkah’, pemberian Toyota HiAce Premio kepada Transjakarta diharapkan dapat mendukung mobilitas yang inklusif untuk semua orang,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy dalam keterangan resminya (19/9).
Berbagai program kontribusi sosial sejalan dengan semangat Toyota Berbagi melalui empat pilar.
Pertama adalah Toyota Berbagi Hijau sebagai komitmen Toyota untuk berkontribusi dalam perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dan mendukung pemerintah dalam menyelesaikan masalah lingkungan.
Salah satu bentuknya adalah Toyota Waste Station untuk daur ulang sampah anorganik.
Kedua adalah Toyota Berbagi Ilmu yang berupaya menciptakan empati, kreatif dan inovasi kepada anak-anak usia sekolah.
Seperti mengajarkan empati kepada siswa SD dan SMP dengan mengadakan lomba Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) yang akan memasuki gelaran ke-18. Perwakilan Indonesia di TDCAC Global ke-17 Damion Deven, berhasil menjadi Pemenang Utama (Grand Prize) Kategori Usia 12-15 Tahun dengan karya P3Truck (Provision-Promotion-Prosperity Truck).
Khusus siswa SMK, SMU dan Madrasah, PT TAM mendukung program yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yaitu Nasional Kaizen Goes to School, beserta program vokasi melalui Toyota Technical Education Program (T-TEP) dan Sub T-TEP di SMK binaan Toyota.
Berdasarkan program New T-TEP, Toyota melakukan peningkatan aktivitas belajar pada SMK T-TEP yang dibagi dalam 3 tahapan, yakni Improve Fundamental, Improve Learning Process, dan Improve Contribution.
Ketiga adalah Toyota Berbagi Selamat, di mana Toyota melakukan usaha-usaha mengurangi permasalahan lalu lintas. Seperti membangun Taman Lalu Lintas di Bandung untuk mengedukasi pentingnya keamanan berkendara sejak usia dini dan hadir di Museum Angkut di Malang untuk memperlihatkan teknologi elektrifikasi Toyota khususnya Hybrid EV. Serta menggelar program training safety driving sampai praktek di jalan umum.
Keempat adalah Toyota Berbagi Langkah. Penyediaan solusi mobilitas yang lebih inklusif, salah satunya lewat pemberian satu unit HiAce Premio yang akan digunakan sebagai armada Transjakarta Care juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari pilar ini. Keempat pilar tersebut merupakan pedoman utama Toyota dalam memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat.
Toyota HiAce Premio sendiri merupakan kendaraan yang jadi salah satu solusi mobilitas premium pelaku usaha travel dan wisata.
Kapasitas penumpangnya bisa mencapai 11 orang dengan ruang kabin ekstra lapang. Selaras visi Mobility for All, HiAce Premio dijadikan kendaraan operasional Transjakarta Cares.
Fleksibilitas kabin yang tinggi membuatnya dapat dialih fungsikan sebagai kendaraan penunjang aktivitas penyandang disabilitas. Bermodalkan kabin luas dan pintu yang terbuka lebar, membuat akses keluar-masuk kursi roda dan perangkat penunjang gerak orang dengan kebutuhan khusus, dapat berlangsung dengan mudah dan aman, ditambah ruang dalam yang nyaman untuk siapapun.
“Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk upaya kami untuk menyatakan rasa terima kasih yang tulus atas kontribusi masyarakat yang telah percaya kepada solusi mobilitas Toyota selama ini. Toyota mengembalikan kepercayaan tersebut, dalam berbagai kegiatan sosial yang berkelanjutan supaya masyarakat dapat mengambil manfaat positif dalam banyak sendi kehidupan. Toyota mendukung pula terciptanya lingkungan yang lebih bersih untuk generasi masa depan melalui ragam kendaraan elektrifikasi yang mampu menekan emisi serendah mungkin,” tutup Anton Jimmi Suwandy.