Ada Bahaya Mengintai Euforia Era Listrik, Fast Pasarkan APAR Khusus Baterai EV

0
- Advertisement -

NMAA News – Dalam satu dekade terakhir ini, industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tengah mengalami peningkatan signifikan di kancah global. Indonesia, sebagai negara yang sedang bertransformasi ke era kendaraan listrik, turut mengalami perubahan teknologi ini.

Indonesia dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia, tidak luput dari target pemasaran pelaku usaha maupun produsen EV. Saat ini, istilah EV Menjadi hal lumrah di kalangan masyarakat Indonesia. Dari pengguna, manufaktur, hingga industri pendukung mulai menjamur di Indonesia.

Di balik hingar bingar dan euforia kendaraan listrik yang begitu ramai di dunia otomotif Indonesia, ada satu hal sering terlupakan. Yaitu faktor keselamatan dan keamanan baterai listrik yang sewaktu bisa terbakar atau meledak. Hingga kini penanganan baterai mobil listrik terbakar, masih minim di ekosistem permobilan listrik di Indonesia.

Dalam setiap revolusi industri dan inovasi teknologi, tentunya tidak luput dari unsur resiko timbul. Potensi resiko industri EV ini, rasanya perlu mendapat perhatian khusus Pemerintah atau Stakeholder terkait. Khususnya faktor keamanan dan keselamatan pengguna serta dampaknya terhadap lingkungan.

Sekitar awal Agustus 2024, dunia mobil listrik digemparkan adanya sebuah mobil listrik yang meledak dan terbakar di sebuah gedung parkir di Korea Selatan, yang akhirnya merambat dan menghanguskan 140 mobil di sekitarnya.

Hal ini mengindikasikan adanya failure atau ketidaksempurnaan sistem keamanan baterai Lithium atau sejenisnya untuk kendaraan listrik. Harus ada antisipasi dan mitigasi resiko sedini mungkin. Karena, EV yang terbakar sangat sulit dipadamkan. Hal ini disebabkan karakteristik baterai Lithium yang berbeda dengan material lainnya apabila terjadi kebakaran.

Baterai Lithium tidak butuh oksigen untuk bisa terbakar. Suhu apinya sangat tinggi, biasanya dimulai dari sekitar 1.000°C dan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 2.000°C.

Penggunaan pemadam api / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) konvensional tidaklah efektif. Sebab sebagian besar pemadam api / APAR konvensional hanya efektif untuk api bersuhu maksimal 700°C. Pada baterai Lithium yang terbakar, api akan terus menyala berulang sampai daya di dalam baterai tersebut habis.

Salah satu penemu APAR untuk EV adalah Randall Harto Laksono. Ia mendedikasikan hidupnya untuk dunia fire safety dan memutuskan membuka pabrik kimia pemadam api pada 1994 yang dinamai PT. Hartindo Chemicatama Industri.

Randall berhasil menemukan APAR yang bisa untk memadamkan baterai yang terbakar. APAR tersebut bernama Hartindo AF31 Lithium Fire Killer atau yang sekarang terkenal dengan sebutan APAR LFK. APAR ini berbahan dasar air dengan campuran kimia khusus yang juga telah dipatenkan secara internasional.

Hartindo AF31 LFK telah memiliki berbagai sertifikasi lembaga pengujian internasional. Contoh sertifikasinya yaktu berasal dari Department of Transportation USA (Kementerian Perhubungan Amerika Serikat), UL Green Guard, Eurofins, SGS dan masih banyak lainnya.

APAR fenomenal ini diciptakan menggunakan material food grade, sehingga mudah lulus pengujian aquatic test. APAR LFK sangat aman bila terkena kulit, mata atau bahkan jika tertelan oleh manusia. LFK juga memiliki nilai TKDN (Total Komponen Dalam Negeri) yang tergolong tinggi yaitu di 49,41%.

Saat ini PT. Famindo Alfa Spektrum Teknologi (PT. FAST) adalah perusahaan yang ditunjuk secara resmi PT. Hartindo Chemicatama Industri untuk melakukan pemasaran dan penjualan secara tunggal ke seluruh wilayah Indonesia. PT. FAST mengusung 3 konsep utama menjalankan fokus bisnis fire safety solutions yaitu 3P: Predictive, Preventive & Protective.

Predictive artinya mampu memprediksi anomali yang terjadi pada baterai EV. BMS pada EV secara umum tidak memiliki kemampuan membaca anomali dan memberi peringatan dini sebelum baterai terbakar.

Mitra strategis PT. FAST yaitu PT. NKRI (Nusantara Karya Reksa Internasional) berhasil menciptakan modul dengan fitur AI & IoT yang mampu membaca anomali dan merangkum data parameter pada baterai.

Selanjutnya modul tersebut akan memberikan peringatan dini apabila terdeteksi anomali yang berbeda dari kebiasaan / karakter baterai tersebut. Produk inovatif yang juga penemuan anak bangsa ini diberi nama BALLISTIC (Battery Life Alert Diagnostic).

Preventive artinya mampu menjadi solusi awal ketika baterai menyala api / terbakar, menghindari resiko yang lebih besar setelahnya. Untuk itu PT. FAST hadir menyediakan POWER TECH SHIELD, yaitu selimut anti api khusus dengan military spec yang memiliki kemampuan menahan api hingga 1.600°C.

Protective artinya menjadi solusi terakhir ketika api dari baterai sudah menyala dan ada manusia di sekitar lokasi kejadian untuk bisa menembakkan APAR khusus baterai Lithium. APAR Lithium Fire Killer menjadi solusi paling efektif memadamkan baterai Lithium dengan cepat tanpa ada resiko penyalaan ulang / reignition.

PT. FAST terus berinovasi hingga akhirnya berhasil menemukan teknologi baru dengan konsep APAR pasif yang mampu memadamkan api secara mandiri tanpa harus ada operator untuk menembakkan APAR manual pada umumnya.

Produk ini berupa cairan kental menyerupai gel yang penggunaannya cukup diletakkan pada kompartemen baterai. Apabila baterai terjadi penyalaan api dan suhu melonjak sampai melampaui 120°C, lapisan kemasan gel akan pecah dan gel tersebut membanjiri baterai. Api dapat padam secara mandiri tanpa perlu intervensi manual dari manusia. Produk ini dinamakan G-TECH.

Sebagai pelengkap Protective, Fast melakukan inovasi ini dengan bekerjasama Pindad Engineering Indonesia untuk membuat produk bermerek USS (Undercarriage Suppression System).

USS adalah perangkat pemadam api portabel yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik, di mana posisi baterai biasanya berada di bagian bawah atau kolong kendaraan.

Dengan dilengkapi nozzle bertekanan tinggi, USS mampu menjangkau titik api tersulit dijangkau alat pemadam api ringan (APAR) berbentuk tabung konvensional.

Dengan penempatannya di kolong kendaraan, USS tidak hanya efektif menjangkau baterai, tetapi juga memberi pendinginan suhu lebih efisien untuk menjaga struktur bangunan di sekitar area kebakaran, sehingga meminimalkan risiko kerusakan lebih luas.

“Kita fokus ke fire safety. PT FAST fungsinya tidak hanya di APAR tapi juga kembangkan ke produk lainnya dan berkolaborasi dengan perusahaan lainnya untuk memastikan safety di EV ini,” pungkas Technical Director PT FAST, Franky Affandy.

 

 

 

- Advertisement -