Suzuki Fronx Mengusung Mesin K15B dan K15C, Apa Bedanya?

0
- Advertisement -

NMAA News – Kendati sudah tampil dengan desain stylish, agresif, dan maskulin sesuai gen-nya sebagai kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV), Suzuki Fronx masih menyematkan mesin berkode beda pada ketiga varian Fronx.

Alasannya, menurut PT Suzuki Indmobil Sales (SIS), Suzuki Fronx menjadikan performa mesin sebagai salah satu keunggulannya dalam merebut simpati di segmennya.

Keberadaan pesaingnya seperti Toyota Raize dan Honda WR-V dengan performa mesin mumpuni, ditengarai oleh PT SIS sebagai poin penting untuk memberikan Fronx dengan pilihan mesin sesuai kebutuhan.

Adapun mesin yang disematkan PT SIS untuk Suzuki Fronx adalah yang berkode K15B dan K15C. Sedangkan Suzuki Fronx memiliki tiga varian berbeda, yakni GL, GX, dan juga SGX plus Hybrid.

Untuk tipe terendah yakni Suzuki Fronx GL, dimasukkan dapur pacu tipe K15B 4-silinder segaris DOHC VVT berkapasitas 1.462cc. Tipe mesin ini serupa disematkan pada Suzuki New Ertiga, XL7, Baleno, Jimny, hingga Carry.

Spesifikasi mesin K15B ini menghasilkan daya 104,7 HP pada 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm pada 4.400 rpm. Mesin ini sudah standar Euro-4 dan terkenal irit serta ‘bandel’ untuk pemakaian harian.

Suzuki Fronx varian GX dan SGX disokong mesin tipe K15C 4-silinder segaris DOHC VVT, teknologi dual-jet, berkapasitas 1.462 cc (1.5L) dengan tenaga 100,6 hp / 6.000 rpm dan torsi maksimum di 135 Nm / 4.400 rpm.

Mesin K15B Suzuki Fronx di tipe GX dan SGX

Mesin tipe K15C juga memiliki rasio kompresi lebih tinggi dengan 12,3:1, dibandingkan K15B yang kompresinya 10,5:1.

Mesin tipe K15C ini sama seperti diusung Suzuki Grand Vitara dan Suzuki XL-7. Mesin K15C dikenal karena efisiensi bahan bakar yang baik, tenaga cukup, dan emisi gas buang lebih rendah. 

Pada Grand Vitara dan XL-7, mesin K15C ini dipadukan dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai Lithium-ion. Sehingga lebih hemat energi dan efisien. 

Untuk pilihan transmisi Fronx, mesin K15C (GX dan SGX) tersedia transmisi otomatis 6 kecepatan dan manual 5 kecepatan. Sedangkan mesin K15B (tipe GL) memiliki transmisi otomatis 4 kecepatan dan manual 5 kecepatan. 

Dua pilihan mesin Suzuki Fronx

Melihat spesifikasi di atas, mesin Fronx GL sepintas lebih bertenaga dibanding varian GX dan SGX. Berikut alasan dari PT SIS.

Menurut penjelasan Deputy Managing Director PT SIS, Donny Saputra, saat bertemu di media briefing Suzuki Fronx di Proving Ground Bridgestone, Senin (21/4/2025) lalu, tugas yang diemban mesin K15C dan K15B memang berbeda.

“Mesin K15C menawarkan keseimbangan proporsional lebih baik antara efisiensi dan konsumsi bahan bakar. Sedangkan K15B agak lebih fokus ke performa. Sehingga meski tetap irit, namun tingkat efisiensi bahan bakarnya belum sebaik K15C,” jelas Donny.

Donny juga menambahkan, mesin K15C seperti yang diadopsi Suzuki Grand Vitara sudah dibekali teknologi Dualjet. “Teknologi Dualjet Suzuki mengusung dua injektor bahan bakar di tiap ruang bakar dan posisinya sangat dekat dengan inlet valve.”

Sementara tipe K15B masih mengadopsi single-jet di tiap ruang bakarnya. Terkait teknologi dual-jet injektor, secara teknis bermanfaat untuk performa mesin dan efisiensi bahan bakar.

Konfigurasi dual-jet injector pastinya bikin proses semprotan bahan bakar jadi lebih ‘ngabut’ sehingga pembakaran lebih sempurna. Terlebih K15C didukung rasio kompresi mesin lebih tinggi, mencapai 12,3:1.

Kondisi kompresi mesin yang lebih tinggi akan membuat proses konversi energi dari bahan bakar menjadi energi mekanis berlangsung lebih sempurna dan cepat.

“Mengenai K15B, memang pelanggan maupun pecinta otomotif mengakui keandalan mesin seri K15B yang berada di Ertiga, Baleno, hingga ke Jimny. Sehingga, kami tetap menyediakannya di Fronx untuk daya tarik pasar lebih luas,” pungkas Donny.

 

 

 

 

- Advertisement -