Permaisuri Ban Buka Toko Baru Berkonsep Millenial

0
- Advertisement -

Toko penjualan velg aftermarket Tanah Air, Permaisuri Ban, akan membuka cabang baru di bilangan Jakarta Utara (Jakut). Cabang kelima ini mengusung konsep “Open Bar”  sebagai wujud inovasi untuk meningkatkan pelayanan secara personal dengan pelanggan setia. Terlebih menyematkan peralatan baru serba canggih.

Pemilik sekaligus pengelola Permaisuri Ban, Wibowo Santosa menuturkan, ide awal didirikan gerai terbarunya ini didapat secara spontan. Dari sejumlah lokasi yang sudah di survey sebelumya, lokasi di  bilangan Sunter, Jakarta Utara dianggap lebih strategis. Selain mudah diakses dari arah Pusat, tol lingkar luar, dan tol dalam kota. Apalagi animo para car enthusiast sangat tinggi.

Permaisuri ban 2

“Pemilihan di wilayah Sunter untuk daerah Jakarta Utara lantaran permintaan pelanggan dari sini cukup tinggi dan aktif. Apalagi sejak kami aktif di media sosial, begitu cepat respon dan berharap kita bisa hadir lebih ke pinggir alias utara ini,” ujarnya.

Bangunan seluas 1.200 meter persegi ini, Permaisuri Ban menerapkan standarisasi pelayanan yang sama berikut sajian produk velg dan aksesori serupa dengan cabang lainnya. “Ibaratnya seperti kita makan burger di restoran cepat saji. Standarnya kan sama antara harga, rasa, dan rupa. Begitu pula dengan cabang yang dibuat Permaisuri. Semuanya sama saja di kelima outlet kami ini,” ungkap pria yang akrab disapa Bowo ini.

Bowo memaparkan, hadirnya gerai terbaru ini mengusung konsep lebih “Cozy” untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan selama berada di gerai. Apalagi menyasar target millennial. Karenanya,  konsep ”Open Kitchen” yang akan diterapkan mirip seperti di restoran atau kafe.

Permaisuri Ban Sunter dilengkapi mesin tire-changer terbaru, tercanggih, terbaik dan tercepat di Indonesia. Disertai mesin balancing yang memuat spesifikasi lebih ‘real’, ban menapak langsung di simulasi landasan berupa aspal. Jadi, ban murni ada tekanan. Ini yang lebih presisi lagi. Lift-nya juga kita pilih model scissor terbaru yang mampu mengangkat hingga 6 meter.

Permaisuri Ban 3

“Konsepnya nanti digabung, tidak ada ruang tunggu. Jadi kalau mau nungguin mobilnya bisa langsung di sampingnya. Si pemilik kendaraan bisa melihat langsung proses pengerjaan dandanan kendaraannya, sambil ngobrol santai di samping kendaraannya tanpa sekat membatasi,” papar Bowo. Itu sebabnya, halaman depan outlet Sunter tidak begitu luas, karena semua mobil pelanggan masuk ke ruangan ber-AC.

Berbeda dengan konsep toko di Mahakam, Jaksel,  banyak mobil tidak bisa masuk ke gerai. Tetapi, berdasarkan survey ala Permaisuri Ban justru si pemilik mobil jarang menunggu di dalam gerai. Kondisi bengkel yang monoton terkadang membuat pelanggan jenuh. Solusinya, konsep millennial diusung untuk membuat pelanggan betah menunggu proses treatment pada mobil kesayangannya.

Permaiuri Ban 4

“Jadi tidak ada ruang tunggu. Komposisinya nanti sepertiga ber-AC. Ngerjainnya semua di sini barengan, yang sepertiganya buat lahan yang ngerjain, dan sepertiganya lagi buat naruh peralatan dan stok barang seperti peralatan buka ban, spooring, termasuk display berbagai velg berdasarkan tipe/model mobilnya. Apakah sedan, MPV hingga SUV. Jadi saat kastemer datang, sudah langsung terarah untuk aplikasi velg ke mobil apa,” lanjutnya.

Di atas lahan seluas 1.500 meter dengan dimensi 75 m x 20 m ini, mampu menampung sekitar 10 mobil yang masuk ruangan. Berbentuk dua bagian bangunan yang menyatu dalam satu atap dan memiliki 3 lantai. Dua  bangunan tersebut berada di depan dan belakang sehingga ruang tengahnya kosong. Jadi konsep 3 lantainya tersebut berada di sisi depan dan belakang. Lantai paling atas buat kantor, lantai dua buat kafe, lantai 3-nya untuk workshop, peralatan, dan gudang barang. Sedangkan untuk admin, ada dua, yang didepan itu untuk ruang kerja, kafe, kantor, dan  yang di belakang juga begitu; ada ruang kerja, admin, dan gudang.

“Dengan konsep open kitchen, kita mengekspos semua peralatan modern yang dipakai. Kalau di Mahakam, memang terbuka tapi gak kelihatan karena banyak barang. Kalau di Sunter akan diperlihatkan jelas peralatannya. Konsep open kitchen itu memberi kesempatan si pemilik bisa melihat prosesnya secara langsung, ujar Eric, salah seorang punggawa Permaisuri Ban.

Sebagai bangunan baru, tentunya dilengkapi peralatan baru dan paling modern. Semua mesin bongkar pasang ban dan roda semuanya sama dengan outlet lain, hanya beda di tipe terbarunya saja. Uniknya, Permaisuri Sunter kini sudah tidak memakai dongkrak lagi, melainkan memakai lift portable merek Kartar dari Australia. Lift dongkrak ini mirip seperti yang dipakai balap F1, dan diperoleh saat lawatan Eric ‘Permaisuri Ban’ ke Australia pada 2017 silam.

Permaisuri Ban 5

“Pernah dulu waktu kami buka di BSD, perkiraan awalnya wilayah ini mainnya di velg-velg kecil dengan harga sangat terjangkau. Ternyata setelah berjalan, mobil yang datang sama saja seperti di Mahakam. Nyari barangnya juga yang hi-end. Nah sejak itu, kita sama ratakan saja secara produk yang dijual. Jadi bukan pada soal mahalnya harga atau merek, tapi yang penting, barang itu ori dan benar,” ungkap Eric.

Walaupun mereknya kurang terkenal, setidaknya pihaknya mengetahui mendalam standar mutunya. Karena pemahaman ini penting sebagai dasar komitmen ke konsumen. Dengan motto “Automobile styling culture”, Permaisuri Ban berharap bisa terus menghadirkan  berbudaya dalam mendandani mobil.  “Jadi supaya tidak ada kekecewaan juga di customer setelah belanja di toko kita ini. Standar mutu di Permaisuri Ban melebih segalanya daripada hitungan semestinya,” tutupnya.

Cabang yang berlokasi di Jalan Danau Sunter Selatan No. 48 ini  akan dibuka secara resmi pada Minggu, 15 Maret 2020 mendatang. Dimulai pukul 12.00

Ayo! Para Car Enthusiast datang dan ramaikan pembukaan resmi gerai terbaru Permaisuri Ban

- Advertisement -