NMAA News – Kehadiran Kei Car dapat ditelusuri sejak 1949 yang identik dengan dtampilan mobil berdimensi kompak. Saat itu banyak diandalkan sebagai kendaraan di pedesaan se-antero Jepang.
Hingga memasuki 1960-an dan awal tahun 1970-an seiring dengan stabilnya ekonomi Jepang. Daya beli masyarakat sudah semakin membaik seiring kebutuhan mobilitas yang tinggi.
Bahkan, beberpa orang berpendapat, memiliki salah satu ‘mobil kecil’ tersebut dapat memunculkan label semacam status, simbol, atau hobi. Kei Car biasanya dibekali mesin berkapasitas dibawah 1,0 liter yang dinilai cocok dengan situasi dan kondisi jalan relatif sempit dan berbukit.
Akan tetapi, baru-baru ini banyak pemberitaan mengenai kepunahan Kei Car. Salah satu kompetitor kuatnya, yakni mobil bertenaga listrik.

Dikutip dari laman web Bloomberg melalui carbuzz, Perdana Menteri Jepang, Suga mulai menyiapkan penggunaan kendaraan listrik di Jepang yang akan diberlakukan secara masif pada 2050 mendatang.
Wacana tersebut diproyeksikan akan membuka jalan bagi kendaraan listrik baterai murni, kei car bermesin bensin yang sangat hemat bahan bakar tidak lagi diperlukan.
Akan tetapi, muncul sejumlah kemungkinan lain bernada minor. Meskipun kei car dapat dengan mudah dialiri arus listrik, hal itu akan menambah biaya sekitar 9.600 USD hingga 19.200 USD ke harga aslinya.

“Keterjangkauan dan kenyamanan adalah inti dari mobil kompak.Mobil-mobil ini adalah mobilitas penting yang berfungsi sebagai infrastruktur dan menggantikan transportasi umum.” Kei car tidak hanya ditemukan di kota-kota dengan jalan sempit, tetapi juga di daerah pedesaan yang kurang angkutan umum,” kata Hitoshi Horii, kepala Asosiasi Kendaraan Mini Jepang.
Bahkan Akio Toyoda, CEO Toyota dan cucu pendiri perusahaan, mengungkapkan hal senada pada bulan Desember lalu mengenai dorongan EV dari pemerintah dan kematian kei car.
“Kei car adalah mobil nasional Jepang. Orang mungkin dapat tinggal di kota tanpa mobil ini, tetapi begitu Anda berada di daerah pedesaan, mobil ini adalah kebutuhan.” tutupnya kepada audiens Asosiasi Produsen Mobil Jepang.