Modifikasi Mercedes Benz C250, Ekspos Kaki-kaki Static Dipadu Velg 20 Inci

0
Foto: SlowMoments
- Advertisement -

NMAA News – Menggali ulang potensi modifikasi di unit Mercedes-Benz C250 W205 tidak bisa asal. Kesan elegan-modern di deretan sedan C-Class empat pintu memancarkan aura kemewahan bagi pemiliknya. Jarang dilakukan, modifikasi berlebihan di unit satu ini. Tapi ketika berbicara selera dan kegemaran hasilnya bisa lain cerita.

Personalitas modifikasi juga terkadang bergantung dengan lingkup pertemanan terutama di komunitas sedan Mercedes-Benz Amerika Selatan. Karena itu, kreatifitas juga bersifat individual. Seperti modifikasi minimalis di unit C250 satu ini difokuskan pada kaki-kaki stance. Alih-alih menggunakan air suspension supaya dapat mengatur ketinggian secara instan, pemiilknya memilih kaki-kaki static mengandalkan daya topang coilover.

Alhasil, tubuh bongsor berkrlir putihnya semakin mendekat ke permukaan aspal. Saat menyetel kaki-kaki juga sudah dipertimbangkan matang supaya tidak terlalu dalam. Lantaran mobil ini dipakai sehari-hari melalui jalan besar saja, tentunya harus menjaga komponen lips spoiler depan, oil pan dan menjaga agar ban tidak gesrot.

Foto: SlowMoments

Tak kalah menarik, keempat ruang fender seolah dipenuhi oleh velg Radi8 berukuran 20 inci. Velg dengan tipe R8T12 ini memiliki desain spoke besar berbalut kelir perak. Tampilan fender to lips juga terlihat meski tidak terlalu ekstrem, kembali lagi ke fungsinya yakni kendaraan harian. Adapun velg berdiameter lebar tersebut dibalut ban berprofil tipis 245/30R20 di depan dan Rear 265/30R20 di belakang.

Guna mengimbangi modifikasi eksterior, C-Class satu ini disematkan spoiler belakang berbahan karbon, dan diffuser. Meski masih banyak ubahan lainnya tapi sang pemilik memilih gaya modifikasi proper yang sedang digandrungi saat ini justru terletak hanya pada sektor kaki-kaki. Karena itu, sama seperti di Indonesia saat ini, tren modifikasi justru tidak menyasar banyak ubahan.

Foto: SlowMoments

Sekujur bodi eksterior dibiarkan standar atau dikelir ulang dengan warna kalem. Barulah untuk menunjang tampilan ceper, mengakali kaki-kaki menggunakan air suspension maupun coilover. Ada juga yang memilih velg lebar tanpa mengorbankan fender bawaan supaya terlihat natural.

Kembali ke C250, modifikasi simpel di sejumlah objek ubahannya cukup membuat kesan baru terhadap sedan mewah Eropa satu ini. Tapi, ketika melongok ke ruang interior, tidak banyak ubahan yang terjadi. Bahkan, guna menjaga fitur kenyamanan dan keamanan di sejumlah sensor-sensor dibiarkan standar. Alasan lain, diketahui supaya fungsi keamanan dan kenyamanan sekelas Mercedes-Benz tetap terjaga.

Seperti spidometer full LCD, wireless charging dan parking assist. Sistemnya juga dapat terhubung ke Apple Carplay dan Android Auto. Dilengkapi juga kamera 360 derajat, sistem tata suara Burmeister dan panoramic sunroof yang memanjang dari depan ke belakang.

Foto: SlowMoments

Tenaga dari mesin bensin 2,0 liter empat silinder turbo sudah cukup  membawa tubuh lebar C250 melaju lebih baik. Secara performa kinerja puncaknya mampu menghasilkan 211 HP dan torsi maksimum 350 Nm.

Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi otomatis 7G-Tronic tujuh percepatan ke dua roda belakang. Sedangkan kemampuan akselerasi sedan tersebut mampu menjangkau dari diam hingga 100 Kpj hanya dalam waktu 6,6 detik. Sedangkan kecepatan maksimum dapat dijangkau hingga 250 Kpj.

Meski sudah purnatugas di Indonesia beberapa tahun lalu, Mercedes-Benz C250 sempat jadi market leader penjualan pada 2017.

- Advertisement -