NMAA News – Porsche banyak membuat sejumlah unit kendaraan sport. Tapi, secara tampilan tidak dikonsep memiliki banyak fungsi atau bentuk yang menunjang efek aerodinamis seperti lekukan tajam dan tegas pada komponen body, atau material ringan yang digunakan.
Akan tetapi pabrikan mengkonsep unit kendaraan asal Jerman ini untuk menyasar pasar mobil high-end. Tech Art Tuning House merekomendasikan program tuning untuk yang lebih mengutamakan aspek personalisasi. Dari meningkatkan suspensi, aerodinamika, sejumlah panel interior, roda, dan menambahkan aksesoris untuk mendongkak performa mesin dan tampilan Porsche standar.
Pada 1987 silam, Tech Art berada di fase awal tren barang aftermarket beredar, karena di Jerman saat itu baru mengikuti tren tuner lokal yang sudah berkembang cepat se-antero Eropa. Belum lagi kondisi ekonomi dunia dilanda krisis sekalipun, tak menyurutkan konsistensi menggarap project terbaiknya. Kunci kesuksesan mereka hanya terus berusaha mengikuti perkembangan pasar yang semakin dinamis dan banyak tuntutan dengan memperkenalkan produk-produk baru dan eksklusif.
Tech Art berkomitmen untuk menjadi tuner terbaik diantara home tuning sejenis. Khususnya menggunakan unit kendaraan Porsche menjadi medium berkreasi untuk menjangkau prospek baru, kecepatan. Thomas Behringer, mendirikan home tuning di Leonberg Jerman. Menginisiasi program tuning otentik, menempatkan khusus kendaraan super hype car dari konsep modifikasi yang digelutinya. TechArt selalu membuat dua versi dari semua Porsche yang mereka tuning ulang, yang disebut paket Aerodynamic I dan II. Semua komponen visual juga dapat dipesan khusus.
Selain itu, modifikasi lain dalam program TechArt menyasar set-up kaki-kaki, sistem knalpot, dan tuning mesin. Seperti unit Porsche Panamera Turbo, Grand GT, dan Cayenne Turbo dari daya maksimum 630 hp dapat ditingkatkan menjadi 660 hp.Tentunya diikuti suguhan produk eksklusif mereka.
Wujud eksperimen Behringer dengan timnya dibuktikan pada kompetisi lintasan Hockenheim Tuner Grand Prix 2008. Gelaran prestitius ini menjadi parameter produk para tuner dalam memamerkan konsep modifikasi sekaligus ajang pertaruhan eksistensi. Tech Art menurunkan line up terbaiknya Porsche 997 GT2 mereka yang berbasis 700 dk / 515 kW GTstreet RS dengan raihan waktu fantastis 1.06.811 menit di akhir lintasan.
Jörg Hardt ditunjuk untuk berpacu di ruang kokpit. Sontak penonton seketika terheran-heran dengan hasil upgrade Tech Art. Usai selebrasi kemenangannya, pebalap yang mengalami kesuksesan di Porsche Carrera champion ini mengaku antusias dengan tunggangan baru yang lebih liar. “Mobil itu dipersiapkan dengan sempurna,”ungkap Hardt.
Tak hanya itu, di kelas yang berbeda TechArt Automobildesign juga mencatat keberhasilan dalam kategori Cabrio. Lagi- lagi Jörg Hardt ditunjuk untuk mengemudikan 580 PS / 441 kW Tech Art GTstreet sampai garis finish di kelas Cabriolet dengan raihan waktu putaran 1: 10,382 menit.
Sejumlah Prestasi gemilang ini menempatkan Tech Art jadi salah satu Tuner terbaik di Eropa. Tak berselang lama, pada tahun 2009 unit kendaraan Tech Art GT Street RS dengan basis mobil Porsche 911 GT2 997 kembali menuai hasil membanggakan di sirkuit Sachsenring dalam catatan waktu 1; 31,94. Bahkan, pabrikan Porsche mengaku, raihan tersebut merupakan waktu tercepat di kompetisi Auto Bild.
Hingga saat ini Tech Art menghadirkan banyak program untuk mendongkrak tenaga mobil. Selain mulai merambah ke sejumlah unit lain, tetapi lebih mengutamakan untuk merek Porsche saja. Terutama perangkat powerkit andalan mereka untuk meningkatkan performa mesin, Tech Art Techtronic.
Techtronic dipadukan dengan turbocharger Tech Art yang terintegrasi dengan komponen mesin lainnya. Komponen powerkit ini dapat menyemburkan tenaga untuk penggunaan sehari-hari atau keperluan opsi sport secara bersamaan.
Seperti powerkit Techart Techtronic untuk Panamera Turbo S E-Hybrid yang dapat meningkatkan daya gabungan bawaan standar 680 dk menjadi 770 hp. Torsi gabungan meningkat secara signifikan dari bawaan sekitar 850 Nm hingga mencapai 980 Nm. Powerart tersebut dikenal memiliki output daya terbaik dan stabilitas untuk penggunaan jangka panjang.
Sedangkan untuk 0 hingga 100 km / jam hanya memerlukan 3,2 detik. Raihan kecepatan dari powerkit tersebut mencapai 316 km / jam. Berkat pengembangan intensif dan proses pengujian, peningkatan daya memberikan interaksi optimal antara penggerak listrik dan mesin V8.
Tech Art juga melengkapi powerkit dengan Valve Controlled. Hasilnya, suara raungan mesin lebih memekakan telinga.Powerkit ini memiliki kelebihan bahkan bagi para penggemar mesin V8. Komponen gas buang berupa knalpot alumunium dengan empat tabung berlapis serat karbon.

Pada bagian eksterior Tech Art menerapkan banyak terdapat rubahan. Karakter modifikasi secara kentara ditonjolkan mulai dari front spoiler dan apront spoiler, wing, dan rear apront. Body Kit berbahan serat karbon terdapat di sejumlah komponen seperti difusser, side skirt, kap mesin, roof spoiler atap serta trim eksterior.
Komponen tersebut sudah dipastikan agar meningkatkan efek aerodinamika seimbang dan stabilitas selama berkendara. Karakter khas Produk TechArt Magnum disebut sebagai Body Kit terlaris. Terutama untuk Porsche Cayenne di seluruh dunia. Bodykit ini adalah contoh sempurna untuk menunjukan kualitas dan desain individual sesuai keinginan kastemer.

Bagian kaki-kaki didesain eksklusif dengan standar kualitas tertinggi. Produk five-spoke Tech Art Formula wheel, Bentuknya yang elegan menggabungkan ruang besar di antara lima palangnya.
Desain ini diciptakan agar dapat memaksimalkan sistem pengereman dan enables efficient heat dissipation untuk memaksimalkan daya cengkram komponen pengereman. Pengembangan dilakukan dari konsep forged hingga menghasilkan efek untuk mengurangi bobot velg dengan tetap mempertahankan struktur lima palang khas Tech Art. Baru pada bulan Agustus 2018 konsep velg 20 palang diciptakan dengan fitur serupa.
Tech Art saat ini makin dikenal jadi salah satu tuner andalan para car enthusiast terutama pemilik Porsche. Dedikasi workshop asal Jerman ini menonjolkan keunggulan desain, pengembangan dan konsep terbaru sesuai tagline “OE manufacturer quality – visible and invisible”.