Penggunaan Oli Full Sintetis, Menjaga Kondisi Mesin Prima dan Hemat BBM

0
Foto: istock
- Advertisement -

NMAA News – Saat hendak mengganti oli, hal pertama yang harus diperhatikan pemilik kendaraan adalah penggunaan jenis oli yang tepat sesuai spesifikasi mesin mobil. Seiring  majunya teknologi mesin mobil, jenis pelumas kendaraan bermotor pun turut berkembang.

Pelumas atau oli mesin tidak hanya berfungsi melumasi dan melindungi komponen mesin agar bekerja optimal, namun turut mendukung efisiensi konsumsi bahan bakar.  Kemajuan teknologi oli mesin ini sejalan dengan pergerakan industri otomotif ke arah fuel efficient vehicle yang terus dicanangkan Pemerintah.

Namun di tingkat konsumen, kemajuan teknologi mesin berikut pelumasnya ini sering belum dipahami dengan baik dan benar. Masih banyak konsumen atau pemilik mobil mengerti tipe oli berdasarkan kode tertera pada kemasannya.

Pemahaman ini penting, karena pelumas akan bekerja sesuai performanya agar kinerja mesin enteng dan minim gesekan, yang berefek pada tingkat konsumsi BBM. Hal utama yang sering terabaikan oleh si pemilik, utamanya mengenali tingkat kekentalannya (SAE) dari oli.

Khusus mobil lansiran baru, biasanya pabrikan menyarankan penggunaan oli encer. Misalnya memiliki viskositas  mulai dari 0W-20, 5w-20 hingga 10W-40. Makin rendah angkanya, maka oli pun semakin encer.

Foto: motul.com

Pasalnya, mesin mobil saat ini dirakit dengan teknologi canggih untuk menghasilkan tenaga besar namun irit BBM. Komponen mesin modern memiliki lubang oli makin kecil dan presisi agar sistem pelumasan berjalan baik untuk meringankan kerja komponen dan meredam panas yang ditimbulkan.

Agar bisa mengakomodir sistem pelumasan makin detail dan presisi tersebut, dibutuhkan oli encer namun maksimal melindungi dari gesekan dan meredam panas yang timbul akibat gesekan antar komponen. Salah satu contohnya, oli Motul H-Tech 100 plus dan Motul 300V Chrono.

Hampir sebagian besar oli mesin modern, sudah menggunakan bahan dasar sintetis. Sebagai oli berbahan dasar sintetis, Motul H-Tech 100 Plus mampu membuat mobil memiliki tarikan mesin yang ringan dan lembut.

Dengan spesifikasi dimilikinya, Motul H-Tech 100 Plus mampu mengoptimalkan kinerja mesin  dan menghasilkan efisiensi bahan bakar lebih hemat. Selain untuk mesin bensin, oli jenis ini juga dapat digunakan di mobil bermesin diesel, mesin turbo, atau dilengkapi catalytic converter.

Produk Motul H-Tech 100 Plus sudah mengantongi standar API SN. Artinya dibuat menggunakan teknologi Nano Guard guna melindungi bagian tersempit dari mesin. Adapun harga Motul H-Tech 100 Plus dibanderol mulai Rp 162.000 per 1 liter.

Ester Core Technology

Agar kondisi mesin tetap prima di berbagai kondisi, baik untuk pemakaian harian dalam kota maupun untuk road trip, butuh pelumas mesin dengan tingkat SAE lebih baik. Tidak jauh berbeda dengan tipe H-Tech 100, oli Motul 300V Chrono dihadirkan sebagai lini produk tertinggi Motul untuk mobil harian.

Motul 300V Chrono dilengkapi Ester Core Technology sebagai base oil terbaik di dunia. Keunggulannya, dapat mengeliminasi friksi secara optimal sehingga menjaga konsistensi daya mesin tetap besar. Teknologi Ester Core ini juga melindungi permukaan gesek silinder dan piston dengan lapisan film tipis. Kendati mesin diajak bekerja keras di putaran tinggi dan cuaca panas.

Foto: motul.com

Untuk penggunaan harian, pelumas Motul menghasilkan usia pakai lebih panjang sehingga performa mesin tetap optimal. Produk Motul ini diklaim jauh lebih ramah lingkungan, karena menggunakan lebih sedikit bahan baku fosil dan minim limbah karbon yang lebih rendah 18% dibanding produk konvensional.

Di pasaran, pelumas Motul 300V Chrono ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp 800 ribu untuk per galonnya.

- Advertisement -