NMAA News – Mewujudkan upaya transisi energi demi menurunkan karbon emisi menjadi salah satu fokus pengembangan PT Pertamina (Persero) di masa depan. Dalam menghadirkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru Pertamina berencana merilis produk BBM baru pada Juni 2023 ini.
Kabar kehadiran produk BBM baru pertama kali terungkap melalui Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 12 Juni lalu.
“Jadi nanti kita di bulan ini, nggak apa-apa ya Pak Alfian kita bocorin dulu, kita mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi Pertamax itu kita campur dengan etanol,” kata Nicke.
Disebutkan, produk BBM baru itu merupakan jenis BBM Pertamax yang dicampur kandungan etanol sebanyak 5%.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, nama produk BBM baru tersebut akan dikenalkan saat seremonial peluncurannya yang diprediksi pertengahan Juni 2023 ini.
“Iya betul, jadi Pertamax dicampur etanol 5%, jadi oktan naik. Untuk nama produk nanti tunggu launching,” katanya, dikutip nmaa.co.id dari detikcom Selasa 13 Juni 2023.
Meski belum diumumkan kapan tanggal peluncurannya, akan tetapi Fadjar menyampaikan jika produk BBM baru Pertamina bakal memiliki besaran research octane number (RON) 95.
Sebelumnya, Pertamina sudah memiliki produk Pertamax Plus dengan RON 95. Bedanya, produk baru ini hanya terletak pada kandungannya saja. Kabarnya, produk baru Bioetanol akan pertama kali diluncurka di Kota Surabaya disusul kota-kota lain kemudian.
Keunggulannya, BBM baru ini memiliki kualitas lebih baik dibanding Pertamax tetapi posisinya ada di bawah Pertamax Turbo.
Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Produk BBM baru ini terbuat dari campuran Pertamax dengan etanol yang diproduksi dari unsur nabati.
Sama seperti produk Biodiesel yang merupkan campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit Fatty Acid Methyl Esters (FAME).
Sebagai informasi, menurut situs Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), BBM Bioetanol memiliki beragam keunggulan.
Utamanya, pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 43 persen termasuk karbon dioksida, nitrogen oksida, dan partikel PM2 serta meningkatkan bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.