Dari Seminar TMMIN dan FT-UGM: Teknologi Hidrogen Jadi Energi Andalan Masa Depan

0
- Advertisement -

NMAA News – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali mendukung penyelenggaraan rangkaian seminar nasional yang kali ini dilakukan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, bertemakan “Percepatan pengembangan ekosistem hidrogen di sektor industri dan transportasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia”, Rabu (8/11/2023).

Tema ini selaras potensi permintaan hidrogen khususnya sektor transportasi yang semakin agresif. Bahan bakar Hidrogen merupakan salah satu yang masuk skena Energi Baru Terbarukan (EBT). Indonesia dikenal memiliki EBT dengan kapasitas yang begitu besar, bahkan dapat dikatakan berlimpah, dengan jumlah juga beraneka ragam dan tersebar di berbagai wilayah.

Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling berpeluang dalam pengembangan EBT salah satunya hidrogen hijau yang menjadi energi andalan bagi masa depan industri khususnya di sektor transportasi yang mengusung target reduksi emisi.

Hidrogen hijau menjadi potensi baru sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu di udara atau menambah emisi karbon gas rumah kaca, dan karenanya sangat mendukung pencapain target dekarbonisasi.

Potensi EBT hidrogen dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tersebar terutama di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Papua. Pemerintah mengklaim Indonesia memiliki potensi memproduksi listrik dari EBT dengan kapasitas 3.000 gigawatt (GW) dan potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 12,5 GW saat ini.

Sehingga Pemerintah optimis dapat menambah produksi listrik dari sumber EBT hingga mencapai 21 GW sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021 – 2030. Bahkan negara tetangga Singapura telah menyatakan menyerap hidrogen hijau produksi Indonesia untuk kebutuhan domestiknya.

Menurut Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN saat membuka seminar nasional ini, pemanfaatan multi teknologi berbagai sumber energi yang fokus pada reduksi emisi, menjadi suatu keniscayaan mengejar target NZE demi masa depan hijau seluruh generasi. Terutama sektor transportasi yang digadang menjadi salah satu fokus utama dekarbonisasi.

“Sebagai bagian solusi transportasi masyarakat Indonesia, publik advokasi melalui aktivitas seminar nasional ini akan memaparkan tantangan sosial-ekonomi dan transformasi digital dalam pengembangan energi alternatif di sektor transportasi menuju NZE 2060 di Indonesia yang memfokuskan pada teknologi hidrogen,” jelas Nandi.

Pada seminar nasional kali ini hadir para pembicara dari Pemerintah, akademisi, dan juga industri. Di antaranya pemaparan keynote speech mengenai visi dan strategi Pemerintah dalam pengembangan energi hijau untuk mencapai target NZE yang disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto, yang juga alumnus UGM.

Sambutan pembuka juga diberikan langsung rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M. Med. Ed., Sp. OG (K)., Ph.D. Kemudian hadir pembicara perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yaitu Andriah Feby Misna, S.T., M.T., M.Sc yang memaparkan roadmap energi Indonesia dan statusnya saat ini.

Sementara materi seminar dipresentasikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi yang menjelaskan secara komprehensif mengenai pergerakan global, ekonomi hidrogen, dan potensinya di Indonesia.

Materi presentasi ini diteruskan Prof. Deendarlianto dari Pusat Studi Energi (PSE) UGM yang menjelaskan mengenai penelitian dari strategi mix energi dan pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia. Juga, presentasi diberikan Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.Oecon., Ph.D dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang membahas mengenai riset market.

Dari BUMN Pertamina hadir Oki Muraza selaku Senior Vice President, Research, & Technology Innovation Pertamina Persero yang menginformasikan mengenai strategi apa saja yang dapat diaplikasikan untuk mempercepat penggunaan hidrogen di Indonesia. Materi presentasi ditutup pemaparan Dr. Indra Chandra S.selaku perwakilan Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing (TDEM) yang membahas kesiapan teknologi di sektor otomotif dan best practice di negara lain.

- Advertisement -