NMAA News – Dalam rangka sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR-RI sekaligus persiapan mengumpulkan seribu mobil rakyat (Volkswagen) di ‘Rumah Rakyat’ pada 2024 mendatang, MPR-RI mengajak komunitas VW klasik menyelenggarakan event bergengsi, “Road to Pecah VW 2024: Indonesia Bersatu, Mobil Rakyat di Rumah Rakyat’ pada Sabtu besok (11/9/2023).
Mengambil lokasi di halaman luas Gedung MPR RI, Ketua MPR yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo memastikan kalau perhelatan ini siap digelar dengan beberapa program acara menarik yang bisa diikuti para pemilik VW klasik dari berbagai komunitas di seputaran Jakarta dan Nusantara.
Menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, berbagai kegiatan menarik disiapkan pihaknya sebagai tuan rumah guna memeriahkan event ini. Antara lain kontes VW Bamsoet Choice, dan kontes VW Best Original Look, yang merupakan pilihan spesial dari Bamsoet.
Selain itu, ada juga talk show seputaran teknis VW dan review VW terbaru termasuk konversi ke tenaga listrik, penghargaan ke para anggota komunitas VW yang datang dari lokasi terjauh, bazaar UMKM, hingga hiburan musik dan berbagai kegiatan entertainment lainnya.
“Tidak kalah pentingnya, akan ada sesi foto khusus para pemilik dengan VW-nya di depan tangga Gedung Nusantara MPR RI. Momentum ini kapan lagi bisa diperoleh,” imbuh Bamsoet saat konferensi pers Road to Pecah VW 2024, sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Black Stone Garage, Jakarta, Kamis (9/11/23).
Gelaran Road to Pecah VW 2024 yang disinambungkan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR ini ditargetkan akan menghadirkan dua ratus lebih mobil VW dari berbagai varian seperti Safari, Kodok, dan Combi.
Dalam hal penyelenggaraan acara ini, IMI Pusat sebagai induk penyelenggara mengajak pula Volkswagen Indonesia Association (VIA), Volkswagen Van Club (VVC), Volkswagen Beetle Club (VBC), Volkswagen Thing Club (VTC), dan VW Bekasi.
Terkait sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI ini, menurut Bamsoet berbagai upaya telah dilakukan ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk organ masyarakat pecinta otomotif. “Berbagai komunitas otomotif itu diisi anggota dengan berbagai latar belakang beragam. Jadi sekiranya perlu memantapkan pemahaman bersama tentang pentingnya persatuan dan kesatuan,” tutur Bamsoet.
Untuk itu pemahaman atas 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika harus terus disosialisasikan berbagai cara sesuai kebutuhan di lapangan atau kelompok. Karena 4 pilar ini merupakan salah satu faktor pendukung kuatnya benteng pertahanan negara Republik Indonesia, jelas Bamsoet.
Tidak hanya ke komunitas VW, menurut Bamsoet, langkah sosialisasi 4 pilar ini akan terus berlangsung ke berbagai kelompok masyarakat. “Tidak hanya di bidang otomotif saja, melainkan juga ke kelompok profesi, umum, hingga kampus-kampus. Ini penting untuk menguatkan wawasan kebangsaan kita,” lanjut Bamsoet.
Khusus acara Road to Pecah VW 2024 ini, para peserta yang hadir nantinya akan mengikuti sesi khusus mengenai pemahaman detail wawasan kebangsaan. Terlebih lagi, tambah Bamsoet, Indonesia akan menjalani tahun politik yang rawan perpecahan sebagai efek beda pilihan. “Ini yang harus kita hindari dengan bekal wawasan kebangsaan ini,” tegas Bamsoet.
Pada kesempatan sama, Ketua Panitia Road to Pecah Volkswagen 2024, Gregory Ray Goller menyampaikan kalau event ini menjadi momentum indah akan kehadiran mobil rakyat berada di rumah rakyat.
“Kami imbau agar para pemilik VW klasik aneka tipe silakan hadir meramaikan acara ini. Mari kita tunjukkan kesolidan dan keguyuban yang menjadi trade mark komunitas VW di manapun,” ajak Ray, sapaan akrabnya.
Bahkan sebagai tanda apresiasi, menurut Ray, pihak MPR RI akan menyediakan sebanyak 200 paket goodiebag bagi 200 peserta yang hadir pertama di Gedung MPR RI pada Sabtu besok lusa.
“Jadi jangan sampai terlewatkan kesempatan ini. Oiya, panitia juga sudah menyediakan fotografer profesional untuk membantu mengabadikan VW kesayangan Anda dengan latar belakang Gedung MPR RI,” imbuh Ray.
“Jadikanlah keberadaan klub otomotif sebagai media mempererat tali silaturahim. Karena dunia masa kini tidak lagi sekadar menuntut persaingan. Melainkan lebih mengedepankan semangat kolaborasi dalam kebersamaan. Dari kolaborasi, kita bisa menghasilkan banyak hal bermanfaat,” tandas Bamsoet.