Ini Tips Praktis Suzuki Agar Pengereman Motor Terhindar dari Bahaya

0
- Advertisement -

NMAA News – Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan berkendara adalah dengan memilih sepeda motor yang sesuai dengan spesifikasi dan bobot yang tepat bagi penggunanya.

Temuan Korps Lalu Lintas Kepolisian (Korlantas) menunjukkan, 76% kasus kecelakaan di Indonesia melibatkan motor. Penyebab tertinggi kecelakaan tersebut karena kegagalan menjaga jarak aman dan kecerobohan saat berkendara.

Termasuk mengabaikan etika dan peraturan berkendara. Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Suzuki memberikan beberapa tips praktis untuk pengereman yang aman berikut ini.

  1. Jaga posisi motor tetap lurus saat pengereman

Saat berkendara, jagalah dan atur etika postur berkendara yang benar yaitu posisi duduk tegak dan rileks, serta kedua tangan memegang kendali setang kemudi dengan siku sedikit dibengkokkan agar memiliki kontrol lebih saat mengendalikan motor.

Saat dihadapkan situasi tidak terduga dan butuh pengereman, jaga arah roda motor berada pada keadaan lurus agar keseimbangan terjaga dan memastikan traksi maksimal ban motor saat melakukan pengereman.

  1. Jangan panik dan terapkan teknik pengereman berkala

Saat berhadapan situasi darurat, ingat pengereman ilakukan bertahap. Tarik tuas rem depan disusul tuas rem belakang dengan bertahap dan interval konstan agar kecepatan motor menurun bertahap tanpa mengunci roda atau menghindari kampas rem panas.

  1. Ketahui interval waktu pengambilan keputusan di jalan

Menjaga jarak antar kendaraan krusial memberi waktu pengambilan keputusan pengereman yang baik. Umumnya jarak pandang mata normal seseorang sejauh 30 m. Jarak ini situasi ideal membaca, memprediksi, dan ambil keputusan saat berkendara.

Dalam kondisi jalan normal, seseorang meresponi kondisi mulai menangkap sinyal hingga melakukan pengereman (misalnya terhadap lampu merah dan anjuran lalu lintas) dalam waktu lebih cepat dibanding kondisi tidak terduga.

Seringkali saat dihadapkan pada kondisi mengejutkan seperti ada penyeberang dadakan atau kendaraan memotong arah, pengemudi butuh waktu lebih lama, di mana pengendara biasanya mencerna sinyal bahaya dalam 1.5 detik dan memutuskan melakukan pengereman pada detik berikutnya[2].

Faktor lainnya seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan, hingga tingkat visibilitas semuanya akan menjadi faktor pertimbangan sebelum mengambil keputusan di jalan.

  1. Sadar kondisi sekitar dan jaga jarak aman

Menurut TMC Polda Metro Jaya, semakin rendah kecepatan berkendara maka semakin kecil pula jarak harus diterapkan, begitu pula sebaliknya. Misalnya, kecepatan 30km/jam maka jarak aman adalah 30 meter, sedangkan kecepatan 80km/jam maka jarak aman 80 meter. Untuk mengetahui jarak sebaiknya diterapkan, perhatikan angka kecepatan motor seperti pada speedometer digital Nex Crossover.

  1. Pastikan kondisi tubuh prima

Kegagalan respons terhadap bahaya yang akibatkan kecelakaan biasanya disebabkan  kondisi kelelahan pengendara. Menghindari kelelahan sebelum dan saat perjalanan, sebaiknya pengemudi melindungi diri dari cuaca dengan pakaian pelindung dari paparan angin dan matahari langsung.

Hindari berkendara larut malam atau di luar jam beraktivitas, dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang berefek samping pada tubuh. Apabila pengendara kurang bugar atau mengantuk, disarankan istirahat sejenak dan lanjutkan perjalanan hingga kondisi badan kembali pulih dan segar.

  1. Lakukan pemeriksaan ringan sebelum berkendara

Motor aktivitas harian perlu perhatian berkala khususnya alat kendali dan ban. Di awal berkendara lakukan tes pengereman depan dan belakang untuk pastikan tiap rem dapat hentikan motor dengan baik saat melaju.

Selain itu setiap minggunya pemeriksaan tekanan dan tapak ban juga baik dilakukan sehingga mengantisipasi resiko yakibat ban terdegradasi kualitas. Pemilik motor dianjurkan service berkala motornya ke bengkel resmi yang menjamin kualitas alat, teknisi, dan orisinalitas parts.

Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT SIS, dalam seni berkendara, teknik pengereman penting dikuasai dalam berkendara, “Kecelakaan akibat perilaku pengendara kurang hati-hati bisa terjadi kapan saja dan tidak terprediksi. Pengetahuan dan penguasaan teknik pengereman membantu menghindari pengemudi dari kondisi fatal di perjalanan”.

Sebelum berkendara, Suzuki juga anjurkan agar para pelanggan kami konsisten dalam melakukan service berkala ke bengkel resmi untuk memastikan kendaraannya tetap berada pada kondisi prima untuk berkendara.

- Advertisement -