NMAA Review and Drive – Jika dulu body kit hanya berlaku buat mobil balap supaya lebih stabil saat melaju di sirkuit.
Di era sekarang, tanpa mengurangi fungsinya, body kit juga menjadi pemanis di mobil harian sekalipun.
Aksesori bodi tambahan ini menyasar beberapa bagian mobil yang sering menjadi alur atau tempat tekanan angin melewati mobil.
Tiap pabrikan, tentunya memperhitungkan lebih matang desain mobil untuk melewati tekanan angin yang sulit terprediksi.

Tetapi dengan penambahan body kit kemampuan mobil membelah angin makin optimal dan lebih aerodinamis yang bisa mengatasi limbung atau body roll.
Dari segi material, body kit umumnya terbagi menjadi dua. Terbuat dari plastik dan FRP (Fiber Reinforced Plastic).
Sebelum NMAA Member pasang body kit di mobil, kenali dulu perbandingan dua material tadi.

Baca Juga: Demonsta Aero Kit Incar Para Street Race Enthusiast
Untuk bahan plastik, punya tekstur lebih kuat dan awet yang bisa menyamai versi pabrikan.
Tapi karakter plastik yang tergolong kokoh dan bobot lebih berat justru sulit untuk diperbaiki saat alami pecah.
Terlebih lagi, body kit terdapat di bagian bodi yang sering alami kerusakan lebih awal.
Berbeda dengan plastik, body kit berbahan FRP miliki tingkat elastisitas lebih baik dan bobot ringan. Saat alami pecah atau kerusakan lebih mudah untuk perbaikannya.
Bahkan, FRP juga terbagi menjadi beberapa tingkatan yang menentukan kualitas dan ketahanan bahan body kit.