NMAA News Flash – Berakhirnya produksi Lamborghini Huracan berbekal mesin V10 menjadi tanda kehadiran mesin baru untuk kendaraan Plug In Hybrid (PHEV).
Perusahaan supercar asal Italia ini yakin, mesin bakar akan tetap berlanjut sebagai sumber daya bagi penggerak motor listrik. Sehingga opsinya, kubikasi mesin akan berubah menjadi V8.
Dugaan ini berawal dari konfigurasi mesin V10 di bawah kap mesin Huracan. Melalui foto teaser resminya, perusahaan menebar kisi-kisi mesin V8 twin-turbo terbaru.
Jantung pacu buas tersebut menjanjikan limit putaran mesin sampai 10.000 yang terbilang miliki putaran tinggi untuk sebuah mesin turbo.
Dengan pembandingnya seperti Mercedes-AMG One, Aston Martin Valkyrie, sampai T.33 dan T.50 besutan Gordon Murray Automotive.
Jantung pacu V8 twin-turbocharged Lamborghini akan memiliki kubikasi 4,0 liter dengan kemampuan hasilkan tenaga 789 HP pada rentang putaran 9.000 sampai 9.750 rpm.
Sedangkan torsi melimpah di roda mencapai 538 lb-ft pada rentang 4.000 sampai 7.000 rpm.
Konfigurasi mesin dalam penamaan ‘hot-vee’ menampilkan peranti turbo di antara tepi silinder. Posisi ini juga mempertimbangkan sistem pelumasan tepat dalam setiap kondisi suhu mesin.
Untuk hasilkan rentang putaran tinggi, tentunya memerlukan kemampuan mekanik dari peranti serba ringan. Cara ini terbukti dengan conrod (batang penghubung) berbahan titanium.
Selain itu, Lamborghini juga menyetel ulang katup udara agar lebih efektif mendukung kinerja pembakaran mesin. Tidak ada lagi tappet bucket-and-shim konvensional seperti mesin V10 sebelumnya.
Begitu juga penggunaan camshaft lebih ringan untuk menggerakan klep (valve) katup. Dengan tujuan menghasilkan pengaturan udara masuk dan keluar lebih optinal.
Besar kemungkinan, mesin V8 twin-turbo Lamborghini akan bersanding dengan motor penggerak listrik bertenaga 147 Hp dan torsi 221 pound-feet.
Mesin tersebut akan mengalirkan tenaga melalui transmisi kopling ganda 8 percepatan yang terpasang melintang.
Meski sebetulnya tidak jauh berbeda dengan mesin Lamborghini Revuelto. Akan tetapi, layout mesin baru Lamborghini akan menempatkan motor listrik pada posisi terdekat dengan mesin dan transmisi.
Maka, sistem bisa saja kompartemen padat di mesin dengan metode motorfluks aksial.
Memberikan rasio bobot lebih baik, sistem pendinginan efektif berkat struktur datar laiknya mobil hybrid terbaru sekarang.