10 Tahun Super Beetle Owners Indonesia, Mencoba Tetap Guyub dan Kompak dalam Keterbatasan

0
- Advertisement -

NMAA News – Mencoba konsisten dan eksis di tengah makin sulitnya ketersediaan suku cadang berikut keterbatasan populasi jenis kendaraannya, Super Beetle Owners (SBO) Indonesia mencoba terus guyub dan kompak dalam keterbatasannya tersebut.

Guna menjaga marwah semangatnya itu, komunitas penyuka dan pehobi Volkswagen (VW) klasik yang mengkhususkan diri pada model Beetle produksi tahun 1973-1975 di Indonesia merayakan 10 tahun keberadaannya di d’Maritime, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2024).

VW Beetle yang diproduksi periode tahun di atas, lazim dikenal sebagai Super Beetle. Yang sekaligus merupakan model terakhir line-up model Beetle klasik yang dipasarkan di berbagai negara. Super Beetle telah menjalani beberapa pembaruan lebih modern untuk performa dan kenyamanannya.

Dalam sambutannya di pembukaan acara syukuran, Ketua SBO Owners Indonesia, Didit Soedarto mengungkapkan, syukuran 10 tahun ini merupakan puncak dari beberapa keinginan yang muncul agar ada ‘sesuatu’ yang bisa dibikin saat masuk usia tersebut.

Didit Soedarto, Ketua SBO Indonesia

“Ke depannya, kita berupaya konsisten mengikuti berbagai kegiatan yang ada dan kegiatan secara kalender VIA maupun kalender yang disiapkan oleh SBO sendiri. Jadi kedua bisa dipadukan jalannya,” jelas Didit.

Didit menyebutkan sebenarnya SBO Indonesia ini bukan klub, hanya komunitas yang mengumpulkan pemilik VW 1303 Super Beetle di satu wadah. “Sebenarnya juga tidak ada struktural organisasi detail seperti umumnya. Komunitas ini muncul berawal dari obrolan dan kongkow pengguna VW 1303 yang sering ketemu di berbagai event VW,” beber Didit.

Ketua Umum Volkswagen Indonesia Asosiasi, Komisaris Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Nanan Soekarna

“Jadi sejarahnya, sekitar 10 tahun lalu kami pemakai VW Super Beetle atau di sini akrab dikenal VW 1303 berkeinginan memunculkan ide bagaimana kalau sesama pemilik dan penggemar VW 1303 bisa bersatu dalam satu wadah komunikasi dan interaksi,” kenang Didit.

Tujuannya selain menyatukan selera hobi yang sama dalam satu tipe/model, juga bisa lebih terfokus untuk bisa saling sharing mengenai persoalan teknis, keberadaan spare parts hingga kelangsungan jenis mobil yang disukainya ini.

Ketua Umum Volkswagen Van Club (VVC) Irjen Pol. (Purn.) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, MM

Seiring perjalanannya, SBO Indonesia telah mengumpulkan 100 lebih keanggotaannya. Dalam sambutannya di awal acara, Didit juga mengungkapkan seperti lazimnya di komunitas, SBO juga mengalami pasang-surut keaktifan anggotanya selama 10 tahun ini.

“Karakter dan motivasi tiap anggota kan berbeda. Ada yang antusias dengan hobinya ini, ada sekadar menjaga hubungan, ada yang mencari kebutuhan onderdil, sekadar bosan atau hingga yang ingin berdagang. Pasti semuanya ada. Jadi kadang aktifnya mereka sebatas kebutuhannya saja,” ungkap Didit.

Fenomena inilah yang juga menerpa SBO. Ditambahkan Didit, kondisi ini sebenarnya lazim ditemukan pada berbagai klub atau komunitas lainnya. Tidak hanya VW tapi juga klub atau komunitas lain.

“Tak heran, seiring perjalanannya SBO, hukum alam pun berlaku dan menyortir akhirnya siapa yang benar-benar antusias dan punya passion dengan komunitasnya tersebut. Yang sesuai visi-misinya, terus lanjut hingga kini,” beber pemilik 1303 berkelir biru ini.

Karena SBO itu bukan klub, tapi lebih ke komunitas. Karena anggota SBO isinya didominasi teman-teman dari klub VW lainnya maka untuk wilayah cakupan partisipan, anggota SBO bertebaran dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Lombok.

Selama 10 Tahun ini, SBO selalu mengikuti berbagai kalender kegiatan yang disajikan Volkswagen Indonesia Asosiasi. Selain tentunya sambil menggelar agenda sendiri yang muncul baik secara terprogram maupun spontanitas dari anggota yang ikut.

Tidak jarang pula menurut Didit, kegiatan SBO ini juga digandeng dengan acara nasional yang dibuat VIA. Semisal, menggelar touring antarkota dengan tujuan acara yang masuk agenda VIA di lokasi tertentu di daerah.

“Begitu ada acara VW di daerah yang berskala nasional dan masuk agenda VIA, kami biasanya melalui grup Whatsapp berkoordinasi untuk menentukan persiapan berangkat sambil touring, persiapan kendaraan, hingga biaya yang harus dikeluarkan,” lanjutnya.

Turut hadir, Ketua Umum Volkswagen Indonesia Asosiasi, Komisaris Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Nanan Soekarna dan Ketua Umum Volkswagen Van Club (VVC) Irjen Pol. (Purn.) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, MM.

Dalam sambutannya, Nanan menekankan pentingnya merawat keberadaan sebuah organisasi sebagai wujud keberlangsungan silaturahmi. “Hal seperti inilah yang pada akhirnya menjaga kelestarian dan keberadaan VW klasik kita tetap ada di Indonesia,” ujarnya.

Keberadaan SBO, tambah Nanan, diharapkan bisa ikut meramaikan dan aktif mengikuti semua agenda VIA yang telah dicanangkan tahun ini. “Seperti drag race VW, setidaknya SBO bisa ikut menurunkan team-nya yang bisa memicu klub lainnya yang lebih lama untuk tidak mau kalah untuk ikut meramaikan,” ujar Nanan.

Nanan juga mengingatkan, bahwa dalam menjalani hobi harus tetap mengingat kita sebagai umat manusia yang tidak hanya berhubungan dengan sesama tapi juga dengan maha pencipta. “Karena Tuhan-lah kita semua bisa menjalankan hobi kita dan bertemu di sini.”

“Kita dalam melakukan hobi ini layaknya sebagai enjoy-nya kita di dunia dan membangun kebaikan dari hobi ini agar menjadi ladang ibadah kita nanti di akherat. Jadi semuanya berjalan dan indah pada waktunya,” ajak Nanan.

Nanan juga mengajak para pecinta VW tidak hanya di SBO saja, melainkan seluruh Indonesia untuk kembali bersatu dan bergandengan tangan merekatkan silaturahmi yang mungkin sempat renggang akibat pilihan politik di masa pemilu kemarin.

“Setelah pemilu mari kita semua kembali ke hobi awal meski beda pilihan sebelumnya. Kita kembali bersatu dan sepakat meramaikan dunia hobi kita ini dengan berbagai aktivitas yang berguna bagi sesama,” imbuh Nanan.

Sementara Pudji Hartanto yang juga menyempatkan diri hadir di tengah kesibukannya sebagai Kompolnas tidak lupa mengingatkan kalau SBO Indonesia diharapkan bisa menjadi teladan berlalu-lintas yang aman, tertib, dan penuh disiplin.

“SBO Indonesia harus bisa menjadi panutan dalam kesehariannya, termasuk menjadi contoh di jalan raya bagi pengguna lainnya,” ujar Pudji dalam sambutannya. Ia berharap juga dalam usia 10 tahunnya ini semua anggota SBO adalah yang taat terhadap peraturan lalu-lintas.

“Sebagai bagian dari komunitas atau klub yang baik, kita harus bisa memberi contoh berdisiplin dalam berlalu-lintas. Dan saya juga berharap semua yang hadir di sini bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu-lintas. Seperti saya yang di VVC, saya terus sampaikan kita harus menjadi pelopor disiplin berlalu-lintas,” ujar Pudji.

Acara 10 tahun SBO indonesia ini juga dihadiri perwakilan beberapa klub VW di seputaran wilayah Jabodetabekban dan Bandung. Hadir pula mendampingi Pak Nanan, yakni Ketua Harian VIA Agus, Ketua Korwil VIA Jabodetabekban, Riyono.

“Jadi harapannya dengan SBO masuki 10 tahun keberadaannya, saya berharap tetap guyub dan silaturahminya bisa terus terjaga. Dan juga, kita selalu bisa ikutin kegiatan-kegiatan atau terus mengakomodir keinginan anggota seperti acara sekarang ini,” pungkas Didit.

 

 

- Advertisement -