NMAA Tips – Beberapa hari belakangan ini hujan deras melanda sebagian wilayah Indonesia dan diperkirakan masih akan berlanjut di bulan Februari.
Salah satu dampak yang timbul di jalan adalah munculnya genangan air yang menghambat perjalanan, mulai dari macet sampai mogok dan kecelakaan.
Waspada Genangan Air di Jalan
Genangan air dapat terjadi di mana saja. Khususnya di area yang permukaan jalannya rendah atau dekat sungai.
Genangan air dapat pula muncul di jalan yang sistem drainasenya bermasalah sehingga limpahan air hujan tidak bisa masuk selokan pembuangan air.
Meskipun sporadis dan umumnya tidak terlalu tinggi, wajib mewaspadai keberadaan genangan air. Water hammer merupakan risiko paling berbahaya karena membuat komponen mesin jebol.
Anda bisa terlibat kecelakaan, seperti mobil terperosok ke dalam lubang atau menabrak kendaraan lain di depan yang mogok.
Meskipun pintu sudah ditutup rapat, bukan berarti air tidak dapat masuk ke dalam kabin mobil. Celah sempit bodi mobil sudah cukup sebagai jalan masuk air karena tekanannya sangat tinggi.
Ada risiko klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak karena dikategorikan sebagai kelalaian mengakibatkan kerusakan pada kendaraan.

Tips Melewati Genangan Air yang Mudah dan Aman
Jalan terbaik, harus menghindari jalan tergenang air. Masalahnya adalah, bukan perkara mudah mencari jalan alternatif, apalagi bila nyaris seluruh wilayah terendam banjir.
Pelajari kondisi genangan air dengan memperhatikan patokan mudah terlihat seperti tinggi trotoar atau tanggul jalan.
Ketinggian sekitar setengah ban mobil masih aman dilalui. Waspada arus kencang atau jalan berlubang. Area bahu jalan dekat saluran air lebih tinggi genangan airnya, hindari area tersebut.
Namun bisa saja justru lajur paling kanan yang paling tinggi genangan airnya, khususnya di jalan tol yang multi lajur. Amati dengan seksama sebelum melintasinya.
Jalankan mobil secara perlahan dan jangan bermain ponsel supaya tetap fokus. Injak pedal gas secara halus dan jaga di putaran mesin sekitar 2.000 rpm.
Untuk mobil manual, pertahankan transmisi di gigi 1, sementara mobil matik bisa pindahkan ke mode manual dan pilih gigi 1.
Hindari mempercepat atau menghentikan laju mobil secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan air masuk ke dalam ruang mesin.
Anda bisa melepaskan injakan pada pedal gas untuk mengurangi kecepatan dan menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobil secara perlahan.
Jangan terlalu dekat dan tetap jaga jarak aman dengan mobil di depan karena ada ombak tercipta dan bisa naik ke mobil. Jaga jarak aman memberi ruang menghindar kalau mobil di depan mogok.
Setelah bebas genangan air, tekan perlahan pedal rem dengan kaki kiri. Gunanya untuk mengeringkan dan memastikan rem tanpa masalah.
Lakukan beberapa kali sampai yakin rem mobil sudah berfungsi normal. Perhatikan panel instrumen dari kemungkinan indikator yang menyala.