Finalis Toyota Eco-Youth SMAN 3 Merauke, Manfaatkan Limbah Ternak Sapi dan Ampas Produksi Sagu Berbasis Tenaga Surya

0
- Advertisement -

NMAA News – Sebagai salah satu sekolah finalis Toyota Eco-Youth (TEY) ke-13, SMAN 3 Merauke mengajukan proposal bertema BBL (Brown Block of Life). Pemanfaatan Limbah Peternakan Sapi dan Ampas Sagu Sebagai Tanam dan Kompos Berbasis Tenaga Surya dengan Konsep Circular Economy.

Tim juri TEY ke-13 menilai proposal SMAN 3 Merauke sebagai gagasan kreatif dan inovatif. Melalui ide ini, mereka berhasil menciptakan terobosan dalam pengolahan kotoran sapi dan ampas sagu yang ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat.

Gagasan dan ide pada proposal juga terkait potensi geografis daerah setempat, di mana Papua Selatan merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi salah satu pusat produksi sagu terbesar, serta banyak terdapatnya peternakan sapi masyarakat

Meski produksi sagu dan peternakan sapi memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi khususnya persoalan limbah.

Limbah dari kedua kegiatan tersbeut jika tidak diolah dengan baik dapat menghasilkan gas rumah kaca atau Metana (CH4) yang memiliki potensi pemanasan global 25 kali lebih kuat daripada karbondioksida (CO2)

Pengelolaan kotoran sapi yang efektif, seperti melalui kompos aerobik, dapat mengurangi produksi metana secara signifikan. Sedangkan pemanfaatan ampas sagu sebagai bahan kompos tak hanya mengurangi limbah tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca.

“Menjawab tantangan tersebut SMAN 3 Merauke mengolah limbah sagu dan kotoran sapi menjadi Brown Block of Life (BBL). Pengolahan BBL bukan hanya bikin lingkungan lebih bersih tetapi mencegah terjadinya pemanasan global,” kata Ibu Benedikta Sri Lestari Kelanit, Kepala Sekolah SMAN 3 Merauke.

Menurut Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, saat mengunjungi SMAN 3 Merauke bersama manajemen Toyota Indonesia, pihaknya mengapresiasi proposal lingkungan para sekolah finalis TEY ke-13 yang dilandasi ide kreatif, bersifat inovatif dan sejalan upaya dekarbonisasi di era transisi energi saat ini.

“Seperti proposal Eco Project yang disusun dan diajukan SMAN 3 Merauke bertema Brown Block of Life yang ingin merealisasikan ide inovasi Eco Project. Merupakan solusi atas permasalahan lingkungan hidup di wilayah mereka. Hal ini menegaskan upaya dekarbonisasi butuh sinergi semua pihak, tidak terkecuali para pelajar sebagai generasi muda dan merupakan pilar utama kontributor bagi masa depan lebih hijau,” imbuh Nandi.

BBL yang menggunakan eneregi matahari untuk menekan biaya produksi dapat menutrisi tanaman selama 4 tahun dan menyediakan alternatif pupuk organik yang murah, meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.

Produksi dan penjualan kompos menjadi sumber pendapatan tambahan, menciptakan lapangan kerja baru, sehingga memperkuat perekonomian lokal di Papua Selatan. Kegiatan ini berdampak signifikan secara sosial dan ekonom sehingga menciptakan sebuah sirkulasi ekonomi di masyarakat.

- Advertisement -