Unit Motor Listrik Roda Tiga Dipoles Makin Manis
National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) bersama Kementrian Perindustrian (Kemenperin RI) dan PT. Solar Panel Indonesia mendorong perkembangan kendaraan listrik untuk para wirausaha. Unit Gerobak Listrik (Gelis) yang diluncurkan awal Juni lalu, akan dimodifikasi oleh para modifikator lokal bertajuk “Gelis Tuner Competition” .
Para Modifikator yang berkompetisi diantaranya Yoong Sugianto dari bengkel spesialis restorasi lampu dan kaca mobil Yoong Motor Indonesia, Aldhy Rais dari HSR Wheel, Marco Chendra (Raptor Indonesia) dan Tomi Gunawan seorang Modifikator sekaligus Owner Tomi Airbrush.
Dalam sesi video conference yang digelar Ketua National Modificator and Aftermarket Association (NMAA), Andre Mulyadi menerangkan, ajang kreatifitas modifikator lokal ini merupakan program pengenalan motor penggerak listrik. Para modifikator selaku idea maker dapat mengkreasikan hasil karya masing-masing dengan motor listrik Gelis yang dapat direalisasikan jadi satu unit motor kendaraan untuk berwirausaha. “ Para modifikator yang akan bersaing merupakan seorang profesional di bidang otomotif. Dengan karakter berbeda,tentu jadi challenge tersendiri bagi mereka yang biasa memodifikasi motor listrik beroda tiga,” ujar Andre di sesi video confferece, Jumat (10/7).

Sebelumnya proses serah terima kendaraan terlebih dahulu dilakukan di Kantor Kemenperin RI 14 Juli. Sedangkan kontes adu konsep modifikasi tersebut akan memulai Kick Off pada 17 Juli mendatang. Orisinalitas yang dimiliki para modifikator kenamaan ini merancang konsep dengan tim di workshop masing-masing. Untuk penentuan pemenang dan wujud motor Gelis yang sudah dimodifikasi bakal dipamerkan di gelaran Indonesia Modification Expo (IMX) 10 Oktober mendatang.
“Momen ini diharapkan dapat menuai impact besar untuk para wirausahawan, karena pasti jadi acuan tampilan kendaraan waralaba kontemporer. Sehingga dapat menghasilkan tampilan kendaraan mobile anti mainstream,” paparnya.
Direktur Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP), Putu Juli Ardika mengatakan, Percepatan Pengembangan kendaraan berdaya listrik saat ini jadi konsep pemanfaatan energi terbarukan di bidang transportasi dan bisnis. Nantinya para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat menggunakan Gelis untuk berjualan secara mobile.
“Kami menyambut kontes modifikasi Gelis agar dapat digunakan para pelaku IKM untuk mengembangkan ekonomi di masa new normal saat ini. Selain itu jadi momen pemanfaatan energi terbarukan,”ujar Putu dalam sesi video conference.
Pihaknya menyebut, hasil modifikasi nantinya dapat jadi referensi sekaligus sosialisasi penggunaan Gelis secara luas dan merata. Karenanya, saat ini sejumlah persiapan seperti ketersediaan unit, pasokan baterai cadangan hingga stasiun pengisian masih dipersiapkan. Sesuai amanat Pepres 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Pengembangan Gerobak Listrik ini guna mendukung kegiatan produktif masyarakat. Menunjukkan wujud nyata atas partisipasi pengembangan kendaraan listrik oleh para pelaku usaha. Membuka tren penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak ke penggunaan kendaraan berdaya listrik,” Jelasnya.
Chief Marketing Officer PT SPI, Ary Tjahyono memaparkan, unit yang akan dimodifikasi adalah Gelis 300. Motor listrik ini diimplan motor elektrik berdaya 800 watt. Sedangakan suplai tenaga berasal dari baterai tipe VRLA 48v-26AH. Set up tersebut dapat mencapai kecepatan hingga 30 km/jam.
“Melalui Gelis Tuner Competition ini, kami berharap, para modifikator dapat membuat purwarupa unit modifikasi Gelis sebagai terobosan baru di sisi kewirausahaan,”tutupnya.
Dari spesifikasi di atas kertas, Gelis 300 diklaim lumayan ringan, dengan bobot kotor mencapai 600 kg. akan tetapi, sanggup mengangkut beban hingga mencapai 300 kg. disokong dengan suspense teleskopik di bagian depan dan per belakang model daun (leaf spring) di bagian belakang. Motor listrik tiga roda berpenggerak roda belakang ini juga mampu menanjak hingga sudut kemiringan 15 derajat.